Waktu baca ± 2 menit
Assalamu’alaikum Sahabat Karnus,
Pati merupakan struktur rantai panjang dari gabungan banyak glukosa. Pati ini ditemukan dalam biji-bijian, kentang, pisang, kacang, dan makanan berkarbohidrat lainnya. Pati resisten adalah pati yang sama sekali tidak dapat dicerna dan dihancurkan oleh perut. Setelah masuk ke usus kecil, makanan yang mengandung pati resisten akan difermentasi sebelum masuk usus besar.
Hasil fermentasi tersebut menghasilkan asam lemak rantai pendek (SCFA), yang berfungsi sebagai sumber energi sel-sel usus besar dan bakteri baik di usus. Bahkan peningkatan kadar SCFA ini ternyata berdampak baik bagi kesehatan usus yaitu berperan dalam membantu mencegah perkembangan sel-sel abnormal seperti sel kanker.
Tidak semua pati yang resisten itu sama, ada beberapa jenis pati resisten yang bisa Anda temukan, yaitu:
Pati yang resisten memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan. Pati yang resisten efektif untuk menurunkan kadar gula darah setelah makan, dengan meningkatkan sensitivitas hormon insulin, sehingga tubuh dapat menggunakan insulin dengan lebih efisien.
Beberapa penelitian menemukan peningkatan 33-50% sensitivitas insulin setelah 4 minggu mengonsumsi 15-30 gram pati sehari. Dengan meningkatkan sensitivitas insulin, maka gula darah akan menurun. Karena itulah, kandungan pati resisten bisa membantu menstabilkan kadar gula darah.
Dengan menurunkan kadar gula darah, jenis pati ini mampu membantu mencegah risiko penyakit kronis seperti penyakit diabetes melitus, penyakit kardiovaskuler, serta penyakit Alzheimer.
Pati yang resisten juga memiliki manfaat sangat penting dalam menjaga kesehatan sistem pencernaan. Kehadiran pati resisten dalam usus membantu mengurangi tingkat pH usus yang berpotensi mengurangi peradangan dan menurunkan risiko pertumbuhan sel abnormal, termasuk mencegah kanker kolorektal. Kanker kolorektal merupakan penyebab kematian akibat kanker yang paling umum ke-4 di dunia, dilansir dari Healthline.
Bukan hanya itu. Dilansir dari British Journal of Nutrition, pati yang resisten dapat membuat Anda merasa kenyang lebih lama sehingga dapat membantu Anda mengendalikan asupan kalori agar tidak berlebihan. Ini karena pati resisten yang difermentasi dalam usus membantu meningkatkan pelepasan hormon pengendali lapar sehingga akhirnya timbul rasa kenyang.
Pati resisten secara alami terkandung dalam beberapa makanan seperti pisang, kentang, serta kacang dan biji-bijian. Dilansir dalam laman British Nutrition Foundation, berikut rincian skor kandungan pati resisten dari 100 gram makanan di bawah ini:
Semakin banyak pati resisten yang terkandung dalam suatu makanan, maka semakin sedikit kalori yang dikandungnya.
Pati ini juga bisa terbentuk dari proses pendinginan makanan. Setelah dimasak, dinginkan bahan makanan tersebut agar kadar pati resisten semakin meningkat. Beberapa produsen makanan juga ada yang sengaja memproduksi produk makanan yang telah diperkaya dengan pati resisten pada saat pengolahannya.
Kabar baiknya, Pati Resisten dari Pisang mentah ini adalah salah satu komposisi dari produk kami Alga Gold Cereal.