Gangguan sel disebut sel abnormal apabila sel baru yang terbentuk berbeda sifat dengan sel induknya baik bentuk, pertumbuhan dan sifatnya dalam mengambil nutrisi makanan yang semuanya tidak normal. Gangguan pada pembentukan sel baru menjadi sel abnormal bisa berbentuk neoplasma, aterum, keloid, kista, endometriosis, tumor dan kanker.
Jika gangguan menyerang kinerja sistem pada hormon, kelenjar dan enzym maka akan terjadi gangguan autoimun dan gangguan autoregulasi yang kesemuanya bisa mengganggu aktifitas kesehatan bahkan bisa menimbulkan kematian. Gangguan sel abnormal bisa terjadi di semua bagian tubuh. Gangguan disebabkan karena adanya ketidak beresan pasokan nutrisi yang disebabkan karena 3 hal yaitu:
- Nutrisi sel yang terproses di sistem cerna tidak terproses sempurna akibat lambung dan pencernaan mengalami kerusakan, sehingga nutrisi sel yang terbentuk tidak memenuhi syarat yang berdampak pada sel yang mengalami kekurangan nutrisi.
- Organ yang berhubungan dengan pasokan nutrisi dan distribusinya mengalami kerusakan oleh infeksi kuman patogen,virus dsb.
- Gangguan transportasi oleh karena adanya hambatan sirkulasi darah baik karena kelebihan lemak,aterosclerosis maupun masalah-masalah sirkulasi lainnya.
Selain itu adanya Inisiator oksidatif yang berada di dalam darah dan masuk menembus membran sel juga menyebabkan gangguan pada sistem replika DNA (proses mRNA dan tRNA) sehingga muncul sel baru yang DNAnya abnormal.
SOLUSI DAN PENANGANAN
- Rutin menerapkan Pola hidup berdasarkan Konsep Karnus yang merekomendasikan konsumsi beberapa nutrisi tambahan, yaitu
- o Rutin konsumsi Alga gold sereal secara rutin dan teratur sebanyak 2x pemberian setiap hari sebelum makan.
- Konsumsi Algatea 2-3x sehari untuk pencegahan dan 3-7x sehari untuk pengobatan.
- Jika sudah terlanjur banyak muncul sel Abnormal, proses perbaikan sel abnormal menuju normal berdampak kepada anemia akibat banyaknya material darah yang terbuang, pada kondisi ini kemungkinan diperlukan tindakan transfusi darah untuk mengantisipasi anemia dan menjaga keselamatan pasien.
- Tindakan Kemoterapy akan menyebabkan banyak kerusakan jaringan dan juga menyebabkan anemia, sebaiknya pada masa kemoterapy ini juga diimbangi dengan penerapan Konsep Karnus untuk memperkecil kerusakan organnya.
- Jika Sel abnormal baru yang muncul dalam bentuk sel yang permanen seperti bentuk sel yang menyerupai sel otot,sel tulang dan jaringan permanen lainnya (tidak bisa kempes) maka perlu dilakukan tindakan operasi dan juga tetap didampingi dengan penerapan Konsep Karnus.