Waktu baca ± 4 menit
Inflammatory bowel disease atau radang usus adalah peradangan pada saluran pencernaan yang ditandai dengan adanya iritasi hingga luka. Radang usus dapat menimbulkan gejala berupa diare, nyeri perut, dan berat badan turun. Radang usus dapat terjadi pada semua usia, namun lebih sering ditemukan pada usia 15-30 tahun. Penyebab pasti radang usus belum diketahui, namun diduga terkait dengan gangguan sistem kekebalan tubuh.
Radang usus atau penyakit inflamasi usus terdiri dari 2 jenis penyakit, yaitu kolitis ulseratif dan Crohn’s disease. Kolitis ulseratif adalah peradangan kronis pada lapisan terdalam usus besar atau kolon, sedangkan Crohn’s disease merupakan peradangan yang bisa terjadi di seluruh sistem pencernaan, mulai dari mulut hingga ke dubur.
Gejala radang usus bervariasi, tergantung pada lokasi peradangan pada saluran pencernaan. Gejala tersebut meliputi:
Selain di usus, peradangan juga dapat timbul di luar sistem pencernaan, seperti di mata, kulit, atau sendi (artritis). Khusus pada penderita Crohn’s disease, di area kelamin dapat muncul sariawan atau luka.
BAB berdarah akibat radang usus juga dapat menimbulkan anemia atau kurang darah, yang menimbulkan keluhan mudah lelah dan pucat.
Hingga kini, radang usus belum diketahui penyebabnya, namun diduga terkait dengan respon sistem kekebalan tubuh abnormal yang disebut autoimun. Sistem kekebalan tubuh berfungsi melawan infeksi bakteri atau virus. Namun pada penderita autoimun, upaya perlawanan tersebut malah menyerang jaringan tubuh sendiri, yang dalam hal ini adalah usus.
Selain autoimun, seseorang lebih berisiko mengalami radang usus akibat beberapa hal di bawah ini:
Bila dilihat berdasarkan jenis kelamin, Crohn’s disease lebih banyak dialami wanita, sedangkan kolitis ulseratif lebih banyak diderita pria.
Radang usus ditetapkan setelah dokter mengetahui gejala pada penderita, melakukan pemeriksaan fisik, dan melakukan serangkaian penunjang yang meliputi:
Pengobatan dilakukan untuk meredakan gejala yang muncul dan mencegah kambuhnya gejala. Untuk meredakan gejala yang ringan, ada beberapa perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan, yaitu:
Untuk kondisi yang lebih serius, dokter dapat memberikan obat-obatan untuk menekan respon peradangan, antara lain:
Jika perubahan gaya hidup dan obat-obatan tidak bisa mengatasi keluhan radang usus, dokter akan menganjurkan pasien menjalani operasi. Operasi yang dilakukan sesuai dengan jenis radang usus yang dialami, yaitu:
Operasi yang dapat dilakukan untuk kolitis ulseratif adalah mengangkat seluruh usus besar (proktokolektomi), sehingga sisa makanan langsung dari usus halus ke anus. Terkadang usus halus tidak dapat disambungkan ke anus, sehingga dibuat lubang khusus di perut (stoma) untuk membuang tinja.
Tujuan utama operasi adalah untuk membuang bagian saluran pencernaan yang rusak, menutup saluran tidak normal (fistula) bila terbentuk, atau mengeluarkan nanah. Sampai saat ini, belum ada tindakan pengobatan yang bisa menyembuhkan radang usus, selain melalui operasi.
Jika tidak ditangani dengan baik, radang usus bisa menimbulkan sejumlah komplikasi yang berbahaya. Komplikasi yang dapat muncul antara lain:
Radang usus karena ada kuman, sebaiknya diselesaikan dengan antibiotik yang tepat hingga tuntas kumannya bersih. Efek akibat masuknya kuman, meninggalkan jejak kerusakan sel dan pada jaringan usus. Efek ini harus segera direkonstruksi dengan menggunakan Algaseries.
Pengobatan | Takaran perhari |
Alga Gold | 1 saset 2x |
Alga Tea | 1 saset 2x |
Pencegahan | Takaran perhari |
Alga Gold | ½ - 1 saset 1x |
Alga Tea | ½ - 1 saset 1x |
Pengobatan antibiotik selama 3 -4 hari kemudian dilanjutkan dengan pemberian Alga Gold Cereal disaring, minum airnya saja 2x sehari sebelum makan dan Alga Tea 2x sehari diminum sesudah makan. Sesudah beberapa hari, dicoba minum Alga Gold Cereal semuanya tanpa disaring.