Air fryer, meskipun populer untuk mengurangi asupan kalori, menimbulkan risiko kesehatan tersembunyi karena oksidasi asam lemak bebas dalam makanan, yang berpotensi menyebabkan perubahan DNA dan penyakit seperti kanker. Memahami risiko ini dapat membantu konsumen membuat pilihan yang tepat tentang metode memasak mereka.
Air fryer telah mendapatkan popularitas luar biasa sebagai alternatif yang lebih sehat untuk metode penggorengan tradisional, sering dipasarkan sebagai cara untuk mengurangi asupan kalori. Namun, diskusi baru-baru ini telah menimbulkan kekhawatiran tentang potensi risiko kesehatan yang terkait dengan penggunaannya. Artikel ini menyelidiki penjelasan ilmiah di balik risiko ini, terutama berfokus pada proses oksidasi yang dapat terjadi saat memasak dengan penggorengan udara.
Air fryer beroperasi dengan mengedarkan udara panas di sekitar makanan, biasanya pada suhu berkisar antara 180ºC - 200ºC. Metode ini menggantikan kebutuhan akan minyak, yang secara tradisional digunakan dalam menggoreng. Meskipun ini dapat menyebabkan makanan yang lebih rendah kalori, penting untuk mempertimbangkan reaksi kimia yang terjadi selama proses memasak.
Saat memasak makanan yang mengandung minyak, seperti daging, penting untuk dipahami bahwa tidak semua minyak dalam bentuk trigliserida. Sebagian kecil ada sebagai asam lemak bebas. Misalnya, minyak sawit mentah, ketika baru dipanen, mengandung sekitar 5% asam lemak bebas. Ketika minyak ini dipanaskan dengan adanya oksigen, reaksi kimia terjadi, yang mengarah pada pembentukan radikal peroksil.
Oksidasi asam lemak bebas dapat mengakibatkan produksi senyawa berbahaya. Saat radikal ini bersirkulasi, mereka dapat menyusup ke sel dan berpotensi mengubah DNA. Perubahan ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk respons inflamasi dan perkembangan plak di pembuluh darah, yang merupakan prekursor penyakit serius seperti kanker dan kondisi degeneratif lainnya.
Meskipun air fryer mungkin tampak seperti pilihan yang lebih sehat, penting untuk mengenali bahaya tersembunyi yang terkait dengan metode memasak ini. Oksidasi asam lemak bebas dalam makanan yang dimasak dalam penggorengan udara dapat menyebabkan produksi zat berbahaya yang dapat membahayakan integritas dan kesehatan sel.
Ketika mempertimbangkan implikasi kesehatan dari berbagai metode memasak, sangat penting untuk tidak hanya fokus pada kandungan kalori. Misalnya, jika seseorang memilih untuk makan ayam goreng, mereka mungkin mengurangi asupan kalori mereka dengan menyesuaikan ukuran porsi atau menyeimbangkan makanan mereka dengan makanan lain. Namun, risiko yang terkait dengan air fryer tidak boleh diabaikan.
Konsumen harus menyadari potensi risiko saat menggunakan air fryer. Jika seseorang memilih untuk menggunakan air fryer, mungkin bijaksana untuk memilih makanan yang tidak mengandung minyak atau lemak tambahan. Misalnya, makanan ringan seperti kerupuk polos atau keripik yang dibuat tanpa minyak bisa menjadi pilihan yang lebih aman saat menggunakan air fryer.
Kesimpulannya, meskipun air fyer dapat membantu mengurangi asupan kalori, mereka juga memiliki risiko kesehatan tersembunyi karena oksidasi asam lemak bebas dalam makanan. Memahami risiko ini memungkinkan konsumen untuk membuat keputusan yang tepat tentang metode memasak mereka. Baik memilih penggorengan tradisional, perebusan, atau air fryer, penting untuk mempertimbangkan implikasi nutrisi dan kimia dari teknik memasak ini. Pada akhirnya, pilihan terletak pada individu, tetapi kesadaran akan potensi bahaya sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan.