Waktu baca ± 3 menit
INDONESIA merupakan negara yang kaya akan sumber keanekaragaman hayati laut dan memiliki kekayaan spesies laut tinggi terutama rumput laut. Sekitar 45% spesies rumput laut dunia ada di Indonesia.
Rumput laut merupakan sumber yang menjanjikan untuk berbagai macam pengembangan produk yang bisa dikembangkan menjadi makanan, kosmetika, farmasetika, bioetanol, pakan ternak, pakan ikan, aquakultur, dan penanganan limbah air. Karena kandungan dalam rumput laut merupakan sumber metabolit sekunder yang sangat potensial untuk dikembangkan menjadi berbagai bahan baku farmasi. Senyawa-senyawa kimia yang terkandung dalam rumput laut diantaranya adalah polisakarida, lipid, protein, alkaloid, dan senyawa fenolik yang bermanfaat bagi manusia.
Nah, Salah satu spesies rumput laut yang harus kalian ketahui akan manfaatnya adalah Rhodophyta atau disebut juga Alga Merah. Rhodophyta (alga merah) merupakan rumput laut yang dibedakan berdasarkan warna pigmennya. Warna merah pada alga ini disebabkan oleh pigmen fikoeritrin dalam jumlah banyak dibandingkan pigmen klorofil, karoten, dan xantofil.
Alga merah dengan tingkat keanekaragaman yang tinggi memiliki berbagai manfaat untuk bahan baku baik bahan baku makanan maupun untuk bahan baku industri. Contohnya sebagai bahan baku makanan seperti pembuatan agar-agar dari jenis Gelidium robustum, Gracililaria sp., Euchema spinosum dan Chondrus sp. Digunakan sebagai bahan baku makanan karena didalam alga merah ini mengandung bahan-bahan organik yaitu seperti kaya akan vitamin A, C, B6, B12, zat besi, fluor serta sebagai sumber protein. Selain itu bermanfaat juga dalam industri kosmetik sebagai bahan baku produk kecantikan. Kandungan gizi dan nutrisi yang terdapat pada alga merah sangat baik untuk menjaga kesehatan kulit dan mencegah tejadinya penuaan dini.
Salah satu contoh dari jenis Gracilaria sp. memiliki metabolit bioaktif yang berfungsi sebagai anti bakteri seperti steroid, terpenoid, dan derivate asam eicosanoid. G. verrucosa juga memiliki aktivitas sebagai antioksidan. Senyawa fenol yang ada pada jenis alga ini terbukti memiliki khasiat sebagai anti bakteri, anti inflamasi, antivirus, dan anti karsinogenik. Jenis Rhodomella confervoides juga mengandung senyawa bromo fenol yang memiliki aktivitas sebagai sitotoksik dan anti bakteri.
Alga merah dapat digunakan juga dalam bidang industri contohnya yaitu dalam pembuatan kosmetik untuk produk kecantikan. Hal ini karena kandungan gizi dan nutrisi yang terdapat pada alga merah sangat baik untuk menjaga kesehatan kulit serta dapat mencegah terjadinya penuaan dini.
Dinding sel tanaman alga merah mengandung berbagai jenis polisakarida dan berperan sebagai struktur fungsional dari tanaman tersebut. Polisakarida rumput laut tersebut dikenal mempunyai aktivitas sebagai zat antijamur dan antibakteri.
Pigmen yang terkandung dalam tanaman alga merupakan hasil dari fotosintesis. Beberapa pigmen yang terdapat pada tanaman alga diantaranya adalah karotenoid, fikobilprotein, dan pigmen klorofil.
Pigmen karotenoid telah banyak diteliti oleh para ilmuwan dan di anggap sebagai komponen yang memiliki kemampuan sebagai zat antibakteri. Peningkatan konsentrasi ekstrak pigmen karotenoid yang semakin tinggi berbanding lurus dengan peningkatan aktivitas antibakteri. Pigmen karotenoid diketahui dapat menstimulasi akumulasi lisozim. Lisozim adalah sejenis enzim yang memiliki manfaat sebagai anti-mikroba. Lisozim memiliki peran penting dalam sistem imun. Lisozim mengkatalis proses hidrolisis ikatan β-(1,4)-glycosidic yang merupakan bagian dari penyusun dinding sel bakteri. Sehingga akan merusak dinding sel bakteri.
