Pernahkah Anda mendengar bahwa kolesterol tinggi disebabkan oleh luka atau inflamasi pada pembuluh darah, dan inflamasi ini dipicu oleh gula? Teori ini sempat ramai dibicarakan setelah podcast dr. Cahyo dan Dik Kabuser di Cledor. Dalam podcast tersebut, disebutkan bahwa LDL (kolesterol "jahat") datang untuk menutup luka pada pembuluh darah akibat inflamasi yang disebabkan oleh gula. Namun, benarkah demikian? Mari kita telaah lebih dalam.
Sebelum membahas lebih lanjut, penting untuk memahami bahwa ketika terjadi perlukaan atau inflamasi pada pembuluh darah, yang pertama kali datang bukanlah LDL, melainkan makrofag. Makrofag adalah sel imun yang bertugas "memakan" benda asing atau sel-sel yang rusak. Dalam konteks ini, makrofag akan membersihkan area luka dan sisa-sisa inflamasi.
Namun, proses ini tidak selalu berjalan mulus. Ketika makrofag terus-menerus bekerja, mereka bisa menumpuk dan berubah menjadi plak yang menempel pada dinding pembuluh darah. Plak inilah yang menjadi cikal bakal masalah serius seperti penyempitan pembuluh darah dan risiko penyakit jantung.
Penting untuk membedakan antara penyebab langsung dan pemicu. Memang benar bahwa kadar gula darah yang tinggi (hiperglikemia) dapat memicu inflamasi dalam tubuh. Namun, klaim bahwa gula adalah penyebab utama inflamasi pembuluh darah dan kolesterol tinggi perlu dikaji ulang.
Untuk itu, mari kita lihat struktur molekul gula (glukosa), trigliserida (lemak), dan kolesterol. Glukosa memiliki rumus kimia C6H12O6. Sementara itu, trigliserida dan kolesterol memiliki struktur yang lebih kompleks dengan ikatan ganda di dalamnya. Di dalam darah juga terdapat hemoglobin (Hb) yang mengangkut oksigen (O2).
Masalah utama yang menyebabkan inflamasi dan kerusakan pembuluh darah bukanlah gula secara langsung, tetapi oksidasi. Oksidasi adalah reaksi kimia ketika oksigen bereaksi dengan molekul lain. Dalam konteks ini, oksigen dapat menghajar glukosa, trigliserida, dan kolesterol.
Namun, ternyata lemak (trigliserida) dan kolesterol lebih rentan terhadap oksidasi karena ikatan ganda yang ada pada strukturnya. Ikatan ganda ini menjadi titik lemah di mana oksigen dapat menyerang dan memicu reaksi berantai (auto-oksidasi). Reaksi ini menghasilkan produk sampingan berbahaya seperti malondialdehid, yang memicu inflamasi.
Perhatikan struktur molekul trigliserida dan kolesterol. Ikatan gandanya lebih banyak dan lebih mudah diserang oleh oksigen dibandingkan glukosa. Ketika terjadi auto-oksidasi pada lemak dan kolesterol, ledakan inflamasi terjadi di dalam pembuluh darah. Ini diperparah pada mereka yang memiliki masalah kesehatan seperti:
Jadi, kesimpulannya: inflamasi dan masalah kolesterol tinggi bukan semata-mata kesalahan gula. Masalah utama terletak pada gangguan metabolisme lemak dan kolesterol. Tubuh yang gagal memetabolisme lemak dan kolesterol dengan baik akan memicu oksidasi, yang kemudian menyebabkan inflamasi. Gula pada akhirnya menjadi "korban", tidak dapat masuk ke dalam sel, dan menumpuk di dalam darah, yang kemudian berikatan dengan protein menjadi HbA1c (glikasi).
Langkah pertama adalah memahami bahwa masalahnya bukan hanya pada gula, tetapi pada metabolisme lemak dan kolesterol. Perlu penanganan holistik, termasuk:
Teori bahwa gula adalah penyebab utama inflamasi pembuluh darah dan kolesterol tinggi adalah terlalu simplistis. Oksidasi pada lemak dan kolesterol adalah penyebab utama, yang dipicu oleh gangguan metabolisme. Memahami mekanisme ini penting untuk mengambil langkah pencegahan dan penanganan yang tepat.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan penanganan yang sesuai dengan kondisi Anda. Mari kita jaga kesehatan jantung dan pembuluh darah kita dengan lebih bijak!