[javascript protected email address]
Sehat dengan nutrisi dari alam Indonesia.

Perbedaan Vitamin D dan D3

Waktu baca ± 1 menit

vitamin-2

Di tengah tingginya kasus COVID-19, daya tahan tubuh menjadi hal yang amat krusial bagi setiap orang. Walhasil, muncul kebiasaan baru seperti rutin minum suplemen vitamin, berolahraga, hingga berjemur untuk menambah asupan vitamin D. Namun sebenarnya, vitamin D mana yang dibutuhkan tubuh untuk meningkatkan daya tahan tubuh? Sudah tahukah Anda soal perbedaan vitamin D dan D3?

Vitamin D adalah vitamin yang larut dalam lemak untuk meningkatkan penyerapan kalsium, mengatur pertumbuhan tulang, dan berperan dalam fungsi kekebalan tubuh. Vitamin D terbagi menjadi 2, yakni vitamin D2 (ergokalsiferol) dan vitamin D3 (kolekalsiferol)

Secara alami, tubuh Anda memproduksi vitamin D ketika terkena sinar matahari karena sinar ultraviolet (UV) memicu sintesis vitamin D. Namun tak cukup dari berjemur, kebutuhan tubuh akan vitamin D perlu dicukupi dari asupan makanan atau suplemen vitamin. Lalu, apa saja makanan sumber vitamin ini? Adakah perbedaan vitamin D dan D3?

Pada dasarnya, perbedaan 2 jenis vitamin D ini ada pada sumber makanan. Vitamin D2 berasal dari bahan makanan hewani seperti minyak ikan, hati, kuning telur, butter, atau suplemen. Sedangkan vitamin D3 bersumber dari makanan nabati seperti jamur.

Dikutip dari Healthline, vitamin D2 dan D3 memiliki efektivitas berbeda dalam meningkatkan kadar vitamin D pada tubuh. Memang, keduanya efektif diserap dalam darah, namun proses metabolisme hati pada 2 jenis vitamin D ini berbeda. Sebagian besar riset menyebut, D3 lebih efektif daripada D2 dalam meningkatkan kadar kalsifikasi dalam darah.

D3 dari sinar matahari saat berjemur pagi hari, cukupkah?

Radiasi ultraviolet B (UVB) dari sinar matahari memicu pembentukan vitamin D3 di kulit. Maka tentu, berjemur bisa meningkatkan kadar vitamin D dalam tubuh.

Akan tetapi, ada banyak faktor penentu efektivitas berjemur terhadap terpenuhinya vitamin D dalam tubuh. Mengingat, faktor geografis membuat setiap daerah memiliki kadar sinar UVB yang berbeda meski di waktu yang sama. Sementara, paparan UVB berlebih terutama tanpa proteksi sunblock justru bisa meningkatkan risiko kanker kulit dalam jangka waktu lama.

Maka itu, tak ada salahnya mencukupi kebutuhan tubuh akan vitamin D melalui asupan makanan. Tak perlu khawatir, perbedaan vitamin D dan D3 bisa diatasi dengan menu makan.


Dipublikasikan tanggal 25 Jul 2021 08:00, dilihat: 1.201 kali
 https://alga-rosan.com/p393