Kali ini, kita akan membahas topik yang seringkali menjadi momok bagi banyak orang: diabetes. Seringkali kita mendengar bahwa diabetes adalah penyakit keturunan. Namun, benarkah demikian? Ataukah ada faktor lain yang lebih berperan? Mari kita telusuri lebih dalam.
Sebenarnya, yang diturunkan dari orang tua ke anak bukanlah penyakit diabetes itu sendiri, melainkan pola hidup yang kurang sehat. Pola makan yang tinggi gula, kurang aktivitas fisik, dan kebiasaan buruk lainnya seringkali "diwariskan" dari generasi ke generasi. Inilah mengapa kita sering melihat satu keluarga memiliki riwayat diabetes.
Perlu dipahami bahwa diabetes tidak hanya sekadar kondisi "gula darah tinggi". Diabetes memiliki dua klasifikasi, yaitu "kering" dan "basah". Keduanya sama-sama disebabkan oleh gangguan regulasi glukosa, namun manifestasi klinisnya bisa berbeda.
Lantas, bagaimana cara menghadapi diabetes? Di sinilah konsep "Karnus" hadir sebagai solusi. Karnus adalah sebuah pendekatan holistik yang berfokus pada pemulihan diabetes hingga ke tingkat sel. Dalam pendekatan ini, pemahaman tentang kalori dan bagaimana sistem tubuh bekerja adalah kunci utama.
Program Karnus ini bukan sekadar terapi instan, melainkan sebuah "bimbingan belajar" selama 3 bulan. Program ini memberikan edukasi tentang pola makan sehat, pengelolaan stres, dan gaya hidup aktif. Tujuan akhirnya adalah agar peserta dapat menerapkan prinsip-prinsip sehat ini secara mandiri setelah program selesai.
Sayangnya, banyak orang datang ke program Karnus dalam kondisi yang sudah parah. Mereka baru menyadari bahwa mereka menderita diabetes setelah muncul komplikasi. Inilah yang menjadi ironi. Diabetes seringkali tidak menunjukkan gejala di awal, sehingga banyak orang terlambat melakukan penanganan.
Satu hal yang seringkali menjadi kesalahpahaman adalah anggapan bahwa buah selalu baik untuk kesehatan. Memang, buah mengandung vitamin dan serat yang dibutuhkan tubuh. Namun, perlu diketahui bahwa buah juga mengandung gula, terutama fruktosa.
Perbedaan antara glukosa dan fruktosa perlu dipahami. Glukosa dapat langsung digunakan sebagai energi oleh seluruh sel tubuh kita. Namun, fruktosa harus diproses terlebih dahulu oleh hati (liver) menjadi zat lain sebelum dapat dimanfaatkan. Konsumsi fruktosa berlebih dapat membebani kerja hati dan berkontribusi terhadap masalah kolesterol.
Oleh karena itu, bagi penderita diabetes dan orang dengan masalah kolesterol, konsumsi buah harus dibatasi dan dikontrol. Bukan berarti tidak boleh makan buah sama sekali, tetapi lebih kepada bagaimana kita mengatur jumlah dan jenis buah yang kita konsumsi.
Diabetes bukanlah sekadar penyakit keturunan, melainkan hasil dari pola hidup yang kurang sehat. Program Karnus hadir sebagai solusi holistik yang tidak hanya fokus pada pengendalian gula darah, tetapi juga pada edukasi dan perubahan gaya hidup. Pemahaman tentang kalori, sistem tubuh, serta perbedaan jenis gula menjadi kunci penting dalam penanganan diabetes.
Mari kita mulai lebih peduli dengan kesehatan kita sendiri dan orang-orang di sekitar kita. Jangan sampai kita menyesal di kemudian hari akibat terlambat melakukan perubahan.