[javascript protected email address]
Sehat dengan nutrisi dari alam Indonesia.

Kram Otot

Waktu baca ± 7 menit

kram-otot

Kram otot adalah kondisi yang muncul tiba-tiba dan tidak disengaja pada otot. Kejang otot akan sangat mengganggu ketika sedang beraktivitas dan bahkan saat tidur karena gejalanya sangat menyakitkan. Kondisi ini biasanya disebabkan latihan dalam waktu lama.

Apa Itu Kram Otot

Kram otot adalah kontraksi otot yang terjadi secara tiba-tiba satu atau beberapa otot lainnya. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa sakit yang hebat. Kram biasanya terjadi pada otot-otot di belakang kaki bagian bawah, bagian belakang paha, dan bagian depan paha. Kondisi ini juga dapat terjadi pada dinding perut, tangan, lengan, dan kaki.

Rasa sakit yang muncul tiba-tiba bisa berlangsung beberapa detik hingga 15 menit, yang merupakan gejala paling sering. Dalam beberapa kasus, kram juga dapat disertai dengan benjolan jaringan otot di bawah kulit yang membengkak.

Gejala

Kebanyakan kasus kram otot adalah terjadi di otot-otot kaki, terutama pada bagian betis. Kondisi ini akan terasa menyakitkan dan biasanya sangat parah. Penderitanya harus segera menghentikan aktivitas apa pun yang sedang berlangsung dan segera mencari bantuan. Berikut ini adalah beberapa gejala kram otot:

  • Rasa sakit
  • Otot ‘kusut’
  • Otot berkedut
  • Otot menonjol
  • Otot kencang atau mungkin lunak
  • Pembengkakan (terkadang bertahan hingga beberapa hari setelah mereda)

Kapan Waktu yang Tepat Harus ke Dokter?

Kram otot adalah kondisi yang biasanya akan hilang dengan sendirinya dan mungkin tidak memerlukan perawatan secara medis. Namun, segera dapatkan bantuan medis jika kram menyebabkan kondisi berikut:

  • Kelemahan otot.
  • Kram sering terjadi.
  • Ketidaknyamanan yang parah.
  • Tidak segera membaik dengan perawatan mandiri.
  • Tidak terkait dengan penyebab yang jelas (seperti olahraga berat).
  • Pembengkakan kaki, kemerahan, atau perubahan yang tampak pada kulit.

Penyebab

Terlalu sering menggunakan otot, ketegangan otot, atau memegang benda dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kram. Beberapa kondisi berikut ini mungkin juga dapat menjadi penyebab kram otot:

Aliran Darah Tidak Lancar

Penyempitan pembuluh darah yang menyuplai darah ke kaki (arteriosklerosis ekstremitas) dapat menyebabkan rasa sakit akibat kram di kaki ketika berolahraga. Kram ini biasanya akan segera hilang setelah berhenti berolahraga.

Tekanan pada Saraf

Tekanan pada saraf di tulang belakang (lumbar stenosis) dapat menjadi penyebab kram otot di kaki. Rasa sakit ini biasanya memburuk semakin lama berjalan. Berjalan dalam posisi agak menekuk atau membungkuk, umumnya meredakan nyeri.

Kekurangan Mineral

Tubuh kekurangan kalium, kalsium, atau magnesium dapat menyebabkan kram di kaki. Diuretik (obat yang sering diresepkan untuk tekanan darah tinggi atau hipertensi) juga dapat mengurangi beberapa mineral tersebut dalam tubuh.

Faktor Risiko

Selain beberapa penyebab kram otot yang telah dijelaskan di atas, berikut ini adalah sejumlah faktor yang mungkin dapat meningkatkan risiko kram:

  • Usia. Orang yang lebih tua akan kehilangan massa otot, sehingga otot yang tersisa berisiko lebih mudah tertekan.
  • Dehidrasi. Atlet yang kelelahan dan kekurangan cairan atau dehidrasi saat berolahraga dalam cuaca panas biasanya mengalami kram.
  • Kehamilan. Kram juga sering terjadi selama kehamilan. Biasanya wanita ibu hamil mengalami kram kaki karena rendahnya kadar elektrolit, perubahan sirkulasi, dan tekanan pada saraf yang disebabkan oleh pertumbuhan janin dalam kandungan.
  • Kondisi medis. Seseorang akan mungkin berisiko lebih tinggi mengalami kram jika menderita diabetes, gangguan saraf, hati, atau tiroid.
  • Kekurangan elektrolit. Rendahnya kadar zat seperti kalsium atau kalium dalam darah dapat meningkatkan risiko kram.
  • Obat-obatan. Penggunaan obat-obatan tertentu seperti pseudoefedrin (obat untuk mengobati hidung tersumbat) dan statin (obat untuk mengobati kolesterol tinggi), dapat menyebabkan kram.
  • Gangguan saraf. Masalah seperti saraf kejepit atau cedera saraf tulang belakang dapat menyebabkan tekanan pada saraf yang dapat menyebabkan kram.
  • Ketegangan fisik. Terlalu sering menggunakan otot selama latihan atau aktivitas berat berisiko meningkatkan kram.

Diagnosis

Guna mengetahui apa penyebab kram otot, dokter mungkin akan melakukan beberapa tes berikut.

Pemeriksaan Fisik

Awalnya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, terutama pada bagian tubuh yang mengalami kram seperti pembengkakan hingga kekencangan otot. Biasanya, dokter juga akan mengajukan beberapa pertanyaan kepada pasien terkait hal yang menyebabkan kram, di antaranya:

  • Intensitas kram.
  • Lokasi kram.
  • Obat-obatan yang sedang dikonsumsi.
  • Jenis olahraga yang sedang dijalani.
  • Seberapa banyak cairan yang di minum setiap hari.
  • Ketergantungan alkohol.

Tes Darah

Pasien mungkin juga perlu menjalani tes darah. Tes ini bertujuan untuk memeriksa kadar kalium dan kalsium dalam darah, serta fungsi ginjal dan tiroid.

Electromyography (EMG)

Dokter dapat menyarankan pasien untuk melakukan electromyography (EMG). Fungsi tes ini adalah untuk mengukur aktivitas otot dan memeriksa kelainan otot.

Magnetic Resonance Imaging (MRI)

Magnetic resonance imaging (MRI) juga merupakan tes yang bisa memastikan penyebab kram otot. Tes ini menggunakan medan magnet dan gelombang radio yang dapat menghasilkan gambar jaringan dalam tubuh dan organ dalam, termasuk tulang belakang.

Pengobatan

Kram biasanya dapat diobati dengan perawatan secara mandiri seperti peregangan hingga penggunaan obat kram otot. Biasanya, dokter akan menunjukkan kepada pasien bagaimana latihan peregangan yang dapat membantu mengurangi risiko kram. Selain itu, pasien dapat melakukan sejumlah perawatan alami hingga pengobatan secara medis berikut ini:

Peregangan dan Pijat

Meregangkan otot yang kaku dan memijatnya dengan lembut untuk membuatnya rileks. Jika kram pada betis, berdiri dan tekuk lutut sedikit. Jika tidak bisa berdiri, duduklah di lantai atau di kursi dengan kaki yang terkena terjulur. Cobalah menarik bagian atas kaki pada sisi yang sakit ke arah kepala sementara kaki tetap dalam posisi lurus. Cara ini juga akan membantu meredakan kram paha belakang (hamstring). Jika terjadi pada paha depan (quadriceps), pegang kursi agar tubuh tetap stabil dan cobalah menarik kaki pada sisi yang sakit ke arah bokong Anda.

Kompres Panas atau Dingin

Kompres menggunakan handuk hangat atau bantal pemanas pada otot yang tegang atau kencang bisa meredakan kram. Mandi air hangat untuk membantu meredakan gejala. Anda juga memijat otot yang kaku dengan es yang dibungkus kain untuk menghilangkan rasa sakit.

Garam Epsom

Tidak sedikit pelatih dan ahli terapi fisik merekomendasikan penggunaan garam Epsom pada bagian luar tubuh. Cobalah mengoleskan garam Epsom dengan kain basah dan menekannya ke otot yang kaku atau bisa mencampurkannya ke dalam bak air hangat untuk berendam. Manfaat berendam air panas dapat membantu meringankan kram, dengan atau tanpa garam Epsom.

Makanan yang Meringankan Kram Otot

Mengonsumsi makanan tertentu yang memiliki sejumlah nutrisi dan mineral dapat mengurangi gejala kram. Beberapa obat kram otot alami, termasuk bit, pisang, ubi, avokad atau alpukat, biji-bijian, kacang dan lentil, melon, semangka, susu, sayuran berwarna hijau, jus jeruk,  salmon, dan tomat.

