Kentut & Sendawa

Sering Kentut

Pada saat lambung bermasalah, lambung mengalami penurunan produksi asam lambung (HCl). Peristiwa ini menyebabkan makanan tidak tercerna sempurna. Idealnya semua makanan yg tercerna menjadi nutrisi sel yg ukurannya monomer, akan terserap masuk ke dalam darah melalui lumen usus halus.

Selanjutnya setelah terserap di usus halus, sisa makanan yg  tersisa di dalam usus ditransfer ke usus besar dalam bentuk ampas yang sudah miskin zat gizi terutama protein. Di usus besar yang banyak mengandung bakteri probiotik dan bakteri komensal (bakteri menguntungkan), sisa ampas makanan ini dibentuk menjadi feses. Karena ampas ini sudah miskin gizi maka saat bertemu bakteri probiotik/bakteri komensal, proses pembusukannya sangat minimal dan tidak banyak menyebabkan produksi gas.

Pada lambung yang bermasalah, makanan gagal diproses dan gagal diserap darah. Makanan yang masih kaya gizi ini selanjutnya tertinggal di usus halus namun tidak bisa terserap darah. Nah saat masuk ke usus besar, karena kondisinya masih mengandung gizi, saat berada di usus besar zat gizi ini menjadi makanan empuk bakteri-bakteri probiotik dan bakteri komensal di usus besar, sehingga terjadi peristiwa pembusukan di usus besar, timbul gas dan menyebabkan banyak kentut.

Sendawa

Sendawa akibat adanya gas dalam lambung yang berlebih. Hal ini bisa akibat beberapa hal:

1. Makanan yg dikonsumsi sulit dicerna, seperti tinggi raffinose seperti kol/kubis atau perbandingan  serat terlalu tinggi dalam makanan.
2. Kontrol sekresi asam lambung bermasalah, hal ini kemungkinan akibat gangguan sistem perintah pada sekresi asam lambung. 

Penyebabnya bisa karena pernah pakai obat maag yang mengintervensi  sekresi asam lambung dari golongan PPI. Contoh obat ini adalah Ranitidin dan sejenisnya 

Solusinya: pilih menu yg mudah di cerna dan sabar utk menjalankan Konsep Karnus,  insyaAllah sendawa akan hilang seiring lambung sdh direkonstruksi sempurna