Waktu baca ± 2 menit
Sering kita mendengar sebuah cerita tentang seorang pejabat yang sakit-sakitan, entah karena kasihan atau bagaimana, lalu pihak keluarganya membawanya ke Rumah sakit untuk dilakukan perawatan. Jadilah pejabat tersebut menjadi pasien di RS Pemerintah terkemuka.
Lalu karena mempunyai fasilitas VIP, para dokter, suster menyuruhnya untuk banyak istirahat di tempat, bahkan beranjak bangun dari tempat tidur saja dilarang oleh anak-anaknya ataupun oleh Paramedis yang merawatnya. Kejadian ini mungkin hanya berlangsung selama 2 minggu, artinya selama 2 minggu tersebut, pasien hanya terbaring dan tidak melakukan aktifitas apa-apa namun dampaknya sangat fatal.
Ternyata setelah masuk minggu ke 3, pasien tersebut justru mengalami kelumpuhan dan tidak bisa berjalan lagi. Kondisi inilah yang disebut pasien mengalami Sarcopenia. Ini adalah kondisi yang mengerikan, seorang pasien yang dirawat di RS dengan harapan bisa sehat justru berakhir dramatis, lumpuh permanen dan akhirnya meninggal dalam kondisi yang mengenaskan di usia senja.
Sarcopenia adalah hilangnya massa dan kekuatan otot rangka akibat penuaan yang berakibat kelumpuhan bahkan kematian. Mengapa bisa terjadi gangguan kelumpuhan? Massa otot pada orang yang tidak aktif melakukan aktifitas fisik, pada orang yang usianya diatas 30 tahun setiap 10 tahun orang-orang yang tidak aktif ini akan kehilangan masa otot sebanyak 3-5% dan melewati usia senja penurunan massa otot akan terus terjadi hingga akhirnya lumpuh.
Masalahnya bukan saja karena masalah gaya hidup namun karena proses penuaan juga sangat berperan. Bagaimana langkah pencegahan agar tidak terjadi Sarcopenia hingga terjadi kelumpuhan?
1. Kembangkan kebiasaan untuk bisa berdiri sendiri setiap hari jangan duduk atau jangan berbaring jika posisinya sedang duduk.
2. Setelah usia 50-60, jika mengalami kelebihan berat badan maka jangan lakukan diet yang sangat ketat, namun lakukan dengan berolahraga seperti bersepeda, berlari atau memanjat untuk memperkuat dan memperbanyak masa otot. Diet ekstrim untuk menurunkan berat badan adalah cara yang kurang tepat, mengingat tubuh memerlukan banyak zat gizi untuk memelihara masa otot agar terus bisa berfungsi dengan baik.
3. Rekonstruksi lambung dan banyak konsumsi makanan yang mengandung protein. Rutin konsumsi AG sereal, Alga kirei , Algatea dan beras Karnus adalah cara yang tepat dan praktis untuk pemenuhan kebutuhan gizi organ otot dan organ vital lainnya.
4. Jika seorang lansia sakit dan dirawat di rumah sakit, jangan memintanya untuk lebih banyak istirahat, terus-terusan tidur atau berbaring dan rileks dan tidak turun dari tempat tidur! Berbaring selama seminggu ternyata akan kehilangan beberapa masa otot.
5. Jangan melarang orangtua untuk bergerak dengan alasan kasihan sudah lansia, namun tetap beri kesempatan agar orang tua aktif bergerak dalam kondisi yang aman, jauh dari resiko terpeleset, cedera punggung dan jatuh dari ketinggian.
6. Lakukan banyak aktifitas fisik jangan satu macam aktifitas seperti hanya berjabat tangan dsb. karena untuk menjaga masa otot diperlukan variasi gerakan fisik. Karena selama seseorang bergerak, maka semua otot seluruh tubuh akan terlibat!
7. Orang yang kehilangan massa otot akan mengalami kesulitan seperti kesulitan menelan dsb.yang pada akhirnya, mereka bahkan tidak bisa batuk, lalu hanya karena seteguk dahak dan mati karena ini!
8. Ingat Sarcopenia bisa jadi lebih menakutkan daripada osteoporosis. Dengan osteoporosis seseorang hanya perlu berhati-hati agar tidak jatuh dan mengalami patah tulang, namun pada seseorang yang terkena sarcopenia tidak hanya memengaruhi kualitas hidup tetapi juga menyebabkan gula darah tinggi karena massa otot yang tidak mencukupi!
9. Hilangnya masa otot tercepat ada di otot kaki! Karena ketika seseorang duduk atau berbaring, kaki tidak bergerak dan kekuatan otot kaki terpengaruh hal ini yang memicu seseorang terkena gangren. Lakukan gerakan jongkok setidaknya 20 hingga 30 kali sehari.
Membiasakan diri dengan banyak bergerak dan tidak banyak diam serta penerapan Konsep Karnus saat kondisi masih sehat adalah tindakan yang tepat dan rasional dalam mencegah terjadinya Sarcopenia.