Waktu baca ± 3 menit
Banyak anggapan keliru atau mitos yang berkembang di masyarakat seputar obat pencahar. Salah satunya menyebutkan bahwa obat pencahar adalah solusi singkat untuk menurunkan berat badan. Faktanya, obat pencahar biasanya digunakan untuk memperlancar proses buang air besar (BAB) pada orang yang sembelit atau konstipasi. Obat pencahar dapat meningkatkan motilitas, pergerakan peristaltik usus, maupun melunakkan feses. Agar obat pencahar dapat digunakan secara ideal dan semestinya, ketahui penjelasan sebenarnya mengenai berbagai mitos seputar obat pencahar berikut ini.
Ada anggapan yang muncul bahwa penggunaan obat pencahar bisa menurunkan berat badan. Sebenarnya, obat pencahar memang dapat mengurangi berat badan jika dikonsumsi dalam jangka waktu lama. Akan tetapi, penurunan berat badan tersebut bukan disebabkan hilangnya massa lemak, melainkan hilangnya air dalam tubuh. Penurunan berat badan ini pun sifatnya hanya sementara.
Banyak orang menyalahgunakan pencahar untuk menurunkan berat badan, dengan harapan makanan yang dikonsumsi tidak akan diserap tubuh jika cepat dikeluarkan melalui feses. Perlu diketahui bahwa sebagian besar zat makanan sudah diserap oleh usus halus, sedangkan obat pencahar bekerja—terutama—di usus besar. Pada usus besar yang tersisa hanyalah sisa-sisa pencernaan yang perlu dikeluarkan dan air yang akan diserap sesuai kebutuhan.
Sementara itu, pada orang sembelit, obat pencahar bekerja untuk menuntaskan masalah sulit BAB. Setelah meminumnya Anda mungkin akan merasa lega karena masalah susah BAB berhasil diatasi. Bisa juga Anda merasakan lingkar perut yang mengecil.
Rongga perut bersifat elastis, sehingga pada kondisi sembelit, perut dapat terasa lebih kembung, dan lingkar perut akan sedikit melebar. Jika sembelit berhasil diatasi, lingkar perut dapat sedikit mengecil. Hal ini lebih terlihat pada orang yang kurus. Namun sayangnya, berkurangnya lingkar perut ini bukan disebabkan oleh hilangnya lemak, melainkan semata-mata hilangnya komponen feses yang menumpuk di dalam usus.
Masih perlu studi lebih lanjut untuk membuktikan hal ini. Memang ada beberapa studi yang menyebutkan bahwa penggunaan pencahar dalam jangka waktu lama bisa meningkatkan risiko kanker usus besar. Namun, hubungan antara keduanya masih belum bisa dipastikan kebenarannya. Hal ini disebabkan, mereka yang minum obat pencahar dalam waktu lama biasanya adalah pasien yang mengalami sembelit kronis.
Sembelit kronis sendiri diketahui sebagai salah satu faktor risiko kanker usus besar.
Biasanya, seseorang yang kembali sembelit setelah berhenti minum obat pencahar dikarenakan oleh faktor penyebab konstipasi yang dialaminya belum teratasi. Jadi, hal itu terjadi bukan karena efek ketergantungan penggunaan obat pencahar. Hendaknya perlu diketahui hal-hal yang menjadi penyebab sembelit, misalnya kurang asupan serat, kurang aktivitas fisik, dehidrasi, atau pengaruh efek samping obat tertentu.
Obat pencahar hanya akan ketergantungan jika disalahgunakan dalam jangka waktu yang lama, misalnya orang yang menggunakan obat pencahar untuk menurunkan berat badan.
Obat pencahar yang diminum sembarangan bisa berakibat buruk pada kesehatan. Apalagi jika diminum rutin dengan tujuan menurunkan berat badan. Beberapa dampak kesehatan yang mungkin muncul jika Anda sembarangan minum obat pencahar, antara lain:
Setiap orang mempunyai pola frekuensi BAB yang berbeda-beda, ada yang tiga kali seminggu atau malah tiga kali sehari. Seseorang mungkin mengalami konstipasi alias sembelit jika frekuensi BAB-nya berkurang dari biasanya. Umumnya, orang yang mengalami konstipasi, disertai keluhan mengejan lebih kuat dari biasanya akibat feses yang keras. Agar obat pencahar tepat guna, ada baiknya Anda memerhatikan terlebih dulu faktor pencetusnya sebelum meminumnya.
Sering kali konstipasi muncul karena kurang makan makanan berserat (seperti buah dan sayur), kurang minum, atau kurangnya aktivitas fisik. Perubahan pola hidup biasanya akan membantu menghilangkan gejala konstipasi pada sebagian besar orang. Jika keluhan menetap, Anda boleh menggunakan obat pencahar untuk membantu mengurangi gejala.
Obat pencahar merangsang kontraksi usus sehingga feses dapat lebih mudah terdorong keluar. Anda bisa memilih obat pencahar atau laksatif stimulan (merangsang pergerakan usus) dengan kandungan bisacodyl untuk menyembuhkan sembelit. Selain itu, gejala sembelit atau konstipasi juga dapat diatasi dengan obat pencahar non-stimulan, seperti yang mengandung laktulosa. Obat ini bekerja dengan cara melunakkan feses sehingga memudahkan BAB.
Jika sembelit masih menetap hingga satu minggu meski telah minum obat, segera konsultasikan ke dokter untuk mencari tahu penyebab sembelit.
Sumber: Hello Sehat
Menggunakan obat pencahar sebagai pelangsing adalah tindakan yang kurang baik, karena menyebabkan kurus tetapi kekurangan gizi. Kadang-kadang kita tidak merasa walaupun memakai herbal seperti daun jati cina, itu juga tergolong pencahar. Fibroshake memenuhi kebutuhan serat dan nutrisi, sekaligus membersihkan plak yang menempel di usus sehingga buang air besar lancar, kotoran di usus yang menempel bertahun-tahun juga terbuang.