[javascript protected email address]
Sehat dengan nutrisi dari alam Indonesia.

6 Tanda Gejala Diabetes

Waktu baca ± 10 menit

zz_tanda-diabetes

Banyak orang terlambat mengetahui dirinya kena diabetes melitus (DM) karena tidak mengenali ciri-ciri yang muncul. Padahal semakin cepat Anda mendeteksi gejala penyakitnya, semakin besar pula peluang Anda terhindar dari komplikasi diabetes yang berbahaya. Memangnya, apa saja gejala diabetes yang umumnya terjadi? Yuk, simak berbagai ciri-ciri diabetes atau yang dikenal dengan kencing manis berikut ini berikut ini.

Sadari gejala diabetes sedini mungkin

Menurut laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) milik Kemenkes RI, diabetes paling banyak diidap oleh penduduk usia 15 tahun ke atas tapi hanya 30% saja yang menunjukkan ciri-ciri dan sudah terdiagnosis resmi. Diperkirakan juga bahwa pada tahun 2030, jumlah penderita diabetes melitus di Indonesia akan mencapai 21,3 juta orang. Kematian akibat komplikasi diabetes bahkan merupakan penyumbang angka kematian terbesar ketiga di Indonesia, dengan persentase 6,7 persen setelah kematian akibat penyakit jantung (12,9%) dan stroke (21,1%).

Untuk menekan angka mortalitas tersebut, maka tidak cukup hanya dengan berbekal gaya hidup sehat guna mengendalikan gula darah. Anda juga harus mengetahui apa saja ciri-ciri dan gejala umum dari diabetes alias penyakit kencing manis. Dengan lebih awal menyadari gejala diabetes, peluang Anda untuk mendapatkan pengobatan yang tepat jadi lebih cepat sekaligus meminimalisir risiko komplikasi serius. 

Ciri-ciri dan gejala diabetes yang harus diwaspadai

Diabetes termasuk penyakit yang umum di Indonesia. Meski begitu, tidak sedikit orang yang masih belum paham betul mengenai gejala dan ciri-ciri diabetes sehingga seringnya terabaikan. Nah, berikut ini ciri-ciri dan gejala diabetes yang umumnya muncul dan perlu Anda waspadai:

Sering buang air kecil

Apakah akhir-akhir ini Anda sering bolak-balik ke kamar mandi untuk buang air kecil? Jika ya, Anda harus hati-hati. Pasalnya, selalu ingin buang air kecil bisa jadi ciri-ciri diabetes. Gejala ini semakin kuat menandakan diabetes jika terjadi di malam hari, bahkan hingga membuat Anda sering terbangun tengah malam. Dalam dunia medis, ciri-ciri diabetes ini disebut dengan poliuria. Diabetesi cenderung jadi sering kencing karena kadar gula darahnya sudah terlampau tinggi. Idealnya, gula darah akan disaring oleh ginjal dan diserap kembali ke dalam darah.

Namun karena sudah terlalu tinggi, ginjal tidak bisa menyerap semua gula yang ada di dalam tubuh. Hal ini membuat ginjal bekerja keras untuk menyaring dan mengeluarkan kelebihan gula darah tersebut melalui urin. Dampaknya, air kencing yang dihasilkan lebih kental sehingga otomatis ginjal akan mengambil lebih banyak cairan dari tubuh untuk mengencerkannya.

Nah, di saat inilah tubuh Anda akan mengirimkan sinyal haus ke otak. Dengan begitu, Anda akan lebih banyak minum. Namun karena Anda banyak minum, tubuh akan berusaha untuk mengeluarkan kelebihan cairan tersebut dengan membuat Anda lebih sering kencing.

Segera periksa ke dokter jika Anda mengalami gejala ini dari 7 kali sehari tanpa penyebab jelas, karena bisa jadi ciri-ciri dari diabetes.

Gampang haus

Selain sering buang air kecil, gejala diabetes yang khas adalah gampang haus (polidipsia). Rasa haus sebagai ciri-ciri diabetes ini  beda dengan haus biasanya karena tidak akan hilang walaupun Anda sudah minum. Kok bisa? Gejala diabetes ini muncul karena tubuh Anda membutuhkan asupan cairan lebih banyak untuk menggantikan air yang terbuang lewat urin. 

