Waktu baca ± 3 menit
Resistensi insulin adalah kondisi ketika sel-sel tubuh tidak dapat menggunakan gula darah dengan baik karena terganggunya respon sel tubuh terhadap insulin. Seseorang dapat mengalami resistensi insulin selama bertahun-tahun tanpa pernah menyadarinya.
Tubuh mencerna karbohidrat dalam makanan menjadi glukosa kemudian melepaskannya ke dalam darah. Sel-sel tubuh akan menyerap glukosa dibantu oleh hormon insulin yang dihasilkan kelenjar pankreas. Selanjutnya, glukosa yang terserap akan diubah menjadi energi di dalam sel.
Saat seseorang mengalami resistensi insulin, pankreas tetap memproduksi insulin, tapi sel-sel tubuh tidak menyerap glukosa sebagaimana mestinya. Kondisi ini menyebabkan penumpukan glukosa di dalam darah, sehingga membuat kadar glukosa tubuh lebih tinggi dari ukuran normal. Pada tingkatan yang lebih parah, kondisi ini dapat menyebabkan diabetes tipe 2. Bila kadar glukosa lebih dari normal namun belum masuk pada kriteria diabetes tipe 2, kondisi ini disebut prediabetes.
Penyebab resistensi insulin belum diketahui secara pasti, namun ada beberapa hal yang memiliki keterkaitan ataupun menjadi faktor seseorang lebih berisiko mengalami resistensi insulin, di antaranya:
Resistensi insulin adalah salah satu dari sekian banyak penyebab diabetes tipe 2. Kondisi ini menandakan bahwa tubuh Anda tidak dapat merespons kerja insulin dengan sebagaimana mestinya.
Insulin adalah hormon yang dibuat oleh sel beta dalam organ pankreas. Hormon insulin secara spesifik bertugas membantu setiap sel dan jaringan tubuh menyerap gula dalam darah (glukosa) untuk digunakan sebagai energi. Proses inilah yang membantu menstabilkan kadar gula darah tubuh tetap normal.
Tubuh beberapa orang dapat menghasilkan hormon insulin dalam jumlah cukup untuk mendukung proses tersebut. Namun, tubuh mereka belum tentu dapat menggunakan insulin dengan benar untuk mengendalikan gula darah. Ketika insulin tidak bekerja seperti seharusnya, sel dan jaringan tidak akan menyerap gula dalam darah dengan benar. Akibatnya, gula akan menumpuk dalam darah dan kadarnya akan naik lebih tinggi dari batas normal.
Dengan kata lain, mengalami resistensi insulin adalah faktor yang meningkatkan risiko Anda mengalami diabetes. Orang dengan kondisi ini akan pertama kali didiagnosis dokter mengalami pradiabetes. Bila dibiarkan, pradiabetes akan berlanjut ke kondisi yang cukup parah, yakni diabetes tipe 2.
Selain lebih berisiko mengalami diabetes tipe 2, penderita resistensi insulin dapat memiliki ataupun lebih berisiko mengalami gangguan kesehatan sebagai berikut:
Meski belum diketahui secara pasti apa penyebabnya, namun kabar baiknya ada cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terkena resistensi insulin dan mencegah diabetes, antara lain:
Karena resistensi insulin biasanya tidak menimbulkan gejala khusus, maka cara terbaik untuk mengetahuinya adalah dengan melakukan pemeriksaan kesehatan rutin dan tes darah untuk mengetahui kadar gula darah dan tes HbA1C. Tes HbA1C merupakan tes darah untuk mengevaluasi kadar gula darah dalam 3 bulan terakhir.