Hati mempunyai banyak tugas penting, di antaranya menjalankan metabolisme nutrisi oleh sel khusus yang disebut hepatosit. Misalnya ketika ada gula berlebih dalam hepatosit, ia akan ditransformasi menjadi asam lemak dengan sintesis de novo. Hepatosit juga menjadi pengatur penting dalam metabolisme lipid¹. Mereka mengambil asam lemak dari gula dan merakitnya dengan gliserol menjadi trigliserida.
Kebiasaan gaya hidup seperti makan makanan tidak sehat secara terus-menerus dan kurangnya aktivitas fisik dapat mengarah kepada non-alcoholic fatty liver (NAFL, pelemakan hati non-alkohol) dengan steatosis² terisolasi, yaitu penumpukan lemak secara tidak normal dalam hepatosit.
Seseorang dengan kelainan metabolisme seperti resistensi insulin, diabetes tipe 2, dan kegemukan beresiko lebih tinggi kepada keadaan yang disebut non-alcoholic steatohepatitis (NASH, steatohepatitis non-alkohol). Orang dengan NASH, keseimbangan hati diperburuk dengan adanya penumpukan lipid beracun. Beberapa produk dari bakteri usus dapat juga memasuki hati, dimana mereka mengaktifkan respon imun. Kondisi ini turut menyumbang peradangan lokal pada jaringan hati. Keadaan ini mengundang kerusakan oleh parasit dan mengarah kepada penggelembungan.
Peradangan, steatosis dan penggelembungan adalah tiga luka yang mendefinisikan NASH secara histologi (struktur jaringan mikro). Hepatosit mengalami apoptosis (kematian sel) sejalan dengan dengan peradangan yang mengirimkan molekul sinyal yang mengakibatkan aktivasi sel bintang hati (hepatic stellate cell). Dari aktivasi ini, sel bintang hati mengeluarkan serat kolagen yang membentuk jaringan parut, yang mengarah pada fibrosis³ hati.
NASH dapat berlanjut kepada sirosis atau kanker hati, tapi itu lebih dari sekedar penyakit hati. Itu juga meningkatkan risiko kejadian kardiovaskular yang mengancam jiwa dalam hubungannya dengan profil lipid pro aterogenik⁴ pasien NASH, sebagian besar orang dewasa dipengaruhi oleh NASH secara global, dalam kaitannya dengan meningkatnya prevalensi diabetes dan obesitas.
Pada tahun 2020 diramalkan NASH menjadi penyebab utama dari transplantasi hati. Di depan epidemik yang tumbuh diam-diam ini, ada kebutuhan mendesak untuk menemukan perawatan yang dapat menangani berbagai aspek patologi NASH.
¹ lipid senyawa organik yang merupakan asam lemak atau turunannya dan tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik, diantaranya minyak alami, lilin, dan steroid
² steatosis infiltrasi sel-sel hati dengan lemak, terkait dengan gangguan metabolisme oleh, misalnya, alkohol, kekurangan gizi, kehamilan, atau terapi obat.
³ fibrosis penebalan dan jaringan parut pada jaringan ikat, biasanya sebagai akibat dari cedera
⁴ aterogenik cenderung mempromosikan pembentukan plak lemak di arteri.