Minum Air yang Cukup

Cara lain yang sangat mudah dalam meredakan kram adalah dengan menghidrasi tubuh. Mungkin butuh sedikit waktu untuk meringankan rasa sakit, tetapi setelah minum air atau minuman elektrolit bisa mencegah kram.

Berjalan Kaki

Berjalan selama beberapa saat untuk mengirimkan sinyal ke otot yang dibutuhkannya untuk rileks setelah berkontraksi, ini pada akhirnya dapat membantu meringankan gejalanya. Jika tidak dilakukan, kemungkinan akan terus mengalami kram secara teratur. Pertimbangkan pula untuk memijatnya secara teratur untuk membantu otot rileks.

Latihan

Atrofi otot atau berkurangnya massa otot biasanya terjadi pada orang tua akibat jarang menggunakan otot dan karenanya massa otot berkurang. Atrofi otot dapat dicegah dengan latihan, terutama latihan kekuatan. Oleh karenanya mencegah atrofi otot juga bisa mengurangi risiko kram.

Vitamin B Kompleks

Pasien disarankan mengonsumsi suplemen vitamin B kompleks untuk membantu merawat kram. Namun, efektivitas penggunaan vitamin ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

Magnesium

Jika mengalami kram di kaki secara teratur yang tidak terkait dengan kondisi lebih serius, pasien dapat mencoba menambahkan lebih banyak makanan yang mengandung magnesium, termasuk kacang-kacangan dan biji-bijian. Menggunakan suplemen magnesium telah disarankan untuk mengobati kram pada ibu hamil, tetapi masih memerlukan lebih banyak penelitian. Berkonsultasilah dengan dokter sebelum menggunakan suplemen magnesium jika sedang hamil.

Obat-Oatan

Jika rasa sakit akibat kram tidak kunjung membaik, minumlah obat kram otot. Obat yang dapat digunakan adalah antiinflamasi seperti ibuprofen. Obat ini mungkin dapat membantu meregangkan otot yang sakit. Jika kram mengganggu kualitas tidur, berkonsultasilah dengan dokter tentang otot yang diresepkan untuk kram. Obat ini dapat membantu mengendurkan otot-otot dan menenangkan kram.

Komplikasi

Jika dibiarkan tanpa perawatan dan pengobatan, kram akan menimbulkan satu atau beberapa komplikasi berikut:

  • Gangguan tidur.
  • Gangguan kualitas hidup.
  • Avulsi pembuluh darah.
  • Toksisitas terkait quinine atau kuinina.
  • Interaksi obat terkait kuinina.

Pencegahan

Guna menghindari kekambuhan kram, ada sejumlah cara yang paling sederhana untuk pencegahan dengan menghindari atau mengurangi latihan yang membuat otot tegang dan menyebabkan kram. Berikut ini beberapa tips dan perubahan gaya hidup untuk mencegah kram otot:

  • Melakukan peregangan atau pemanasan sebelum latihan atau olahraga. Tidak melakukan pemanasan kemungkinan dapat menyebabkan ketegangan otot dan cedera.
  • Jangan berolahraga segera setelah makan. Jika dilakukan bisa menyebabkan kram bagian perut.
  • Memastikan tubuh cukup cairan untuk menghindari dehidrasi. Tubuh yang kehilangan lebih banyak cairan saat aktif secara fisik. Jadi tingkatkan asupan cairan saat berolahraga.
  • Meningkatkan asupan kalsium dan kalium secara alami dengan minum susu, jus jeruk, dan makan pisang.
  • Mengurangi asupan makanan dan minuman yang mengandung kafein, seperti kopi, teh, dan cokelat.
  • Berkonsultasi dengan dokter tentang penggunaan suplemen vitamin untuk memastikan bahwa tubuh mendapatkan asupan nutrisi dan mineral yang diperlukan.

Sumber: Dokter Sehat

Menerapkan Konsep Karnus dengan mengkonsumsi Alga Gold Cereal dan Alga Tea secara teratur akan membuat tubuh sehat, utamanya dengan menghilangkan plak-plak pembuluh darah dan membuat peredaran darah lebih lancar, yang merupakan penyebab kram otot.

Produk Terkait


Dipublikasikan tanggal 02 Jun 2020 08:00, dilihat: 3.687 kali
 https://alga-rosan.com/p252