Waktu baca ± 3 menit
Berbicara tentang aktifitas hidup sehari-hari, manusia tidak akan bisa lepas dari peranan dan kondisi tulang dan sendi. Jika ingin aktifitasnya tetap lancar, bebas bergerak bebas melakukan apa saja maka manusia harus mempunyai tulang dan persendian yang kuat.
Jika seseorang ingin duduk misalnya sesorang harus dalam kondisi tulang belakang mulai dari tulang ekor hingga tulang leher harus bisa menopangnya dengan kuat, apalagi manusia jika ingin berdiri hal ini harus ditambah dengan kondisi tulang kaki yang kuat, yang bisa menahan beban tubuhnya dengan baik.
Demikian juga untuk semua aktifitas yang melibatkan seluruh kerangka tulang manusia mulai dari tulang kaki, pinggang, tulang belakang, tangan, tulang kepala , tulang wajah, hingga gigi semuanya harus dalam kondisi sehat, kuat tidak mudah patah namun tetap lentur.
Kemudian di saat bergerak hal ini akan semakin lebih bervariasi, tulang yang saling disambungkan dalam bentuk sendi-sendi juga harus bisa melakukan gerakan menekuk, menyangga, berputar dsb. Tulang dan sendi manusia sangatlah penting, bahkan ada pepatah yang mengatakan bahwa kualitas hidup seseorang identik dengan kualitas tulang dan sendinya.
Di sisi lain kita sering melihat ada sekelompok manusia yang kondisinya bungkuk hingga di saat berjalanpun pasti akan susah. Dulu orang-orang seperti ini rata-rata umurnya sudah tua dan kita anggap sebagai sesuatu yang biasa, anak-anak menyebutnya nenek bungkuk, kakek bungkuk dsb.
Sebelum kita memperlajari tentang kesehatan tulang lebih dalam dan luas, jika kita menemui nenek dan kakek bungkuk di kampung kita hal ini kita anggap biasa, namun setelah kita melihat kondisi para nenek dan kakek di negara lain yang tingkat kemakmuran dan tingkat edukasi kesehatannya lebih tinggi ternyata di negara lain hal ini jarang ditemukan.
Di Negara maju seperti di Jepang, Amerika, Inggris, Jerman jarang kita melihat kondisi-kondisi seorang yang lanjut usia postur tubuhnya pendek dan bungkuk, rata-rata meskipun umurnya sudah diatas 60 th terlihat postur-postur tubuh mereka masih tegap dan sigap. Nah mengapa hal ini bisa terjadi? Karena Penduduk di negara-negara maju tersebut selalu diarahkan dan diedukasi akan pentingnya menjaga tulang dan sendi sebagai hal yang sangat penting, karena kondisi tulang mencerminkan kondisi kesehatan yang sebenarnya.
Jika kita melihat seekor anak kambing yang selalu loncat-loncat, berlari kesana kemari atau seekor anak kecil yang bergerak tanpa henti ternyata hal tersebut merupakan sebuah proses pembentukkan tulang agar tulangnya tumbuh sehat dan kuat.
Tulang tersusun atas kalsium, kolagen dan fosfat, rata-rata orang menganggap bahwa untuk membuat tulang yang kuat seseorang harus mengkonsumsi kalsium yang banyak. Namun setelah ditelaah lebih jauh ternyata hal ini kurang tepat mengingat faktor pembentukan tulang ada 3 hal utama yaitu kalsium, kolagen dan fosfat.
Sebuah penelitian di Jerman pernah mengungkapkan bahwa seseorang yang mengkonsumsi kalsium banyak-banyak ternyata hasilnya tidak jauh berbeda dengan seseorang yang tetap makan seperti biasa, akhirnya disimpulkan bahwa hanya mengkonsumsi kalsium saja hal ini masih kurang efektif. Namun berita-berita di luar selalu mengatakan bahwa jika tulang kuat harus banyak kalsium, ternyata sumber berita ini berasalah dari iklan susu yang sangat gencar yang ada di semua media yang notabene mereka mendapatkan sangat banyak keuntungan dari penjualan produknya yang selalu diiklankan dengan gencar.
Perlu diketahui produk-produk susu ini sengaja memasukkan kalsium yang berasal dari gunung kapur yang diolah dengan standard memenuhi standar makanan (food grade). Kalsium dari gunung (Kalsium karbonat) harganya sangat murah, nah dari sinilah keuntungan besar itu didapatkan.
Konsep karnus telah membuka pikiran kita semua bahwa sebuah kapur tulis yang berisi kalsium karbonat (CaCo3) itu sangat rapuh dan mudah patah, namun di sisi lain tulang kaki seekor ayam yang besarnya kurang lebih sama dengan kapur tulis kondisinya sangat kuat dan sulit dipatahkan. CaCO3 saja jika dibanding dengan Kalsium + Kolagen + Fosfat tentu susunannya jauh berbeda oleh karena itu dari sinilah kita bisa membedakan mengapa tulang ayam sangat jauh lebih kuat dibanding dengan kapur tulis yang sangat mudah patah.
Mari kita jaga tulang dan sendi kita dengan selalu memberikan asupan makanan yang mengandung kolagen dan phosphat selain makanan sehari-hari, mengapa tidak perlu menambahkan kalsium karbonate? Karena makanan sehari-hari yang ada lauk pauknya, ternyata di dalam lauk pauk tersebut sudah banyak mengandung kalsium alami.
Ikan teri , susu, telur, kacang-kacangan, daging, kacang wijen dsb. adalah bagian dari menu makanan yang sangat kaya akan kalsium. Namun jika kita ingin lebih menambah kalsium secara wajar silakan-sekali minum susu cukup seminggu 1-2x saja, tidak usah minum susu membabi buta karena ujung-ujungnya juga tidak baik untuk kesehatan. Dan jangan lupa harus Olahraga. Ingat tingkahlaku anak kambing, dan anak-anak kita sewaktu masih kecil untuk apa?
Penuhi asupan makanan dengan makanan yang mengandung kolagen, makan banyak lauk dan ragam gizi yang cukup, rekonstruksi lambung setiap saat, lancarkan sistem sirkulasi darah dan lakukan pola-pola hidup sehat lainnya (cukup tidur, olahraga+berjemur, rekreasi dsb.) serta menjaga pikiran tetap relaks adalah kuncu utama dalam menjaga tulang dan sendi kita. Tulang dan sendi kuat kita akan menikmati kebahagiaan hidup hingga akhir hayat.