Waktu baca ± 1 menit
Gorengan merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia. Makanan ini biasanya disajikan sebagai camilan atau lauk pauk. Namun, gorengan juga sering dianggap sebagai makanan yang tidak sehat karena mengandung lemak dan kalori yang tinggi.
Terlepas dari itu, gorengan sebenarnya bisa menjadi makanan yang sehat jika kita memilih jenis gorengan yang tepat. Gorengan yang tinggi protein dan rendah karbohidrat adalah pilihan yang lebih baik untuk kesehatan.
Berikut adalah beberapa jenis gorengan yang tinggi protein:
Gorengan-gorengan tersebut mengandung protein yang tinggi, yaitu antara 10-20 gram per 100 gram. Protein merupakan nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan dan perbaikan sel-sel tubuh. Selain itu, protein juga dapat membantu kita merasa kenyang lebih lama.
Sebaliknya, gorengan yang tinggi karbohidrat adalah pilihan yang kurang baik untuk kesehatan. Gorengan yang tinggi karbohidrat biasanya mengandung tepung, seperti singkong, telo, atau kentang. Gorengan-gorengan tersebut mengandung karbohidrat yang tinggi, yaitu antara 20-30 gram per 100 gram.
Karbohidrat yang tinggi dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan meningkatkan risiko penyakit kronis, seperti diabetes, penyakit jantung, dan stroke.
Berikut adalah perbandingan antara gorengan yang tinggi protein dan gorengan yang tinggi karbohidrat:
Jenis Gorengan | Protein (gram/100 gram) | Karbohidrat (gram/100 gram) |
---|---|---|
Tempe | 18,4 | 3,1 |
Tahu | 8,5 | 1,5 |
Kacang tanah | 26,7 | 20,7 |
Kacang kedelai | 36,0 | 27,0 |
Kacang hijau | 22,2 | 27,0 |
Kacang merah | 22,8 | 27,0 |
Ayam goreng | 27,0 | 2,8 |
Sapi goreng | 25,0 | 1,3 |
Ikan goreng | 24,0 | 0,3 |
Kambing goreng | 24,0 | 1,0 |
Singkong goreng | 1,7 | 29,0 |
Telo goreng | 1,3 | 28,0 |
Kentang goreng | 1,8 | 27,0 |
Dengan mengetahui perbedaan antara gorengan yang tinggi protein dan gorengan yang tinggi karbohidrat, kita dapat memilih gorengan yang lebih sehat untuk dikonsumsi.