Waktu baca ± 4 menit
Daging ayam terutama daging ayam broiler adalah salah satu bahan makanan yang paling digemari oleh masyarakat Indonesia. Meski pada dasarnya daging ayam menyimpan manfaat untuk tubuh, tahukah Anda bahwa ayam broiler memiliki dampak negatif bagi kesehatan? Apa bahaya ayam broiler bagi tubuh?
Ayam broiler, dikenal juga dengan ayam negeri, ayam potong, dan ayam ras, sudah ada sejak tahun 1920an, namun mulai populer di Indonesia sejak tahun 1950an. Untuk memenuhi kebutuhan pasar, berbagai cara dilakukan agar ayam-ayam yang diternakkan mempunyai tubuh besar dengan masa panen yang relatif singkat. Hal ini dilakukan salah satunya dengan cara menyuntikkan growth promoter (pemacu pertumbuhan) ke tubuh ayam. Cairan yang disuntikkan ini mengandung bahan kimia dan obat-obatan tertentu yang bisa membahayakan kesehatan manusia yang mengonsumsinya. Biasanya cairan ini disuntikkan pada bagian leher atau sayap ayam. Pertumbuhan ayam broiler selalu mengalami perubahan yang pesat dari tahun ke tahun. Hingga saat ini, ukuran ayam broiler telah mengalami perubahan bentuk berkali-kali lipat lebih besar jika dibandingkan dengan puluhan tahun silam pada awal-awal produksi ayam broiler.
Pertumbuhan ayam broiler lebih cepat daripada ayam kampung karena kandungan growth promoter yang saat ini dipakai mengandung hormon esterogen. Hormon ini digunakan untuk mempercepat pertumbuhan dan meningkatkan nafsu makan. Selain itu, ayam broiler juga selalu disuplai makanan yang berupa konsentrat, aktivitasnya yang hanya makan dan tidur membuat ayam-ayam ini menimbun lemak. Hal ini membuat ayam broiler jadi besar dan gemuk dibanding ayam kampung.
Pada umumnya, ayam broiler baru dapat dipotong setelah berumur lima sampai tujuh bulan, namun kenyataannya, perkembangan yang ada saat ini ayam broiler membutuhkan waktu yang lebih singkat, yaitu hanya 45 hari saja untuk dapat dipotong dan dikonsumsi. Hal ini tentu saja disebabkan oleh pemberian growth promoter yang pasti lebih banyak lagi kepada ayam-ayam yang diternakkan.
Hormon esterogen yang telah disuntikkan pada ayam broiler telah mendarah daging dan melekat pada ayam. Apabila seseorang terlalu sering mengonsumsi ayam broiler, akan mengakibatkan berlebihnya kadar hormon esterogen, sehingga hormon lain di dalam tubuh dapat terganggu bahkan berubah. Resistensi bakteri pun juga akan terjadi pada tubuh manusia yang telah terpapar residu antibiotik. Ini artinya bakteri tertentu akan kebal terhadap antibiotik sejenis, apabila seseorang mengobatinya maka bakteri tersebut tidak akan mati. Namun tidak hanya itu, berikut ini bahaya lainnya dari terlalu sering mengonsumsi ayam broiler.
Apakah ayam kampung lebih baik? Kembali lagi pada ayam broiler, masalahnya apa sih? Masalahnya adalah asupan makanan untuk ayam, baik secara oral maupun suntikan. Peternakan ayam kampung skala besar pasti membutuhkan pakan yang banyak, secara biaya tidak efisien kalau membuat pakan sendiri. Kalau pakannya beli di toko pakan ternak, di dalam pakan ternak sudah ditambahkan zat pemacu pertumbuhan. Jadi ayam kampung sedikit lebih baik daripada ayam broiler. Kalau ada ayam kampung yang diternakkan secara organik tentu itu yang paling sehat, tetapi harganya juga tidak murah.
Untuk mencegah bahaya ayam broiler akibat kontaminasi, maka beberapa tindakan di bawah ini bisa dilakukan saat mengolah daging ayam:
Ada baiknya mulai sekarang Anda mengurangi mengonsumsi daging ayam broiler, jangan sampai memakannya setiap hari. Hal ini jika dilakukan terus-menerus dalam jangka waktu yang lama akan berakibat fatal bagi kesehatan. Anda dapat menyiasati dengan mengonsumsi ayam kampung yang sudah terbukti lebih sehat dari ayam broiler. Apalagi jika ayam kampung dipelihara dalam lingkungan yang lebih sehat. Namun, ketika Anda terpaksa mengolah dan mengonsumsi daging ayam broiler, pastikan bahwa Anda mengolahnya dengan cara yang benar.
Dalam kehidupan modern, kita mungkin tidak bisa menghindari konsumsi ayam broiler, terutama yang hidup di perkotaan. Oleh karena itu, pertahanan tubuh harus kuat. Steroid dalam daging ayam broiler bisa dipisahkan kalau sistem pencernaan, terutama lambung bekerja dengan baik. Dengan asam lambung yang kuat, steroid akan terurai sehingga efeknya bisa diminimalisir.
Oleh karena itu, untuk menjaga kesehatan keluarga, biasakan setiap anggota keluarga untuk minum Alga Gold Cereal setiap 2-3 hari sekali untuk menjaga kondisi lambung tetap fit. Bagi yang mengalami gastritis atau GERD, disarankan segera menjalani terapi Konsep Karnus dengan mengkonsumsi Alga Gold Cereal 2x sehari dan Alga Tea 1x sehari.