Waktu baca ± 1 menit
Endotel, lapisan terdalam dari pembuluh darah yang mencakup arteri, vena, dan kapiler, memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan vaskular. Dengan luas area sekitar 1000 meter persegi dan terdiri dari 10 hingga 60 triliun sel, endotelium bertindak sebagai regulator utama dalam mekanisme vaskular tubuh manusia, termasuk proses vasodilatasi, vasokonstriksi, serta pembekuan dan penguraian darah.
Sel endotel berfungsi tidak hanya sebagai penghalang semipermeabel antara darah dan dinding pembuluh darah tetapi juga memproduksi mediator yang mempengaruhi tonus pembuluh darah, termasuk vasodilator seperti Nitrit Oksida (NO) dan prostasiklin, serta vasokonstriktor seperti Angiotensin II dan Endothelin-1. Selain itu, sel endotel juga berperan dalam proses trombolitik melalui produksi aktivator plasminogen jaringan (tPA), yang esensial dalam penguraian bekuan darah.
Glikasi, proses di mana gula bereaksi secara spontan dengan protein atau lemak tanpa enzim, menghasilkan produk akhir glikasi lanjutan (AGEs). AGEs ini menyebabkan kerusakan selular, termasuk pada sel endotel. Glikasi pada protein atau lemak dalam sel endotel mengganggu fungsi mereka sebagai mediator dalam proses vaskular, mengurangi elastisitas pembuluh darah, meningkatkan ketegangan vaskular, dan menyebabkan atherosklerosis.
AGEs yang terbentuk mengubah struktur dan fungsi protein atau lipid, menyebabkan kekakuan dan penurunan elastisitas pada kolagen dan elastin di pembuluh darah. AGEs juga memicu inflamasi dan stres oksidatif, memperburuk kerusakan seluler. Glikasi berperan dalam patogenesis penyakit kronis seperti diabetes mellitus, penyakit kardiovaskular, penyakit Alzheimer, dan komplikasi penuaan.
Atherosklerosis, sering dipicu oleh disfungsi endotel dan peningkatan glikasi, adalah penyakit di mana plak terbentuk di dinding arteri, menyempitkan dan mengeras pembuluh darah. Ini meningkatkan risiko stroke dan penyakit jantung serta kondisi degeneratif lain seperti diabetes dan kanker. Disfungsi endotel akibat glikasi meningkatkan produksi molekul adhesi dan faktor proinflamasi dan protrombotik.
Deteksi dini perubahan pada struktur dan fungsi endotel adalah kunci dalam pencegahan dan pengelolaan penyakit degeneratif. Penelitian dan terapi yang berkaitan dengan endotel telah menunjukkan hasil signifikan dalam mengelola keseimbangan antara faktor pro dan anti-trombotik, serta dalam mengatur respon inflamasi dan oksidatif. Pemahaman yang lebih dalam tentang peran endotel dapat mengembangkan strategi efektif untuk mengatasi penyakit vaskular dan mempertahankan kesehatan vaskular.
Melalui pendekatan multidisiplin dalam penelitian, diagnosis, dan terapi, kita dapat mengurangi dampak negatif dari glikasi dan disfungsi endotel, memperbaiki prognosis bagi pasien dengan risiko penyakit kardiovaskular dan degeneratif.