Waktu baca ± 5 menit
Sekitar 13 dari 100 pasangan kesulitan untuk memiliki anak meskipun sudah berhubungan seksual secara rutin. Salah satu penyebabnya adalah kelainan sperma. Kelainan ini bisa terletak pada jumlah, bentuk, ataupun kemampuan gerak sel-sel sperma.
Sel sperma dihasilkan di testis atau buah zakar. Produksi sel sperma dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti kadar hormon testosteron dan temperatur buah zakar. Saat pria ejakulasi, berjuta-juta sel sperma akan dikeluarkan melalui penis bersama cairan yang disebut semen atau air mani.
Sel-sel sperma ini kemudian akan bergerak di dalam rahim menuju ke tuba fallopi atau saluran telur wanita, di mana sel sperma dapat membuahi sel telur dan menyebabkan kehamilan. Bila terdapat kelainan pada jumlah, bentuk, atau kemampuan gerak sperma, pembuahan sel telur akan lebih sulit terjadi.
Untuk memastikan kondisi sel-sel sperma, dokter akan menyarankan analisis semen atau pemeriksaan sperma. Pada pemeriksaan ini, air mani yang diejakulasikan saat masturbasi akan ditampung di sebuah wadah steril dan diperiksa di laboratorium untuk menemukan ada tidaknya kelainan sperma.
Ini adalah kelainan jumlah total sperma yang ditemukan dalam sampel air mani. Jumlah sperma yang normal bagi seorang pria adalah sekitar 39 juta sperma per ejakulasi minimum. Seseorang yang memiliki jumlah sperma lebih rendah dari jumlah normal, terkadang disebut sebagai oligospermia. Jika tidak ada sel sperma yang ditemukan, ini bisa disebut sebagai azoospermia.
Orang yang memiliki kelainan jumlah sperma mungkin memiliki sejumlah masalah kesehatan, seperti varikokel, infeksi, masalah kesehatan kronis atau yang tidak terdiagnosis seperti diabetes atau penyakit celiac, masalah dengan ejakulasi seperti ejakulasi retrograde, masalah saluran, ketidakseimbangan hormon, dan paparan zat-zat beracun.
Kelainan jumlah sperma yang rendah juga bisa disebabkan oleh obat-obatan tertentu, penyakit disertai demam yang baru diderita, dan paparan panas skrotum (seperti berendam di air panas). Merokok, obesitas, dan alkohol berlebih telah dikaitkan dengan jumlah sperma yang rendah, namun penyebab kelainan sperma ini tidak pernah ditemukan. Sedangkan kelainan sperma azoospermia dapat disebabkan oleh masalah saluran, ketidakseimbangan hormon, atau masalah dengan testis.
Kelainan sperma ini mengacu pada kelainan bentuk sel-sel sperma. Setidaknya, sperma dinyatakan masih dapat berfungsi dengan baik jika memiliki 4% sperma yang berbentuk normal. Untuk melihat kelainan sperma ini, sperma harus diperiksa di bawah mikroskop. Bentuk sperma yang normal dapat kita lihat pada gambar, berikut deskripsinya:
Teratozoospermia adalah istilah yang digunakan untuk morfologi sperma yang buruk. Kelainan bentuk sperma mungkin disebabkan oleh hal yang sama dengan yang menyebabkan kelainan jumlah sperma. Kelainan sperma ini masih kurang dipahami, dan karena evaluasi ini agak subjektif, maka skor dapat bervariasi bahkan pada sampel air mani yang sama. Jika ditemukan hanya bentuk sperma saja yang tidak normal, sedangkan seluruh parameter air mani lainnya masih berada dalam batas normal, maka kesuburan pria masih dianggap normal.
Pria dengan kelainan bentuk sperma cenderung memiliki lebih banyak kesulitan pada kehamilan, tetapi kita tidak bisa mengatakan dengan pasti apakah kesulitan tersebut hanya disebabkan oleh bentuk sperma itu sendiri atau dengan alasan yang lain, yang menyebabkan bentuk sperma berbeda.
Motilitas adalah persentase sperma yang bergerak. Agar terjadi fertilisasi, sperma harus berenang ke saluran reproduksi wanita untuk membuahi telur. Kemampuan berenang menuju tujuan adalah penting. Motilitas total mengacu pada setiap gerakan, sedangkan motilitas progresif mengacu pada sperma yang meneruskan gerakan baik dalam garis atau dalam lingkaran besar. Pria dianggap memiliki motilitas normal jika 40% dari keseluruhan sperma bergerak, dan setidaknya 32% harus berenang dalam gerakan maju atau di dalam lingkaran besar.
