[javascript protected email address]
Sehat dengan nutrisi dari alam Indonesia.

Mitos Jogging dengan Jaket: Mengapa Tidak Bikin Kurus dan Justru Berbahaya?

Dalam dunia olahraga, seringkali kita menjumpai berbagai mitos yang dipercaya secara luas. Salah satunya adalah mitos tentang jogging dengan jaket untuk mempercepat penurunan berat badan. Kali ini, saya akan membahas mengapa mitos ini tidak benar, dan bahkan bisa membahayakan kesehatan kita.

Mitos Jogging dengan Jaket: Panas yang Salah Kaprah

Pernahkah Anda melihat seseorang berlari dengan mengenakan jaket tebal di tengah cuaca panas? Saya sendiri seringkali merasa heran melihat pemandangan ini. Tujuannya, konon, adalah agar keringat lebih banyak keluar dan berat badan cepat turun. Namun, logika ini keliru dan berakar pada pemahaman yang kurang tepat tentang bagaimana tubuh kita berinteraksi dengan suhu dan keringat.

Fokus pada Cahaya, Bukan Panas

Saat kita berolahraga, yang sebenarnya kita butuhkan bukanlah panas dari jaket, melainkan cahaya matahari. Cahaya matahari, terutama pada pagi hari, memiliki manfaat besar bagi kesehatan tubuh, termasuk mengatur ritme sirkadian dan meningkatkan produksi vitamin D. Sementara itu, panas yang dihasilkan saat berolahraga, justru perlu dibuang keluar dari tubuh agar kita tidak overheat.

Kenapa Jogging dengan Jaket Justru Berbahaya?

  1. Menghambat Pengeluaran Panas Tubuh
    Tubuh kita memiliki mekanisme alami untuk mengatur suhu, salah satunya melalui pengeluaran keringat. Saat kita berolahraga, tubuh akan menghasilkan panas, dan keringat akan membantu mendinginkannya. Jika kita memakai jaket saat berolahraga, kita justru menghambat pengeluaran panas ini. Akibatnya, tubuh menjadi overheat, dan kita akan merasa sangat gerah dan tidak nyaman.
  2. Dehidrasi dan Beban pada Ginjal
    Ketika tubuh menjadi overheat, sel-sel tubuh akan berusaha mendinginkannya dengan cara memompa air sebanyak mungkin. Padahal, yang kita butuhkan saat berolahraga adalah mengeluarkan keringat untuk membuang panas, bukan menahan keringat. Jika pengeluaran panas terhambat oleh jaket, tubuh akan menahan air dan menyebabkan dehidrasi. Selain itu, ginjal juga akan bekerja lebih keras untuk menggantikan cairan yang hilang melalui keringat. Padahal, tujuan kita berolahraga adalah untuk meningkatkan kesehatan, bukan malah membebani organ tubuh kita.
  3. Bukan Lemak yang Dibakar, Tapi Air yang Dibuang
    Banyak orang percaya bahwa keringat yang banyak saat berolahraga berarti lemak yang terbakar juga banyak. Padahal, keringat yang keluar saat berolahraga hanyalah air dan elektrolit, bukan lemak. Ketika kita jogging dengan jaket, kita hanya membuang lebih banyak air dari tubuh, dan tidak ada hubungannya dengan pembakaran lemak.

Biarkan Tubuh Bernapas dan Atur Suhu dengan Alami

Sebaiknya, saat jogging atau berolahraga, biarkan tubuh kita bernapas dengan bebas. Gunakan pakaian yang nyaman dan menyerap keringat. Biarkan panas tubuh keluar secara alami dan biarkan keringat menguap untuk mendinginkan tubuh. Dengan begitu, kita bisa berolahraga dengan lebih nyaman dan aman, serta mendapatkan manfaat kesehatan yang maksimal.

Kesimpulan

Mitos tentang jogging dengan jaket untuk menurunkan berat badan adalah pemahaman yang keliru. Alih-alih membantu membakar lemak, jogging dengan jaket justru dapat menghambat pengeluaran panas tubuh, menyebabkan dehidrasi, dan membebani ginjal. Fokuslah pada manfaat cahaya matahari dan biarkan tubuh mengatur suhu secara alami.


Dipublikasikan tanggal 02 Feb 2025 08:00, dilihat: 76 kali
 https://alga-rosan.com/p560