Waktu baca ± 1 menit
Lemak Intra Abdominal (LIA) dan kurangnya aktifitas fisik di duga menjadi Penyebab utama Resistensi Insulin (Diabetes) pada usia 50-95 tahun.
Sebuah penelitian di Amerika yang dilakukan oleh dr. Susan B Racette 1, Ellen M Evans, Edward P Weiss, James M Hagberg, John O Holloszy dan dimuat di Diabetes Care, Edisi bulan Maret 2006 menyatakan bahwa seseorang dengan banyak timbunan lemak di bagian abdominal (perut) dan jarang melakukan olahraga kebugaran, mereka ini sangat berpotensi menderita Resistensi Insulin terutama pada usia antara 50 s/d 95 tahun.
Resistensi insulin adalah suatu kondisi jika reseptor insulin yang terdapat pada sel manusia kecuali sel otak, kinerjanya terganggu. Jika reseptor insulin mengalami gangguan dalam menerima sinyal insulin yang dikeluarkan oleh sel Beta pankreas, maka sel akan gagal dalam mengambil glukosa yang dibawa oleh darah dan seseorang mengalami gangguan diabetes. Menurut para ahli, resistensi Insulin memegang peran 92% menyebabkan gangguan penyakit Diabetes.
Lemak adalah salah satu nutrisi penting sel tubuh yang diperlukan untuk beberapa fungsi diantaranya: menghasilkan energi, menjaga stabilitas suhu tubuh, menjaga stabilitas cairan, memproduksi hormon dsb, dengan syarat lemak tersebut bisa terserap masuk ke dalam sel. Jika demikian, maka lemak akan berperan sebagai unsur yang positif dalam menjaga kesehatan manusia.
Namun jika lemak banyak beredar di dalam peredaran darah, maka lemak ini akan menimbulkan berbagai masalah antara lain sirkulasi darah terganggu dan kepekaan reseptor insulin dalam menerima sinyal insulin untuk melakukan pengambilan glukosa akan menurun drastis (mengalami resistensi insulin) sehingga seseorang divonis mengidap penyakit diabetes.
Menurut Konsep Karnus, dengan cara perbaikan lambung, mengurangi makanan yang mengandung lemak, mengurangi karbohidrat dan gula, memperbanyak asupan makanan yang kaya protein, memperbanyak makanan yang tinggi serat dan kaya vitamin dan mineral, serta rutin melakukan olahraga ringan dan menghindari stress negatif, melancarkan aliran darah, perlindungan DNA, hal ini sangat efektif dalam mengontrol banyaknya lemak dalam darah. Dari sini gangguan Resistensi insulin bisa diturunkan dan seseorang yang divonis menderita Diabetes bisa sembuh.
Apakah hanya diabetes saja yang bisa sembuh setelah Resistensi Insulinnya diperbaiki? Jawabannya adalah tidak hanya diabetes saja, melainkan kasus hiperkolesterol, hipertensi, gangguan jantung, gangguan ginjal, gangguan kebutaan, kelelahan dini, gangguan imun, autoimun, tumor, kanker dan lain-lain juga secara otomatis juga akan disembuhkan.
Konsep Karnus Cara Cerdas Untuk Sehat