Kelainan gerakan sperma biasa disebut sebagai asthenozoospermia. Jika kelainan sperma ini terjadi, maka itu bisa disebabkan oleh penyakit, obat-obatan tertentu, kurangnya nutrisi, atau kebiasaan kesehatan yang buruk seperti merokok. Penyebab kelainan jumlah sperma juga banyak yang menyebabkan kelainan gerakan sperma. Kelainan motilitas dapat terjadi meskipun jumlah sperma yang dimiliki tergolong banyak, dan hal itu dapat menyebabkan masalah kesuburan. Sebaliknya, jika jumlah sperma seseorang rendah, namun memiliki motilitas yang tergolong baik dengan 60% atau lebih sperma bergerak, maka masalah kesuburan tidak perlu dikhawatirkan.
Untuk mengatasi kelainan kualitas maupun kuantitas sperma, serta mengatasi penyebab gangguan pada organ reproduksi, berikut adalah hal-hal yang dapat Anda lakukan:
Olahraga secara teratur diklaim dapat meningkatkan kualitas sperma, terutama meningkatkan jumlah dan meningkatkan motilias sperma. Hal tersebut disebabkan karena olahraga diklaim mampu meningkatkan hormon reproduksi pria, yaitu testosteron. Selain itu, olahraga dapat mencegah Anda dari risiko terkena penyakit metabolik seperti diabetes melitus. Telah banyak diketahui bahwa diabetes melitus dapat menyebabkan gangguan ereksi pada pria, sehingga tidak dapat terjadi proses penetrasi penis ke dalam vagina.
Obesitas dapat meningkatkan risiko kemandulan. Hal tersebut terjadi karena meningkatnya jumlah lemak dapat menurunkan produksi hormon testosteron. Dengan menurunkan berat badan menjadi berat ideal, maka dapat mengurangi risiko kemandulan.
Kedua zat ini merupakan oksidan yang dapat merusak sel-sel tubuh, termasuk spermatozoa. Bentuk maupun kemampuan berlari sperma akan menjadi tidak normal, sehingga akan sulit untuk membuahi sel telur. Selain itu, kualitas sperma yang akan membuahi ovum juga buruk; jikalau berhasil membuahi sel telur, kualitas bayi yang dilahirkan tidak akan sebaik sperma yang dihasilkan dari ayah yang bukan perokok. Dengan memberhentikan rokok dan alkohol, sperma pun akan menjadi jauh lebih sehat.
Mulai saat ini, rutinlah mengonsumsi makanan yang mengandung gizi seimbang sebagai bahan pembentuk sperma Anda. Makanan yang baik akan menghasilkan kualitas sperma yang baik, seperti:
Regenerasi dari sel-sel tubuh terjadi pada saat tidur. Oleh karena itu, dengan tidur yang cukup akan membantu sel-sel tubuh beregenerasi, termasuk sel-sel yang berada pada organ reproduksi. Stres juga dapat menyebabkan proses pembentukan sperma menjadi terganggu. Tak hanya itu, stres menyebabkan keinginan untuk melakukan kegiatan seksual dengan pasangan menjadi berkurang, sehingga frekuensi berhubungan seksual akan berkurang, tentu ini akan menyebabkan pasangan sulit memiliki anak.
Pada poin terakhir untuk mengatasi kelainan sperma, adalah regenerasi sel. Tubuh selalu meregenerasi sel-selnya. Ada ratusan jenis sel pada tubuh manusia, dan umurnya berbeda-beda. Misalnya sel lambung, karena kondisinya yang sangat asam, umur sel hanya 2-5 hari. Ada juga yang panjang seperti sel jantung, sampai 3 bulan. Rata-rata umur sel adalah 27-30 hari.
Regenerasi sel itu perlu energi, yang mana didapat dari makanan. Tetapi, belum tentu makanan yang kita makan semuanya menjadi secara efektif karena sesuatu hal; kebanyakan adalah masalah lambung dan diabetes. Kenapa demikian? Karena pencernaan yang tidak efektif menyebabkan penyerapan nutrisi dari makanan juga kurang efisien, akibatnya regenerasi sel juga terganggu, dan karena regenerasi sel tidak bisa mengimbangi kematian sel, lama-lama akan terjadi penurunan fungsi organ tubuh.
Jadi solusinya, segera terapkan Konsep Karnus sekarang juga.
Pengobatan | Takaran perhari |
Alga Gold | 1 saset 2x |
Alga Tea | 1 saset 2x |
Kopi Love | 1 saset 1x kalau tidak diabetes |
Pencegahan | Takaran perhari |
Alga Gold | 1 saset tiap 1-2 hari |
Alga Tea | 1 saset 1x |
Kopi Love | 1 saset tiap 1-2 hari |
Kopi Love adalah Kopi yang akan membuat seorang pria menjadi pria sejati yang perkasa. Tetapi untuk mendapatkan efeknya, seseorang harus sembuh dari diabetes terlebih dahulu.