Waktu baca ± 9 menit
Mungkin anda termasuk orang yang pernah mempertanyakan hal tersebut. Saat bingung mau memilih kolagen dari sapi ataukah kolagen yang berasal dari ikan. Apalagi sekarang trend kolagen sudah sangat populer di tengah masyarakat. Bahkan berbagai macam produk kolagen baik itu yang terbuat dari tulang sapi, kolagen yang terbuat dari tulang atau sisik ikan, bahkan kolagen yang terbuat dari tulang babi pun sudah tersedia sangat banyak di pasaran.
Bagi anda yang beragama islam tentunya tidak akan memilih produk kolagen yang berasal dari tulang babi, karena terbentur dengan masalah kehalalannya. Pilihannya sekarang bagi anda yang muslim adalah apakah akan memilih produk kolagen dari tulang sapi ataukah kolagen dari tulang/sisik ikan? Manakah yang lebih baik?
Untuk menjawab hal tersebut, maka sebaiknya kita pahami terlebih dahulu tentang segala hal yang berkaitan dengan kolagen.
Kata Kolagen dalam bahasa inggris “collagen” sebenarnya berasal dari bahasa Yunani, yaitu “kólla” yang artinya adalah “lem atau perekat”. Kolagen adalah jenis protein yang terbuat dari berbagai jenis asam amino terutama di dominasi oleh asam amino glisin, hidroksiprolin, prolin, alanin dan arginin. Hidroksiprolin dan prolin memainkan peran kunci untuk stabilitas molekul kolagen. Berikut adalah komposisi asam amino yang menyusun berbagai kolagen di beberapa organ tubuh manusia misalnya seperti di organ paru dan kulit, sebagaimana yang ditunjukan di tabel berikut ini:
Kolagen Tipe I | Kolagen Tipe 3 | |||
Paru-paru | Kulit | Paru-paru | Aorta | |
Amino aclds (residues/1000 aa residues) | ||||
Hyl | 7.7 | 5.4 | 169 | 178 |
Lys | 25.8 | 29.1 | 23.1 | 20.5 |
His | 5.6 | 5.3 | 6.3 | 5.4 |
Arg | 53.8 | 48.4 | 45.0 | 41.1 |
3-Hyp | 0 | 1.4 | 0 Trace | |
4-Hyp | 103.0 | 96.1 | 117.3 | 121.2 |
Asp | 45.6 | 48.4 | 48.4 | 48.5 |
Thr | 17.0 | 19.7 | 16.1 | 17.8 |
Ser | 31.1 | 37.1 | 32.4 | 38.2 |
Glu | 64.5 | 77.6 | 74.9 | 74.9 |
Pro | 134.6 | 115.0 | 117.5 | 94.2 |
Gly | 303.2 | 310.9 | 315.8 | 345.5 |
Ala | 111.9 | 109.4 | 82.7 | 81.4 |
Val | 28.3 | 26.4 | 20.6 | 17.0 |
Cys | 0 | 0 | 3.3 | 1.9 |
Met | 7.8 | 8.1 | 10.1 | 9.7 |
lleu | 13.8 | 12.1 | 18.7 | 17.0 |
Leu | 27.7 | 29.8 | 30.0 | 25.9 |
Tyr | 3.8 | 6.4 | 5.5 | 8.1 |
Phe | 14.5 | 13.4 | 16.2 | 13.3 |
Carbohydrates (percent by weight) | ||||
Galactose | 0.33% | 0.18% | 1.1% | - |
Glucose | 0.33% | 0.14% | 0.8% | - |
Hexosamine | 0 | 0 | 0 | - |
Tabel 1: Komposisi Asam Amino dan Karbohidrat
Kolagen memiliki sifat yang elastis, dan tidak larut di air. Kolagen banyak tersebar di jaringan tubuh manusia, sebagai salah satu zat pembangun utama tulang, kulit, tendon, ligamen dan organ tubuh bagian dalam. Bahkan kolagen juga terdapat di bagian tubuh lainnya, termasuk pembuluh darah, kornea, dan gigi.
Kolagen membentuk sepertiga protein pada tubuh manusia. Kandungan kolagen di tubuh manusia bisa mencapai sebesar25- 30 persen, bahkan di kulit bisa sampai mencapai 70 persen.
Kolagen memiliki peran yang cukup penting untuk menjaga kesehatan tubuh kita, terutama untuk kesehatan kulit, kesehatan gigi, kesehatan tulang, bahkan kesehatan berbagai organ di dalam tubuh manusia seperti lambung, usus, jantung, paru dan ginjal, selama organ tersebut masih terbuat dari jaringan ikat fibril.
Bahkan menurut hasil riset, mengkonsumsi nutrisi yang mengandung kolagen dapat membantu mengatasi gejala dan gangguan pada lambung dan usus. Kolagen dapat membantu penyerapan air di usus. Selain itu mengkonsumsi nutrisi yang mengandung kolagen juga ternyata dapat membantu kesehatan tulang dan sendi, pergerakan sendi menjadi lebih nyaman dan bebas, sehingga mengurangi rasa sakit yang sering dialami karena proses penuaan dan akan mengurangi resiko kerusakan pada persendian.
Tubuh kita sebenarnya mampu memproduksi sendiri protein kolagen, namun karena faktor usia, produksi kolagen dalam tubuh pun menjadi menurun. Kehilangan kolagen dalam tubuh sebenarnya sudah dimulai pada usia 18-29 tahun, namun secara signifikan tubuh manusia dapat kehilangan sekitar 1% kolagennya per tahun setelah umur 40 tahun, bahkan pada umur di atas 80 tahun produksi kolagen dalam tubuh sudah menurun sebanyak 75% secara keseluruhan, dibandingkan dengan usia dewasa yang masih muda.
Ada faktor lain yang berkontribusi terhadap kejadian tersebut, diantaranya adalah karena faktor radikal bebas dalam tubuh, diet yang kurang sehat dan seimbang, faktor merokok, alkohol, dan faktor penyakit. Oleh karena itu penambahan asupan bahan pangan yang mengandung kolagen sangat dianjurkan terutama untuk usia di atas 18 tahun.
Peran kolagen dalam tubuh sangat penting karena untuk membantu perkembangan organ; penyembuhan luka dan jaringan; perbaikan kornea mata, gusi, dan bahkan kulit kepala. Kolagen juga membantu dalam perbaikan tulang dan pembuluh darah. Pada kornea, jaringan kolagen mendapatkan sifat mekanik dan optik.
Kolagen hadir dalam fungsi biologis sel seperti proliferasi, kelangsungan hidup sel, dan diferensiasi; sehingga kolagen terdapat dalam tubuh manusia secara keseluruhan pada tulang, tendon, ligamen, rambut, kulit, dan otot. Kulit adalah organ terbesar dalam tubuh manusia, yang terbuat dari serat elastis kolagen dan asam hialuronat sebagai struktural utamanya. Kulit melindungi tubuh kita dari kerusakan eksternal, mengatur suhu, dan melakukan fungsi tubuh lainnya.
Penuaan adalah proses alami yang melibatkan perubahan dalam tubuh manusia dimana kulit mengalami kerusakan morfologis, struktural, dan fungsional. Dengan asupan nutrisi yang mengandung kolagen akan mengurangi efek penuaan dini dan mampu mengurangi kerutan di kulit. Kontrol penuaan kulit merupakan tantangan dalam industri kosmetik, namun dengan adanya produk nutraceutical kolagen, telah terbukti menjadi solusi alternatif dalam memperlambat efek penuaan.
Saat ini para ilmuwan sudah menemukan banyak tipe atau kelas dari kolagen, bahkan mereka sampai membaginya menjadi 28 kelas. Namun yang paling utama dari ke 28 kelas tersebut adalah tipe 1, tipe 2, tipe 3, dan tipe 4.
Berikut adalah berbagai tipe dari 4 kolagen yang utama tersebut, berikut peran pentingnya bagi tubuh:
Berikut adalah berbagai sumber yang dapat dijadikan sebagai bahan pembuatan kolagen
Kolagen dapat dibuat dari proses ekstraksi berbagai jaringan di tubuh sapi, seperti tulang, kulit,tendon bahkan bagian organ sapi. Kolagen yang diekstrak dari tendon dengan menggunakan enzim seperti alcalase, pepsin, tripsin, dan kolagenase yang berasal dari Penicillium aurantiogriseum ternyata memiliki efek positif sebagai antihipertensi, antioksidan, dan antimikroba.
Kolagen yang terbuat dari paru-paru sapi juga menunjukkan aktivitas antioksidan dan antiinflamasi yang tinggi. Kolagen dari ligamen nuchal sapi juga dapat digunakan sebagai prekursor yang cukup menjanjikan di masa depan sebagai peptida yang dapat digunakan sebagai ACE inhibitor ( angiotensin-I-converting enzyme inhibitory peptides).
Sumber kolagen tradisional lainnya adalah berasal dari kulit babi. Namun karena terbentur dengan masalah kehalalan, maka kolagen dari babi tidak cocok dengan negara yang memiliki mayoritas beragama islam seperti di negara kita, Indonesia.
Sumber lainnya selain dari sapi dan babi, kolagen juga dapat di buat dari ikan. Para peneliti saat ini sudah banyak yang fokus pada pengembangan sumber ekstraksi baru. Sumber-sumber alternatif telah diselidiki dari sumber-sumber laut seperti ikan dan invertebrata lain seperti ubur-ubur atau bunga karang untuk bisa dijadikan sebagai sumber pembuatan kolagen.
Sisik ikan nila (Oreochromis niloticus) telah digunakan untuk menghasilkan kolagen dengan kualitas yang cukup. Produk sampingan laut seperti jeroan ikan juga merupakan sumber yang baik untuk ekstraksi kolagen. Bahan limbah ini telah digunakan untuk menghasilkan kolagen dengan sifat bioaktif fungsional . Bahkan, dengan mengubah parameter ekstraksi dari suhu yang berbeda (150–300◦C), tekanan (50–100 bar), dan waktu reaksi (5 menit), dimungkinkan untuk memperoleh kolagen dari kulit tuna dengan berat molekul rendah.