Jadi begini, ketika Anda terkena diabetes, glukosa akan menumpuk di dalam darah Anda. Kadar gula yang tinggi ini memaksa ginjal untuk bekerja ekstra keras untuk menyaring dan menyerap kelebihan gula. Pada saat kadar gula sangat tinggi dan terus-terusan menumpuk di dalam darah, ginjal tidak dapat melanjutkan proses penyaringan dengan optimal. Akibatnya, ginjal akan menghasilkan banyak urin dari biasanya. Inilah yang membuat pasien diabetes mudah merasa haus karena cairan tubuhnya banyak yang hilang.

Jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan penyakit ginjal dan mengalami ciri-ciri yang dicurigai sebagai diabetes,  segeralah cek kadar gula darah Anda. Bila kadar gula darah Anda tinggi, segera periksa ke dokter.

Cepat lapar

Lapar adalah hal normal terjadi, namun tidak boleh dipandang sebelah mata jika Anda sering mengalaminya. Pasalnya, cepat lapar adalah ciri-ciri diabetes yang paling umum tapi sering disepelekan. Cepat lapar mengacu sebagai gejala diabetes bila terjadi saat Anda baru saja makan berat.  Gejala diabetes ini terjadi akibat hormon insulin yang tidak bekerja secara optimal. Coba segera cek kadar gula darah Anda. Jika kadar gula darah Anda tetap tinggi, kondisi tersebut bisa jadi ciri-ciri Anda terkena diabetes.

Di dalam tubuh, makanan diubah menjadi glukosa. Glukosa akan digunakan sebagai sumber energi bagi setiap sel, jaringan, dan organ tubuh Anda. Nah, hormon insulin bertanggung jawab untuk menjalankan proses ini. Kalau tubuh Anda gagal memproduksi insulin atau tidak merespon hormon insulin dengan baik, kebutuhan energi Anda pun tidak akan terpenuhi meskipun Anda sudah makan. Akibatnya, gejala diabetes ini akan muncul karena tubuh merasa belum mendapatkan sumber glukosa.

Gejala diabetes ini dikenal juga dengan istilah medis polifagia, yakni menggambarkan rasa lapar yang berlebihan atau peningkatan nafsu makan yang tidak biasa.

Berat badan turun drastis

Tidak sedang diet tapi berat badan turun terus? Bisa jadi itu ciri-ciri diabetes. Secara umum, berat badan Anda ditentukan oleh sejumlah faktor termasuk usia, asupan kalori, dan kesehatan Anda secara keseluruhan. Ketika sudah berada di usia dewasa, berat badan Anda relatif stabil dari tahun ke tahun. Meski begitu, penurunan atau penambahan beberapa kilogram masih bisa saja terjadi, dan itu merupakan hal yang normal.

Namun, ketika tiba-tiba berat badan Anda menurun secara drastis, yaitu sekitar lebih dari 5 persen dari berat badan total Anda, Anda perlu waspada. Bisa jadi kondisi ini adalah gejala diabetes. Apalagi jika Anda tidak tahu penyebab pastinya.

Gejala diabetes ini terjadi karena produksi insulin yang tidak memadai membuat tubuh mengambil sumber energi lain, yakni dari protein. Gejala diabetes ini membuat tubuh memecah lemak dan otot untuk dijadikan energi. Nah, pemecahan otot dan lemak inilah yang membuat Anda mengalami penurunan berat badan. 

Perlu diketahui bahwa otot yang ada di dalam tubuh Anda menyumbang berat badan rata-rata pada pria sebanyak 45 persen, sementara pada wanita 36 persen.

Kulit kering

Faktanya, penyakit gula juga bisa memengaruhi kondisi kulit penderitanya, lho. Beberapa orang yang memiliki penyakit diabetes sering mengalami gejala kulit gatal dan kering, bersisik, atau pecah-pecah. Bahkan, menurut American Diabetes Association, 1 dari 3 orang akan mengalami ciri-ciri diabetes seperti kulit kering dan gatal. Ini menunjukkan bahwa masalah pada kulit jadi gejala yang umum pada diabetes.

Munculnya gejala diabetes ini disebabkan karena tubuh Anda kehilangan banyak cairan lewat urin. Akibatnya, kulit pun jadi kehilangan kelembapan alaminya. Di samping itu, gejala diabetes ini juga bisa terjadi akibat berkurangnya sensitivitas saraf dan terhambatnya sirkulasi darah para diabetesi (sebutan orang yang memiliki penyakit diabetes).

