Waktu baca ± 1 menit
Vitamin D sering disebut sebagai "vitamin matahari" karena dapat disintesis secara alami oleh tubuh manusi ketika terpapar sinar matahari. Selain itu, vitamin D juga dapat diperoleh dari beberapa sumber makanan dan suplemen. Peran penting vitamin D bagi tubuh manusia telah menjadi fokus penelitian dan perhatian dalam beberapa tahun terakhir. Dalam artikel ini, kita akan dijelaskan peran penting vitamin D bagi kesehatan tubuh dan dampaknya terhadap berbagai aspek kehidupan manusia.
Beberapa fungsi Vitamin D antara lain:
Penelitian telah menunjukkan bahwa vitamin D juga memiliki dampak positif pada sistem kekebalan tubuh. Vitamin D berperan dalam mengatur respons imun, membantu tubuh melawan infeksi, dan mengurangi peradangan. Kekurangan vitamin D dapat berhubungan dengan risiko peningkatan infeksi pernapasan, seperti pilek dan flu, serta risiko penyakit autoimun.
Vitamin D bisa didapatkan dari makanan atau suplemen dan sintesis provitamin D menjadi vitamin D dengan bantuan sinar matahari yang berlangsung di kulit. Saat terpapar Cahaya matahri, senyawa 7-dehidrokolesterol akan diubah menjadi kolekalsiferol (previtamin D3) lalu menjadi vitamin D3 setelah adanya reaksi isomerisasi. Vitamin D3 yang masuk ke sirkulasi akan berikatan dengan protein pengikat vitamin D atau vitamin D binding protein (DBP). Setelah itu, vitamin D3 mengalami hidroksilasi di dalam hati dan ginjal, lalu masuk ke dalam sel untuk berikatan dengan reseptor vitamin D. Ikatan ini akan masuk ke dalam nukleus untuk mengingkatkan transkripsi gen yang berhubungan dengan vitamin D.
Untuk mengetahui kadar vitamin D di dalam tubuh kita, biasanya pemeriksaan yang dilakukan di laboratorium adalah pemeriksaan kadar 25(OH)D. Jika hasilnya rendah, biasanya seseorang akan disarankan untuk mengonsumsi suplemen vitamin D. Namun apakah sudah cukup?
Meningkatkan kadar vitamin D tidak cukup jika hanya dari konsumsi suplemen saja. Jika kita lihat dari bentuk molekul antara suplemen vitamin D dari luar tubuh dengan 25(OH)D, terlihat bahwa kedua molekul ini berbeda. Artinya memang benar bahwa untuk menjadi vitamin D, makanan atau sumber vitamin D yang berasal dari luar tubuh harus dikonversi menjadi previtamin D3 terlebih dahulu dan mengalami beberapa proses hingga menjadi 25(OH)D. Oleh karena itu, kita pun perlu memahami bahwa selain paparan cahaya matahari, hati dan ginjal juga memiliki peran penting dalam pembentukan vitamin D dalam tubuh.
Kadar 25(OH)D dalam tubuh sangat tergantung pada kinerja hati dan ginjal, serta bahan baku dari vitamin D yang tersedia. Pembuatan D3 menjadi 25(OH)D melibatkan banyak komponen termasuk reaksi enzimatik. Sehingga pemberian suplemen vitamin D tidak serta merta langsung menaikkan kadar vitamin D dalam tubuh.