Waktu baca ± 4 menit
Probiotik adalah mikroorganisme hidup berupa bakteri atau jamur yang berada di sistem pencernaan manusia. Probiotik membantu dalam melindungi dan memelihara kesehatan sistem pencernaan, terutama lambung dan usus, dari beragam serangan penyakit. Probotik juga berperan dalam meneruskan makanan atau minuman yang sudah ditelan agar bisa dicerna.
Minuman probiotik harus disimpan pada kondisi penyimpanan dengan suhu dan tingkat keasaman tertentu untuk mencegah mikroorganisme di dalamnya tidak mati. Sebaiknya, simpan minuman probiotik pada suhu lemari es, sekitar 4 derajat Celcius untuk menjaga bakteri probiotik tetap optimal.
Probiotik bisa ditemukan dalam produk-produk makanan dan minuman, misalnya susu, yogurt, tempe, acar, atau kefir, juga dalam suplemen. Probiotik terdiri dari beberapa jenis bakteri dengan manfaat yang berbeda dalam sistem pencernaan, antara lain:
Probiotik dapat memberi manfaat bagi tubuh dengan cara memicu pertumbuhan bakteri baik baru, yang hilang karena pengobatan antibiotik. Probiotik juga membantu menekan bakteri buruk dalam pencernaan yang dapat menimbulkan gangguan, serta menyeimbangkan jumlah bakteri baik dan buruk.
Ada beberapa kondisi yang dapat dibantu penyembuhannya dengan menggunakan probiotik, misalnya:
Manfaat minuman probiotik lainnya adalah membuat tubuh melawan bakteri, jamur, dan virus yang hinggap ke tubuh. Selain itu, manfaat minuman probiotik antara lain berguna untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan dengan cara memelihara keseimbangan mikroorganisme baik di dalam usus. Tidak hanya untuk sistem pencernaan, mengonsumsi minuman probiotik juga meningkatkan kesehatan mental. Dilansir dari Healthline, rutin mengonsumsi minuman probiotik dapat menurunkan tingkat depresi dalam tubuh.
Meskipun manfaat minuman probiotik baik untuk kesehatan, ada baiknya bila ingin mengonsumsi minuman probiotik selalu memperhatikan dengan cermat label dalam kemasan produk atau suplemen yang mengandung probiotik. Perlu juga dengan menerapkan pola hidup sehat seperti mengonsumsi makanan yang bernutrisi, melakukan olahraga, dan istirahat dengan teratur. Dengan begitu, usus bisa terjaga kesehatannya.
Secara umum, probiotik yang terkandung dalam makanan dan suplemen aman untuk dikonsumsi. Contoh jenis makanan yang mengandung probiotik antara lain yoghurt, kefir (suatu produk fermentasi susu yang mengandung bakteri serta jamur yang baik), kimchi, serta tempe.
Efek samping yang pernah dikeluhkan tergolong ringan, seperti sakit perut, perut kembung, hingga diare selama beberapa hari setelah pertama kali mengonsumsi. Probiotik juga memiliki kemungkinan memicu alergi bagi sebagian orang. Jika timbul alergi, hentikan konsumsi dan konsultasikan ke dokter.
Sebagian studi memang menunjukkan berbagai manfaat probiotik, namun berhati-hatilah jika ingin mengonsumsi suplemen probiotik terutama pada anak-anak, wanita hamil, lanjut usia, dan orang yang mengalami gangguan sistem imunitas. Agar tetap aman, pastikan Anda selalu memperhatikan dengan cermat label dalam kemasan produk atau suplemen yang mengandung probiotik. Jika perlu, konsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengonsumsinya.
Prebiotik adalah zat yang terdapat pada makanan yang tidak bisa dicerna oleh usus manusia. Tetapi, Prebiotik bisa menstimulasi pertambahan jumlah probiotik di dalam usus. Sederhananya, prebiotik menjadi ‘makanan’ bagi probiotik. Prebiotik sangat baik bagi kesehatan karena bisa meningkatkan jumlah bakteri baik dan juga menekan pertumbuhan tekanan yang tidak sehat. Zat yang bisa diubah oleh prebiotik yakni oligosakarida, seperti inulin, oligofruktosa, dan galaktooligosakarida.
