Waktu baca ± 5 menit
Penyakit degeneratif batu ginjal atau nefrolitiasis adalah pembentukan materi keras menyerupai batu yang berasal dari mineral dan garam di dalam ginjal. Batu ginjal dapat terjadi di sepanjang saluran urine, dari ginjal, ureter (saluran kemih membawa urine dari ginjal menuju kandung kemih), kandung kemih, serta uretra (saluran kemih yang membawa urine ke luar tubuh).
Batu ginjal terbentuk dari limbah dalam darah yang membentuk kristal dan menumpuk di ginjal. Seiring waktu, materi tersebut semakin keras dan menyerupai bentuk batu. Pada sebagian besar kasus, pengidap batu ginjal berusia 30-60 tahun. Diperkirakan 15 persen wanita dan 10 persen pria pernah mengalami kondisi ini selama hidup mereka.
Batu ginjal dapat berpindah dan tidak selalu berada dalam ginjal, Perpindahan batu ginjal, terutama yang berukuran besar, akan mengalami kesulitan menuju ureter yang kecil dan halus hingga kandung kemih, lalu dikeluarkan melalui uretra. Kondisi ini dapat menimbulkan iritasi saluran kemih. Batu ginjal yang terdiagnosis dan tertangani sejak awal, tidak menimbulkan kerusakan permanen pada fungsi ginjal.
Batu ginjal terbentuk saat urine lebih banyak mengandung zat pembentuk kristal dibanding cairan dalam urine. Pembentukan batu ginjal juga dapat terjadi saat tubuh kekurangan zat yang dapat mencegah batu saling menempel. Kondisi ini menjadi lingkungan yang kondusif untuk pembentukan batu ginjal.
Beberapa kondisi medis dapat meningkatkan risiko terjadinya batu ginjal, yaitu:
Batu ginjal yang terbentuk akibat tingginya kadar kalsium di dalam darah merupakan jenis batu ginjal yang paling sering terjadi. Selain diproduksi secara alami oleh hati, kalsium juga bisa didapat dari asupan makanan, seperti sayur, buah, kacang, atau cokelat. Selain terkait dengan pola makan yang sarat kandungan kalsium oksalat, kadar vitamin D yang terlalu tinggi serta efek samping operasi juga dapat memicu terbentuknya batu kalsium. Selain itu konsumsi obat migrain atau obat anti kejang juga berkaitan dengan pembentukan batu kalsium.
Anda bisa mendapatkan jenis ini jika biasanya Anda tidak minum cukup air atau jika Anda banyak berkeringat dan tidak mengganti cairan yang hilang.
Ini adalah tipe yang paling umum kedua. Setelah Anda mendapatkan batu cystine, ada kemungkinan Anda dapat memilikinya lagi. Kemungkinan Anda mendapatkan mereka diwariskan dari orang tua yang keduanya harus memiliki jenis kelainan genetik yang sama. Batu ginjal ini termasuk jenis yang paling jarang terjadi, dan penyebabnya adalah sistinuria. Penyakit keturunan ini membuat ginjal mengeluarkan terlalu banyak asam amino.
Ini merupakan jenis batu ginjal yang dapat terbentuk dan membesar secara cepat, dan penyebabnya adalah infeksi yang berlangsung lama, seperti infeksi saluran kemih. Jenis batu stuvit lebih sering ditemukan pada wanita dibandingkan laki-laki.
Batu ini terbentuk akibat tingginya kadar asam urat di dalam darah, yang disebabkan oleh makanan yang mengandung tinggi purin, kurang asupan cairan, serta riwayat penyakit asam urat. Biasanya karena tidak minum cukup cairan sepanjang hari atau jika Anda banyak berkeringat dari latihan yang lama atau dari tempat kerja, Anda bisa mendapatkan jenis ini. Sementara banyak pelaku diet bersumpah dengan diet protein tinggi, makan protein dalam jumlah besar juga dapat menyebabkan batu terbentuk.
Saat batu ginjal berukuran kecil, umumnya gejalanya tidak akan dirasakan karena bisa keluar dari tubuh secara alami melalui ureter dengan mudah. Ureter merupakan saluran yang menyambungkan ginjal dengan kandung kemih. Namun apabila, batu ginjal berukuran lebih besar dari diameter saluran ureter gejalanya dapat dirasakan oleh pengidapnya.