Alga merah merupakan sumber pembentuk utama halogenated coumpounds. Halogenated coumpounds memiliki beragam aktivitas seperti antibakteri, antifungi, antiinflamasi, iktiotosksik, dan insektisidal. Komponen bioaktif lainnya yang terkandung dalam alga merah adalah Alkaloid, Terpenoid, flavoid dan Acetogenin.
Alkaloid merupakan senyawa nitrogen heterosiklik. Sebagian besar struktur alkaloid yang diisolasi dari tanaman alga adalah dari kelompok feniletilamin dan indol. Senyawa tersebut memiliki atom nitrogen yang terdapat pada cincin siklik. Mekanisme kerja alkaloid adalah dengan cara menghambat komponen penyusun peptidoglikan yang terdapat pada sel bakteri.
Terpenoid adalah termasuk salah satu senyawa kimia bahan alam yang telah banyak digunakan sebagai bahan obat. Bahkan senyawa terpenoid ini, ada juga yang digunakan sebagai obat anti tumor karena memiliki efek sitotoksik dan antivirus. Struktur terpenoid merupakan turunan dari prekursor lima karbon isopentenil firofosfat. Mekanisme kerja terpenoid sebagai antibakteri yaitu dengan cara membentuk ikatan polimer kuat pada porin (protein transmembran) yang terdapat di membran luar dinding sel bakteri sehingga menyebabkan kerusakan pada porin bakteri.
Flavonoid merupakan suatu jenis antioksidan yang bisa ditemukan dalam suatu bahan pangan tertentu. Fungsi dari Antioksidan adalah untuk menangkal radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas dapat menyebabkan kerusakan pada DNA dan sel-sel yang sehat sehingga menyebabkan gangguan keseimbangan dalam tubuh. Flavonoid pada tanaman Alga juga memiliki efek sebagai zat antibakteri. Mekanisme kerja dari senyawa flavonoid tersebut adalah dengan cara membentuk senyawa kompleks pada protein extraseluler sehingga merusak membran sel bakteri serta mendenaturasi protein dari sel bakteri tersebut.
Komponen bioaktif Acetogenin saat ini sudah banyak diteliti oleh para ilmuwan, karena mempunyai efek yang baik untuk kesehatan. Salah satunya adalah untuk mengobati kanker. Acetogenin merupakan zat bioaktif yang memiliki efek sitotoksik (membunuh racun) di dalam tubuh. Cara kerjanya adalah dengan cara menghambat ATP (adenosine triphosphate) transportasi atau energi yang dibutuhkan oleh sel kanker untuk berkembang. Acetogenin masuk dan menempel pada reseptor dinding sel dan merusak ATP di dinding mitokondria. Sitotoksik adalah suatu proses yang menyebabkan terjadinya kerusakan pada suatu sel target. Dalam tubuh kita juga memproduksi sel T sitotoksik yang merupakan bagian dari sistem imun. Sel T ini bekerja dengan cara mencari dan menemukan sel yang sudah terinfeksi oleh virus atau zat asing lainnya, setelah itu sel tersebut akan dihancurkan. Sel T sangat berperan penting sebagai mekanisme perlawanan diri terhadap sel kanker. Karena sel T tersebut akan berusaha untuk menghancurkan pertumbuhan sel kanker.
Selain mengandung berbagai bahan bioaktif yang bermanfaat bagi kesehatan, Alga juga sangat kaya mengandung zat gizi atau nutrisi makanan seperti vitamin dan mineral yang diperlukan oleh tubuh. Dalam dunia industri, tanaman alga banyak digunakan sebagai bahan baku untuk industri makanan, farmasi dan kosemetik.