Beberapa sumber alternatif lainnya adalah dari kaki atau tulang ayam.
Lalu sekarang pertanyaannya adalah, manakah yang lebih baik, Kolagen sapi ataukah kolagen ikan?
Tentu saja semuanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kolagen dari tulang ayam masih terbilang baru, sehingga kestabilannya juga masih dipertanyakan. Selain itu belum banyak produk kolagen dipasaran yang dibuat dari tulang ayam. Sedangkan kolagen babi, karena kolagen tersebut tidak cocok digunakan oleh masyarakat di indonesia yang mayoritas beragama islam, maka pembahasannya sekarang terfokus pada perbandingan antara kolagen sapi vs kolagen dari ikan.
Berikut adalah beberapa ulasannya:
Perbedaan dasar antara kedua kolagen tersebut pertama adalah dari sumber bahannya. Kolagen ikan berasal dari sisik atau tulang ikan, sedangkan kolagen sapi berasal dari tulang sapi atau bagian lainnya dari sapi. Sumber yang berbeda berarti mereka berasal dari lingkungan yang berbeda juga.
Secara taksonomi, sapi tentu saja lebih dekat dengan manusia untuk penggolongan kelas taksonominya di bandingkan ikan, yaitu sapi dan manusia masih tergolong mamalia. Hal tersebut juga ternyata mempengaruhi pada komposisi asam amino dari jenis kolagennya.
Secara komposisi, jumlah dan susunan asam mino kolagen sapi dan manusia relatif lebih mendekati dibandingkan komposisi asam amino kolagen manusia dengan ikan. Bahkan jumlah kandungan asam amino glisin, prolin, hidroksiprolin, alanin dan argininnya kolagen sapi ternyata lebih banyak di bandingkan kolagen dari ikan, sebagaimana yang tersaji dalam tabel 2 berikut ini:
Asam Amino | Sapi | Ikan Kod |
Alanine | 102.04 | 91.48 |
Arginine | 32.86 | 30.45 |
Aspartic acid | 36.65 | 38.82 |
Cystein | 1.24 | 1.28 |
Glotamic acid | 59.43 | 56.08 |
Glycine | 296.44 | 266.12 |
Histdine | 3.11 | 5.01 |
Hydroxylysine | 8.86 | 6.65 |
Hydroxyproline | 78.35 | 39.60 |
Isoleucine | 67.4 | 5.61 |
Leucine | 17.50 | 16.51 |
Lysine | 22.20 | 19.62 |
Methionine | 7.81 | 15.04 |
N-isobutylglycine | 14.33 | 13.75 |
Phenylalanine | 11.58 | 12.70 |
Proline | 89.89 | 62.69 |
Serine | 32.03 | 53.87 |
Threonine | 13.20 | 16.89 |
Tyrosine | 1.48 | 2.25 |
Valinine | 12.86 | 12.02 |
Untuk membandingkan komposisinya, tabel 2 di atas dapat di bandingkan dengan tabel 1 sebelumnya.
Perbedaan lainnya adalah kolagen ikan merupakan kolagen Tipe I, sedangkan kolagen sapi merupakan campuran kolagen Tipe I dan kolagen Tipe III. Artinya kolagen ikan mungkin hanya cocok penggunaanya untuk perawatan kulit dan tulang sendi. Karena kolagen tipe I berperan dalam pembentukan tulang, dan sebagai bagian dari bahan struktural kulit. Sedangkan kolagen dari sapi selain penggunaanya untuk perawatan kulit dan tulang serta sendi, kolagen sapi juga dapat digunakan untuk perawatan organ dalam seperti organ pencernaan lambung dan usus.
Selain perbedaan tersebut di atas, kolagen ikan juga seringkali mengandung bau yang kurang nyaman, sehingga seringkali kolagen jenis ikan ini di beri tambahan flavour atau pun rasa sintetis untuk menutupi bau amis dari kolagen ikan tersebut. Sebaliknya kolagen sapi umumnya tidak mengandung bau yang tidak nyaman dan memiliki rasa yang “no taste” alias tidak ada rasa.
Demikian juga karena beberapa orang terkadang memiliki alergi terhadap ikan maka mungkin pilihan alternatifnya adalah memilih kolagen dari sapi meskipun harganya relatif lebih mahal.
Jadi kalau dilihat dari kelengkapan dan kemiripan komposisi asam amino maka kolagen sapi ternyata lebih lengkap dan banyak bila dibandingkan dengan komposisi asam amino kolagen ikan. Namun kalau di tinjau dari segi ekonomi, maka kolagen ikan mungkin lebih ekonomis bila dibandingkan dengan kolagen sapi, karena harganya mungkin lebih murah bila di banding harga kolagen sapi.