Batu ginjal yang besar bergesekan dengan lapisan dinding ureter sehingga menyebabkan iritasi dan bahkan luka. Inilah yang menyebabkan urine terkadang bisa mengandung darah. Selain dapat membuar ureter iritasi, batu ginjal juga dapat tersangkut dalam ureter atau uretra (saluran akhir pembuangan urine) sehingga bakteri terakumulasi dan menyebabkan pembengkakan akibat infeksi.
Gejala yang dirasakan adalah nyeri pada pinggang, perut bagian bawah atau samping, dan selangkangan juga dapat disertai mual. Sedangkan apabila pengidap batu ginjal mengalami infeksi, gejala yang dirasakan adalah urine terlihat keruh dan berbau tidak sedap, badan lemas, menggigil, dan demam tinggi.
Untuk melakukan pengobatan batu ginjal dilakukan dengan mempertimbangkan ukuran batu. Apabila masih tergolong kecil atau menengah, serta masih dapat melewati saluran kemih maka tidak perlu dilakukan operasi namun disarankan untuk banyak minum air putih sesuai takaran yang disarankan. Dengan adanya aliran cairan terus menerus maka batu ginjal dapat terdorong keluar dengan sendirinya. Namun apabila gejala yang dirasakan mengganggu, maka umumnya dokter akan memberikan obat pereda rasa sakit (analgesik) atau obat anti radang non steroid.
Sedangkan untuk penanganan batu ginjal yang dengan prosedur khusus (misalnya dengan energi laser, ultrasound, atau operasi) biasanya baru akan diterapkan jika batu berukuran lebih besar sehingga menyumbat saluran kemih pasien.
Dua sistem organ, ginjal dan paru-paru, mempertahankan keseimbangan asam-basa, yaitu pemeliharaan pH sekitar nilai yang stabil (sekitar 7.4). Kontribusi paru-paru dalam pertahanan keseimbangan asam-basa melalui pengaturan konsentrasi karbon dioksida.
Ginjal mempunyai dua peran penting dalam mempertahankan keseimbangan asam-basa — reabsorpsi dan regenerasi bikarbonat dari urin, dan ekskresi ion hidrogen dan asam tetap (anion asam) ke dalam urin.
Ginjal mempertahankan pH plasma darah pada kisaran 7,4 melalui pertukaran ion hidronium dan hidroksil. Akibatnya, urin yang dihasilkan dapat bersifat asam pada pH 5 atau alkalis pada pH 8.
Mirip dengan terjadinya batu empedu, batu ginjal juga lagi-lagi disebabkan oleh derajat keasaman lambung yang tidak optimal. Karena itu, proses penetralan asam dari makanan yang dibawa dari lambung menjadi tidak sempurna, sehinggal menghasilkan garam dari mineral dan asam rantai pendek yang larut dalam darah, antara lain asam oksalat dan asam urat serta karbonat yang bertemu dengan ion Na⁺, K⁺ atau Ca⁺.
Minuman tradional/herbal seperti kunyit asam, jus tomat, sinom mengandung asam oksalat, karena itu jangan diminum secara berlebihan. Kekurangan air putih atau sering menahan kencing juga memicu terjadinya endapan di ginjal.
Pengobatan | Takaran perhari |
Alga Gold | 1 saset 2-3x |
Alga Tea | 1 saset 2x |
Fibroshake | 1x kalau susah BAB |
Pencegahan | Takaran perhari |
Alga Gold | ½ - 1 saset 1x |
Alga Tea | 1 saset 1x |
Fibroshake | 1x kalau susah BAB |
Bila sudah terlanjur terbentuk batu ginjal, bisa dibantu dengan herbal yang efektif memecah batu atau jika sudah terlalu besar maka sebaiknya operasi. Minum Kejibeling, jika batunya sudah keluar, dan sudah bisa kencing normal (tidak mampet) selanjutnya Kejibeling tidak perlu diteruskan. Tinggal digelontor dengan air putih yang lebih hingga kantung kemih betul-betul bersih (bisa dicek dengan USG). Dan selanjutnya diteruskan dengan maintenance dengan penerapan Konsep Karnus agar tidak terbentuk batu yang baru.