Ya, gula darah yang tinggi akan memengaruhi cara kerja sistem saraf dan menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak zat sitokin (protein kecil untuk pensinyalan sel). Produksi sitokin yang berlebihan dapat menyebabkan peradangan di tubuh. Nah, reaksi peradangan inilah yang menimbulkan gejala kering, gatal, dan pecah-pecah muncul pada kulit pasien diabetes.

Selain mengalami gejala kulit gatal dan kering, penderita diabetes  juga rentan terkena dermotapi diabetik dan xanthomatosis eruptif. Selain itu, kulit pasien diabetes juga sering menimbulkan gejala adanya bercak hitam. Ciri-ciri pada kulit ini muncul akibat produksi pigmen berlebihan karena kadar insulin yang tinggi pada pasien diabetes.

Jika ada perubahan yang terasa pada kulit, bisa saja menjadi gejala awal Anda memiliki diabetes. Perubahan bisa saja ditandai dengan kulit yang menjadi gelap, bersisik, hingga muncul keriput dini.

Luka yang lama sembuhnya

Infeksi, bekas gigitan serangga, memar, atau luka di kulit yang tak kunjung sembuh bisa jadi salah satu gejala diabetes. Terjadinya gejala diabetes ini akibat tingginya kadar gula darah  sehingga menyebabkan dinding pembuluh darah arteri menyempit dan mengeras.  Akibatnya, aliran darah kaya oksigen dari jantung menuju seluruh tubuh jadi terhambat. Padahal, bagian tubuh yang mengalami luka sangat memerlukan oksigen dan nutrisi yang terkandung dalam darah supaya lekas sembuh.

Nah, hal inilah yang membuat sel-sel tubuh kesulitan untuk memperbaiki jaringan dan saraf yang rusak. Hasilnya, penyembuhan luka terbuka para diabetesi cenderung lebih lambat. Selain itu, gejala diabetes ini juga diperparah dengan menurunnya sistem kekebalan tubuh. Kadar gula darah yang terlampau tinggi pada pasien diabetes membuat sel-sel tubuh yang bertugas untuk menjaga sistem imun melemah.  Akibat, luka sedikit saja bisa jadi infeksi parah yang sulit diobati.

Gangguan penglihatan

Penglihatan Anda memang akan terus mengalami penurunan seiring bertambahnya usia. Namun, jika Anda sering mengeluhkan gangguan penglihatan seperti penglihatan kabur, buram, atau keruh sejak usia muda, Anda harus waspada akan gejala diabetes. Lagi-lagi, terjadinya gejala diabetes ini disebabkan karena kadar gula darah yang tidak terkontrol. Tingginya glukosa darah para diabetesi dapat menyebabkan kerusakan saraf serta perdarahan di pembuluh darah mata.

Dalam kasus yang parah, pasien diabetes yang mengalami masalah di mata juga bisa mengalami gejala katarak, glaukoma, bahkan kebutaan permanen. Kondisi gula darah yang cukup tinggi dapat memicu penumpukan protein di dalam lensa mata sehingga terjadinya proses katarak. Gula darah yang tidak terkontrol juga dapat menyebabkan pembuluh darah kecil di mata terganggu bahkan pecah sehingga saraf mata (retina) tidak dapat bekerja dengan baik.

Kesemutan

Gejala diabetes lain yang umum terjadi adalah munculnya kesemutan, kebas, atau sensasi dingin menggelitik pada kaki. Selain gejala tersebut itu, diabetes juga bisa ditunjukkan dengan ciri-ciri mudahnya terjadi pembengkakan pada kaki dan tangan.

Memang, ada banyak faktor yang bisa menyebabkan kesemutan. Namun dalam banyak kasus, kesemutan di tangan maupun kaki yang berlangsung lama dan berulang bisa jadi gejala kerusakan saraf yang diakibatkan oleh penyakit sistemik seperti diabetes.

Sekitar 2 dari 3 orang yang terkena diabetes mengalami gejala ini karena adanya kerusakan saraf, baik ringan hingga parah. Dalam istilah medis, munculnya gejala diabetes yang mengakibatkan kerusakan saraf ini disebut dengan neuropati perifer. Seiring waktu, gejala neuropati perifer  pada pasien diabetes dapat memburuk, mengakibatkan penurunan gerak, bahkan kecacatan.