Manfaat prebiotik pada anak memang masih terbatas, tapi prebiotik diperkirakan bisa memiliki efek jangka panjang untuk mencegah dermatitis atopik maupun penyakit infeksi lainnya. Selain itu, prebiotik bisa mencegah diare, konstipasi, kanker, serta menstimulasi penyerapan mineral khususnya kalsium, dan menurunkan peradangan pada usus. Prebiotik bisa diperoleh dari ASI, buah-buahan seperti berry, pisang dan alpukat, kacang-kacangan, bawang bombay, bawang putih, bawang merah, bayam, dan asparagus.
Coba kita perhatikan seekor sapi. Apakah sapi menjadi gemuk cuma karena makan rumput? jawabannya adalah tidak. Sapi jadi gemuk karena mempunyai 2 lambung yang fungsinya berbeda, saat makan rumput awalnya rumput yang sudah dikunyah akan masuk ke lambung pertama yang berfungsi sebagai reservoir sekaligus sebagai ruang pembusukan (kenapa ada kebiasaan sapi melenguh dan banyak minum air, hal ini bertujuan untuk mempercepat pembusukan rumput). Nah saat mulai terjadi pembusukan pada ruang lambung pertama ini maka pada kantung lambung tersebut mulai banyak sekali koloni kuman, mikroba, cacing dsb. Koloni-koloni ini berisi makhluk hidup yang banyak mengandung protein.
Selanjutnya rumput yang sudah berubah menjadi koloni mikroorganisme ini kemudian akan masuk ke lambung kedua yang berisi HCl pekat. Nasib koloni mikroorganisme di lambung kedua ini, mereka akan hancur dan mati dan berubah menjadi nutrisi protein yang steril yang sangat menguntungkan. Nutrisi yang steril inilah yang membuat badan sapi menjadi gemuk. Jadi yang membuat sapi gemuk adalah karena konsumsi protein yang sudah terurai dengan baik oleh asam lambung dan steril, bukan karena makan rumputnya langsung.
Demikian juga dengan probiotik, saat ini produk probiotik mengklaim bahwa di dalam kemasannya terkandung ada jutaan bahkan triliunan strain kuman menguntungkan tubuh dan baik untuk kesehatan.
Mengapa konsumsi probiotik jadi sehat? Seperti halnya ilustrasi tentang sapi diatas. Orang yang mengkonsumsi probiotik menjadi sehat karena kebutuhan nutrisinya tercukupi oleh ketersediaan protein dari jutaan/triliunan strain kuman yang dikonsumsi pada produk probiotik.
Kalau selama ini klaim strain kuman tertentu menguntungkan tubuh, berdasarkan Konsep Karnus, apapun tipe kumannya baik bakteri patogen (kuman yang membuat sakit) maupun bakteri komensal (menguntungkan) jika terkena asam lambung (HCl) pada pH < 5 maka semua kuman tersebut akan hancur, mati dan terurai menjadi senyawa protein yang diperlukan/berguna untuk tubuh.
Jadi kalau lambung berfungsi dengan baik, maka semua kuman-kuman probiotik akan hancur terurai menjadi protein sebelum sempat beraksi di usus. Jika kinerja lambung kurang, maka akan ada kuman-kuman yang lolos ke usus. Secara teoritis strain kuman komensal (menguntungkan) akan berfungsi menjadi pengurai yang baik dalam jumlah tertentu. Kalau jumlahnya banyak, bisa menjadikan masalah. Contoh: Bakteri Escheria colli adalah dikenal sebgai bakteri komensal (menguntungkan) tetapi dalam jumlah banyak, bisa menyebabkan diare.
Sebenarnya tubuh manusia sudah diciptakan oleh sang Maha Pencipta dalam keadaan seimbang, termasuk bakteri dan kuman-kuman komensal yang hidup di dalam usus, sudah dibuat seimbang sejak kita lahir. Jadi tidak perlu menambahkan jumlahnya, yang malah bisa merusak keseimbangan lingkungan pencernaan.