Waktu baca ± 7 menit
Kram otot adalah kondisi yang muncul tiba-tiba dan tidak disengaja pada otot. Kejang otot akan sangat mengganggu ketika sedang beraktivitas dan bahkan saat tidur karena gejalanya sangat menyakitkan. Kondisi ini biasanya disebabkan latihan dalam waktu lama.
Kram otot adalah kontraksi otot yang terjadi secara tiba-tiba satu atau beberapa otot lainnya. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa sakit yang hebat. Kram biasanya terjadi pada otot-otot di belakang kaki bagian bawah, bagian belakang paha, dan bagian depan paha. Kondisi ini juga dapat terjadi pada dinding perut, tangan, lengan, dan kaki.
Rasa sakit yang muncul tiba-tiba bisa berlangsung beberapa detik hingga 15 menit, yang merupakan gejala paling sering. Dalam beberapa kasus, kram juga dapat disertai dengan benjolan jaringan otot di bawah kulit yang membengkak.
Kebanyakan kasus kram otot adalah terjadi di otot-otot kaki, terutama pada bagian betis. Kondisi ini akan terasa menyakitkan dan biasanya sangat parah. Penderitanya harus segera menghentikan aktivitas apa pun yang sedang berlangsung dan segera mencari bantuan. Berikut ini adalah beberapa gejala kram otot:
Kram otot adalah kondisi yang biasanya akan hilang dengan sendirinya dan mungkin tidak memerlukan perawatan secara medis. Namun, segera dapatkan bantuan medis jika kram menyebabkan kondisi berikut:
Terlalu sering menggunakan otot, ketegangan otot, atau memegang benda dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kram. Beberapa kondisi berikut ini mungkin juga dapat menjadi penyebab kram otot:
Penyempitan pembuluh darah yang menyuplai darah ke kaki (arteriosklerosis ekstremitas) dapat menyebabkan rasa sakit akibat kram di kaki ketika berolahraga. Kram ini biasanya akan segera hilang setelah berhenti berolahraga.
Tekanan pada saraf di tulang belakang (lumbar stenosis) dapat menjadi penyebab kram otot di kaki. Rasa sakit ini biasanya memburuk semakin lama berjalan. Berjalan dalam posisi agak menekuk atau membungkuk, umumnya meredakan nyeri.
Tubuh kekurangan kalium, kalsium, atau magnesium dapat menyebabkan kram di kaki. Diuretik (obat yang sering diresepkan untuk tekanan darah tinggi atau hipertensi) juga dapat mengurangi beberapa mineral tersebut dalam tubuh.
Selain beberapa penyebab kram otot yang telah dijelaskan di atas, berikut ini adalah sejumlah faktor yang mungkin dapat meningkatkan risiko kram:
Guna mengetahui apa penyebab kram otot, dokter mungkin akan melakukan beberapa tes berikut.
Awalnya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, terutama pada bagian tubuh yang mengalami kram seperti pembengkakan hingga kekencangan otot. Biasanya, dokter juga akan mengajukan beberapa pertanyaan kepada pasien terkait hal yang menyebabkan kram, di antaranya:
Pasien mungkin juga perlu menjalani tes darah. Tes ini bertujuan untuk memeriksa kadar kalium dan kalsium dalam darah, serta fungsi ginjal dan tiroid.
Dokter dapat menyarankan pasien untuk melakukan electromyography (EMG). Fungsi tes ini adalah untuk mengukur aktivitas otot dan memeriksa kelainan otot.
Magnetic resonance imaging (MRI) juga merupakan tes yang bisa memastikan penyebab kram otot. Tes ini menggunakan medan magnet dan gelombang radio yang dapat menghasilkan gambar jaringan dalam tubuh dan organ dalam, termasuk tulang belakang.
Kram biasanya dapat diobati dengan perawatan secara mandiri seperti peregangan hingga penggunaan obat kram otot. Biasanya, dokter akan menunjukkan kepada pasien bagaimana latihan peregangan yang dapat membantu mengurangi risiko kram. Selain itu, pasien dapat melakukan sejumlah perawatan alami hingga pengobatan secara medis berikut ini:
Meregangkan otot yang kaku dan memijatnya dengan lembut untuk membuatnya rileks. Jika kram pada betis, berdiri dan tekuk lutut sedikit. Jika tidak bisa berdiri, duduklah di lantai atau di kursi dengan kaki yang terkena terjulur. Cobalah menarik bagian atas kaki pada sisi yang sakit ke arah kepala sementara kaki tetap dalam posisi lurus. Cara ini juga akan membantu meredakan kram paha belakang (hamstring). Jika terjadi pada paha depan (quadriceps), pegang kursi agar tubuh tetap stabil dan cobalah menarik kaki pada sisi yang sakit ke arah bokong Anda.