Gejala seperti ini biasanya terjadi pada seseorang yang sudah mengalami diabetes selama 5 tahun atau lebih.

Lemas

Pengidap diabetes tahap awal biasanya mengeluhkan gejala badan terasa lemas dan tidak bertenaga. Ada dua alasan terkuat yang bisa menyebabkan munculnya ciri-ciri diabetes ini, yaitu kadar gula darah yang terlalu tinggi atau terlalu rendah. Selain karena ketidakseimbangan kadar glukosa darah dalam tubuh seseorang, gejala diabetes juga bisa muncul karena insulin dalam tubuh tidak bekerja efektif atau tidak dihasilkan secara cukup.

Insulin sendiri diperlukan untuk mengangkut glukosa dari darah ke sel-sel tubuh untuk digunakan sebagai energi. Ketika pankreas tidak bisa menghasilkan insulin dengan cukup atau insulin yang dihasilkan tidak bisa bekerja secara efektif, artinya gula dalam darah tidak dapat masuk ke dalam sel-sel tubuh.

Akibatnya, sel-sel tubuh tidak menerima asupan energi yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsinya secara optimal, Anda pun merasa lemas, lesu, dan tidak bertenaga. Biasanya gejala diabetes ini akan muncul beberapa saat setelah makan.

Infeksi jamur atau bakteri

Ciri-ciri diabetes lain yang bisa Anda waspadai adalah rentan terkena berbagai jenis infeksi. Tidak hanya infeksi bakteri dari luka yang susah sembuh, tapi juga infeksi jamur. Gejala diabetes ini terjadi karena kadar glukosa darah yang relatif tinggi menghambat respon sistem imun untuk melawan berbagai bakteri dan jamur penyebab penyakit. 

Bagi kuman dan bakteri, kadar gula yang tinggi memberikan keuntungan karena meningkatkan kemampuan kuman untuk tumbuh dan menyebar lebih cepat. Kuman-kuman ini mendapatkan energi tambahan untuk menyerang tubuh lebih mudah dan menimbulkan gejala diabetes.  Kadar gula yang tidak terkontrol juga menghambat aliran darah ke setiap sudut permukaan tubuh, termasuk yang memiliki luka. Akibatnya, jika Anda memiliki luka terbuka, infeksi jadi lebih lambat untuk sembuh.

Beberapa infeksi jamur atau bakteri yang menjadi bagian dari gejala diabetes adalah infeksi ragi vagina, kutu air, infeksi saluran kencing. Jika Anda khawatir mengalami gejala diabetes yang satu ini, jangan ragu untuk segera berkonsultasi ke dokter.

Gusi merah dan bengkak

Ciri-ciri diabetes juga bisa ditandai dengan terjadinya masalah pada gusi dan gigi. Diabetes dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan kemampuan Anda untuk melawan infeksi di dalam mulut. Segera periksakan ke dokter jika Anda mengalami gejala diabetes di rongga mulut berupa gusi bengkak, mudah luka dan berdarah, serta sariawan yang lama sembuhnya.

Konsultasi ke dokter jika curiga mengalami gejala diabetes

Perhatikan kalau Anda, pasangan, orangtua, atau keluarga dekat lainnya mengalami salah satu atau lebih gejala yang dicurigai sebagai ciri-ciri diabetes. Sebaiknya jangan tunda periksakan diri ke dokter untuk mengetahui apakah gejala yang Anda alami memang mengarah pada diabetes atau kondisi lain dengan ciri-ciri serupa.

Hal pertama yang akan dilakukan dokter adalah menanyakan riwayat kesehatan dan memeriksa kondisi Anda secara menyeluruh.  Setelah itu, dokter biasanya akan meminta Anda menjalani tes gula darah untuk memantapkan diagnosis diabetes.

Pemeriksaan gula darah atau tes glukosa darah adalah tes diagnosis gejala awal diabetes yang dilakukan untuk mengukur jumlah glukosa (gula) dalam darah. Selain dilakukan oleh dokter, sebenarnya Anda bisa cek gula darah sendiri di rumah karena kini sudah banyak alat cek gula darah yang dijual di pasaran. 

