Adanya pandemik covid-19 membuat kita semakin menyadari betapa pentingnya peran imunitas bagi kesehatan kita. Pandemi COVID-19 telah menyebabkan banyak kematian di dunia, padahal obat untuk mengatasi penyakit tersebut sampai saat ini masih belum ditemukan. Belum ada dari lembaga otoritas internasional seperti WHO atau pun pemerintah yang menyebutkan tentang obat resmi yang dapat digunakan untuk mengatasi infeksi virus covid-19.
Wajar apabila virus covid-19 menjadi terkesan menakutkan bagi hampir seluruh masyarakat di dunia. Bagaimana tidak, virus covid-19 terutama varian delta mudah menyebar dan menularkan infeksi kepada siapa saja tanpa pandang bulu. Dan satu hal yang membuat virus ini juga terkesan menakutkan adalah karena virus ini dapat menyebabkan gagal pernafasan sehingga membuat kematian bagi siapa saja yang terinfeksi oleh virus covid-19 tersebut.
Pandemi infeksi virus covid-19 tergolong pandemi yang masih sangat baru. Meskipun baru, namun pandemi ini sudah memakan banyak korban kematian di seluruh penjuru dunia. Padahal obat untuk mengatasinya masih belum juga ditemukan secara resmi, sehingga satu-satunya cara yang dapat diandalkan untuk mengatasi serangan infeksi virus covid-19 tersebut adalah dengan cara menguatkan sistem imun tubuh kita sendiri.
Masalahnya adalah seringkali sistem imun dalam tubuh kita justru tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Oleh karena itu penting sekali untuk memahami berbagai hal yang dapat mempengaruhi pada performa dari sistem imun. Beberapa faktor utama yang dapat mempengaruhi pada kualitas sistem imun adalah Faktor nutrisi makanan dan kesehatan organ lambung.
Bagi sebagian orang mungkin sudah dapat memahami tentang peran nutrisi makanan terhadap kinerja sistem imun, tapi kalau kaitan antara kesehatan lambung, dengan sistem imun, mungkin sebagian orang akan bertanya, apa hubungannya kesehatan organ lambung dengan performa sistem imun?
Berikut adalah beberapa kajian tentang pengaruh dari kesehatan organ Lambung terhadap kinerja dari sistem imun tubuh:
- Cairan asam lambung yang bersifat korosif yang ada dalam lambung dapat berperan sebagai lini pertahanan pertama untuk mengatasi berbagai serangan infeksi virus, bakteri atau benda asing lainnya yang mencoba masuk ke dalam tubuh melalui jalur sistem pencernaan. apabila virus atau bakteri sudah dapat dimatikan di lambung, maka tidak perlu lagi menggunakan sistem imun untuk mengatasinya.
- umumnya atau kebanyakan dari sel imun itu di buat di sumsung tulang belakang, dan untuk membuat sel imun tersebut maka harus dipastikan kalau suplai nutrisi ke sumsum tulang belakang juga harus terjamin bisa tersedia dengan jumlah yang memadai. kalau organ lambung mengalami gangguan, maka kemungkinan besar suplai nutrisi ke sumsum tulang belakang juga akan mengalami gangguan, sehingga kinerja sistem imun akan menjadi tidak optimal. karena umumnya nutrisi itu harus di proses terlebih dahulu dari makanan yang kita makan menjadi nutrisi yang dapat di terima oleh sel tubuh. organ yang berperan sebagai biomanufacture untuk nutrsisi tersebut adalah organ lambung.
- Kesehatan organ lambung akan mempengaruhi pada kesehatan organ pencernaan lainnya seperti usus. Di dalam usus terdapat sejumlah bakteri yang menguntungkan pada kesehatan tubuh kita, seperti misalnya adalah bakteri probiotik. Berbagai bakteri tersebut akan memproduksi berbagai zat aktif yang memiliki peran penting terhadap daya kemampuan sistem imun.
- Lambung sebagai organ vital yang mengubah makanan yang kita makan menjadi berbagai nutrisi yang diperlukan oleh sel tentu saja memiliki pengaruh besar terhadap kondisi kesehatan berbagai organ lainnya ataupun kinerja berbagai sistem di dalam tubuh termasuk sistem imun. Sistem imun akan dapat berfungsi baik apabila jumlah energi yang diperlukan untuk menjalankan sistem imun telah tersedia cukup memadai. Energi tersebut diperoleh dari hasil metabolisme nutrisi di dalam sel. Sedangkan organ lambung adalah organ yang berperan banyak dalam penyediaan nutrisi tersebut melalui penguraian molekul makanan yang di makan menjadi berbagai nutrisi yang diperlukan oleh sel.
- Lambung yang berperan dalam penguraian protein menjadi asam amino dengan cara mengaktifkan enzim pepsinogen, secara langsung atau pun tidak langsung akan berpengaruh terhadap ketersediaan berbagai jumlah asam amino dalam tubuh. Berbagai asam amino tersebut selanjutnya akan di susun kembali menjadi berbagai molekul protein seperti hormon, enzim, berbagai bahan imun seperti interferon, makrofag, natural Killer (NK), sitokin dan lainnya. Hampir semua bahan imun seperti interferon, leukosit, makrofag, sitokin dan lainnya terbuat dari berbagai asam amino.
Berikut beberapa contoh peran dari beberapa asam amino terhadap kinerja dari sitem imun:
- Asam amino Glutamin. Pemberian asam amino glutamin akan meningkatkan kinerja sistem imun secara langsung. Glutamin memiliki banyak peran dalam sistem imun, yaitu sebagai prekursor sintesa nukleotida, pertumbuhan sel T dan sel NK, stimulasi ekspresi antigen permukaan, pembentukan sitokin pro-inflamasi, menjaga fungsi limfosit dan makrofag dan sebagai prekursor antioksidan (glutation). Glutamin ini dapat tersedia di dalam tubuh karena ada peran dari organ lambung yang menguraikan berbagai molekul protein sehingga berubah menjadi berbagai asam amino termasuk glutamin.
- Asam amino Arginin. Arginin dalam sistim imun berfungsi dalam stimulasi fungsi limfosit T, pembentuk nitrit oksida, meningkatkan volume timus, memperkuat fungsi makrofag dan sel NK, serta mempercepat penyembuhan luka. Arginin juga memiliki efek sekretagog yaitu dapat menstimulasi sekresi insulin, growth hormone, prolaktin, glukagon, somatostatin dan norepinefrin
- Asam amino Glisin. Glisin merupakan sumber nitrogen terkondensasi yang berperan sebagai inhibitor neurotransmiter di medula spinalis dan batang otak. Glisin mempunyai efek sitoprotektif pada kondisi iskemik, hipoksik dan cedera reperfusi sehingga penggunaannya pada kasus luka bakarbermanfaat sebagai anti inflamasi, dan mengurangi lama penggunaan antibiotika.
- Asam amino Taurin. Konsentrasi taurin yang tinggi pada neutrofil diperkirakan memiliki peran dalam sistem imun. Taurin dapat mencegah kerusakan limfosit akibat radikal bebas dan memfasilitasi proteksi selular melalui proses stabilisasi membran