Kompres menggunakan handuk hangat atau bantal pemanas pada otot yang tegang atau kencang bisa meredakan kram. Mandi air hangat untuk membantu meredakan gejala. Anda juga memijat otot yang kaku dengan es yang dibungkus kain untuk menghilangkan rasa sakit.
Tidak sedikit pelatih dan ahli terapi fisik merekomendasikan penggunaan garam Epsom pada bagian luar tubuh. Cobalah mengoleskan garam Epsom dengan kain basah dan menekannya ke otot yang kaku atau bisa mencampurkannya ke dalam bak air hangat untuk berendam. Manfaat berendam air panas dapat membantu meringankan kram, dengan atau tanpa garam Epsom.
Mengonsumsi makanan tertentu yang memiliki sejumlah nutrisi dan mineral dapat mengurangi gejala kram. Beberapa obat kram otot alami, termasuk bit, pisang, ubi, avokad atau alpukat, biji-bijian, kacang dan lentil, melon, semangka, susu, sayuran berwarna hijau, jus jeruk, salmon, dan tomat.
Cara lain yang sangat mudah dalam meredakan kram adalah dengan menghidrasi tubuh. Mungkin butuh sedikit waktu untuk meringankan rasa sakit, tetapi setelah minum air atau minuman elektrolit bisa mencegah kram.
Berjalan selama beberapa saat untuk mengirimkan sinyal ke otot yang dibutuhkannya untuk rileks setelah berkontraksi, ini pada akhirnya dapat membantu meringankan gejalanya. Jika tidak dilakukan, kemungkinan akan terus mengalami kram secara teratur. Pertimbangkan pula untuk memijatnya secara teratur untuk membantu otot rileks.
Atrofi otot atau berkurangnya massa otot biasanya terjadi pada orang tua akibat jarang menggunakan otot dan karenanya massa otot berkurang. Atrofi otot dapat dicegah dengan latihan, terutama latihan kekuatan. Oleh karenanya mencegah atrofi otot juga bisa mengurangi risiko kram.
Pasien disarankan mengonsumsi suplemen vitamin B kompleks untuk membantu merawat kram. Namun, efektivitas penggunaan vitamin ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
Jika mengalami kram di kaki secara teratur yang tidak terkait dengan kondisi lebih serius, pasien dapat mencoba menambahkan lebih banyak makanan yang mengandung magnesium, termasuk kacang-kacangan dan biji-bijian. Menggunakan suplemen magnesium telah disarankan untuk mengobati kram pada ibu hamil, tetapi masih memerlukan lebih banyak penelitian. Berkonsultasilah dengan dokter sebelum menggunakan suplemen magnesium jika sedang hamil.
Jika rasa sakit akibat kram tidak kunjung membaik, minumlah obat kram otot. Obat yang dapat digunakan adalah antiinflamasi seperti ibuprofen. Obat ini mungkin dapat membantu meregangkan otot yang sakit. Jika kram mengganggu kualitas tidur, berkonsultasilah dengan dokter tentang otot yang diresepkan untuk kram. Obat ini dapat membantu mengendurkan otot-otot dan menenangkan kram.
Jika dibiarkan tanpa perawatan dan pengobatan, kram akan menimbulkan satu atau beberapa komplikasi berikut:
Guna menghindari kekambuhan kram, ada sejumlah cara yang paling sederhana untuk pencegahan dengan menghindari atau mengurangi latihan yang membuat otot tegang dan menyebabkan kram. Berikut ini beberapa tips dan perubahan gaya hidup untuk mencegah kram otot:
Sumber: Dokter Sehat
Menerapkan Konsep Karnus dengan mengkonsumsi Alga Gold Cereal dan Alga Tea secara teratur akan membuat tubuh sehat, utamanya dengan menghilangkan plak-plak pembuluh darah dan membuat peredaran darah lebih lancar, yang merupakan penyebab kram otot.