Tips hidup sehat dengan gejala diabetes

Semakin dini gejala diabetes terdeteksi, maka pengobatan yang akan dilakukan dokter dapat semakin mudah. Ini menurunkan risiko Anda mengalami komplikasi dan kerusakan lebih parah.  Apabila Anda sudah didiagnosis mengalami gejala diabetes, menerapkan gaya hidup sehat sangatlah penting. Berikut ini beberapa tips hidup sehat yang bisa Anda terapkan setelah didiagnosis memiliki ciri-ciri diabetes:

Menjaga pola makan

Jika Anda berisiko tinggi diabetes, perhatikan dengan cermat segala makanan yang Anda konsumsi mulai saat ini. Tujuannya tentu untuk mengendalikan gula darah Anda agar tidak naik-turun drastis, yang dapat memperburuk kondisi tubuh.

Makanan yang bernutrisi tinggi menjadi pilihan bagi orang pradiabetes untuk mencegah kemunculan gejala diabetes. Hindari makanan yang mengandung gula tinggi karena bisa menaikkan gula darah dan perhatikan pula porsinya. Akan lebih baik makan dalam porsi kecil namun sering. 

Rutin olahraga

Selain menjaga pola makan, rutin olahraga juga tak kalah pentingnya untuk mencegah munculnya gejala diabetes. Ingat, salah satu faktor risiko utama penyakit diabetes adalah malas gerak.

Olahraga dapat membantu menurunkan atau menjaga berat badan yang turut mampu menurunkan risiko diabetes. Selain itu, aktivitas fisik juga membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan menjaga gula darah tetap terkendali.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan orang sehat usia 18-64 tahun untuk melakukan aktivitas fisik sebanyak 150 menit per minggu. Hal ini mengharuskan Anda untuk olahraga setidaknya 3 kali seminggu dengan durasi 50 menit per hari.

Tak perlu melakukan aktivitas fisik yang berat. Olahraga ringan saja sudah cukup untuk mengendalikan gejala diabetes. Namun yang terpenting, Anda harus aktif bergerak setiap hari. Jalan santai, berenang, bersepeda, dan yoga merupakan beberapa pilihan olahraga yang bisa Anda coba agar Anda tidak mengalami gejala maupun ciri-ciri diabetes.

Hindari stres

Stres mental maupun fisik dapat menyebabkan kadar gula dalam darah Anda melonjak naik. Jika hal ini dibiarkan terus-terusan, resistensi insulin bisa terjadi. Resistensi insulin adalah kondisi ketika insulin tidak dapat bekerja secara efektif, sehingga menyebabkan gula darah jadi tidak terkendali dan menimbulkan gejala diabetes.

Kabar baiknya, stres bisa diredakan dengan melakukan hal-hal sederhana, misalnya melakukan kegiatan yang Anda sukai, berlatih teknik pernapasan, atau meditasi.

Patuhi instruksi minum obat atau suntik insulin

Jika dirasa perlu, dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan tertentu untuk membantu mengendalikan gejala diabetes Anda. Salah satu obat yang sering diresepkan dokter untuk mengendalikan kadar gula darah adalah metformin. Bagi Anda yang sudah diresepkan obat diabetes oleh dokter, Anda harus mengonsumsi obat tersebut secara rutin. Jika tidak, gula darah justru akan semakin tidak terkendali sehingga jela diabetes rentan memburuk dan Anda pun berisiko tinggi terkena komplikasi.

Sementara suntik insulin biasanya akan dijadikan pilihan terakhir dalam pengobatan diabetes. Bila gejala diabetes Anda bisa dikendalikan hanya dengan menggunakan obat dan perubahan gaya hidup sehat, maka dokter tidak akan menganjurkan pasiennya untuk suntik insulin.

Sumber: Hello Sehat

Kabar baiknya, orang yang sudah terlanjur terkena diabetes bisa sembuh dengan secara rutin mengkonsumsi Alga Gold Cereal dan Alga Tea. Bahkan Anda bisa terbebas dari suntik insulin, dan kembali makan enak seperti dulu.

Produk Terkait

Testimoni

Kanker Pankreas, Empedu, Liver, Diabetes, Asam Urat, Paru-Paru
Pak Kamijo
 
Diabetes
Dedi
 

Dipublikasikan tanggal 24 Dec 2019 08:00, dilihat: 2.039 kali
 https://alga-rosan.com/p49