Waktu baca ± 8 menit
Diabetes merupakan penyakit yang dianggap sebagai momok yang menakutkan, bahkan sampai ada istilah kalau diabetes itu adalah “Mother of Diseases” atau “Ibu dari berbagai penyakit”. Hal ini disebabkan karena beberapa organ vital di dalam tubuh orang yang menderita diabetes akan mengalami kerusakan yang bersifat progresif sehingga menyebabkan munculnya berbagai komplikasi penyakit lainnya seperti kardiovaskuler, penyakit gagal jantung, hipertensi, stroke, gagal ginjal, penyakit liver, kebutaan, gangren kaki dan lainnya. Itulah sebabnya mengapa banyak pakar medis sampai menganggap penyakit diabetes ini hampir mustahil untuk disembuhkan.
Meskipun pasien sudah mengkonsumsi berbagai macam obat-obatan, namun faktanya penyakit diabetes masih juga tidak sembuh bahkan justru semakin bertambah parah. Kualitas hidupnya juga semakin menurun sampai akhirnya berujung pada kematian.
Meskipun terkesan sangat sulit, penyakit diabetes tentu saja bisa disembuhkan. Untuk menyembuhkannya, memerlukan niat dan tekad yang kuat. Namun niat dan tekad saja ternyata masih belum cukup, anda juga memerlukan ilmu pengetahuan tentang diabetes yang benar. Anda harus tahu, bagaimana diabetes bisa terjadi dan apa akar masalahnya?
Dengan memahami akar masalah diabetes maka Anda dapat memikirkan solusi yang tepat dan menerapkannya sebagai langkah strategi SEMBUH dari penyakit diabetes secara TUNTAS.
Terjadinya diabetes tidaklah instant, melainkan prosesnya berlangsung cukup lama dan bersifat progressive. Ada jenjang karir dalam perjalanan penyakit diabetes, mulai dari keadaan sehat, kemudian mengalami prediabetes sampai akhirnya terjadi penyakit diabetes tipe 2, seperti yang digambarkan dalam gambar skema berikut:
Apabila sudah terwujud penyakit diabetes tipe 2, artinya sudah terjadi banyak kerusakan di dalam tubuh, mulai dari kerusakan organ pankreas, baik di sel beta ataupun sel alpha, kerusakan pada sel endotel pembuluh darah sampai kerusakan pada berbagai organ vital dalam tubuh, seperti hati, ginjal, saraf otak, usus, jaringan otot, jaringan lemak, dan jantung yang dikenal dengan istilah ominus oktet.
Penyakit diabetes adalah penyakit yang disebabkan karena sel tubuh tidak mampu menyerap glukosa dengan baik, sehingga kadar glukosa meningkat di dalam darah dan kondisi ini pun telah berlangsung sangat lama sampai akhirnya menyebabkan banyak gangguan dalam tubuh.
Menurut Konsep Karnus Masalah mendasar yang menjadi penyebab terjadinya penyakit diabetes adalah karena sel tubuh sudah tidak mampu menyerap glukosa yang ada dalam darah dengan baik, sehingga sel tubuh akan mengalami kekurangan asupan nutrisi dari glukosa. Padahal sumber energi utama tubuh mayoritas berasal dari glukosa. Apabila sel tubuh tersebut mengalami kekurangan asupan nutrisi dalam jangka waktu yang sangat lama maka tentunya sel-sel dalam tubuh tersebut akan kekurangan makanan sehingga sel tubuh akan kekurangan energi dan akhirnya akan menyebabkan terjadinya penurunan fungsi kinerja organ tubuh bahkan kematian di berbagai sel organ.
Agar sel tubuh dapat menyerap glukosa yang ada dalam darah maka diperlukan hormon insulin. Hormon insulin berperan sebagai suatu perintah kimia dalam tubuh yang akan diterima oleh reseptor insulin yang ada di setiap sel tubuh. Dengan adanya perintah tersebut maka reseptor sel akan meneruskan sinyal perintah yang di bawa hormon insulin tadi ke dalam DNA Sel, sehingga DNA akan memerintahkan GLUT4 (Glucose Transport) untuk naik ke permukaan sel. Pintu sel akan terbuka dan glukosa yang sudah ada dipermukaan membran sel, yang tadi di antar oleh hormon insulin, selanjutnya akan masuk dan di angkut oleh GLUT4 ke dalam sel.
Setiap ada glukosa dalam darah maka tubuh akan secara otomatis otak akan memerintahkan organ pankreas untuk memproduksi hormon insulin. Hormon insulintersebut selanjutnya akan masuk ke peredaran darah untuk menyertai glukosa yang ada di dalam peredaran darah. Hormon insulin akan memberikan sinyal kepada reseptor sel yang bertugas untuk menerima sinyal dari hormon insulin. Setelah reseptor sel menerima sinyal dari hormon insulin, maka sel akan membuka diri dan glukosa yang di anatar oleh hormon insulin akan masuk ke dalam sel melalui suatu alat tranportasi pembawa glukosa bernama GLUT4. Glukosa yang berhasil masuk ke dalam sel selanjutnya akan dimetabolisme menjadi energi yang diperlukan oleh tubuh. Bayangkan kalau glukosanya banyak yang mengalami kegagalan untuk masuk ke dalam sel, apa yang akan terjadi?
Apabila banyak glukosa yang gagal masuk ke dalam sel, maka pastinya proses metabolisme dalam sel akan banyak tidak terjadi sehingga sel akan mengalami kekurangan energi. Organ-organ dalam tubuh akan mengalami penurunan kinerja sehingga lama-kelamaan akan mengalami kerusakan pada berbagai organ tubuh. Selain itu glukosa yang gagal masuk ke dalam sel, akan tetap berada di dalam peredaran darah, sehingga kadar glukosa dalam darah akan meningkat. Apabila kejadian ini berlangsung lama maka akan terjadi ikatan antara glukosa dengan sel darah atau hemoglobin atau yang di sebut sebagai glikasi protein. Glikasi protein yang terjadi pada sel darah tersebut, apabila berlangsung lama, maka akan menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah, sehingga akan menyebabkan gangguan pada jalur suplai nutrisi, yang notabene-nya di bawa oleh darah.
Dalam kasus penyakit diabetes, reseptor sel yang berperan untuk menerima sinyal insulin, itu mengalami gangguan. Gangguan tersebut umumnya disebabkan karena adanya timbunan lemak yang menutupi reseptor sel, sehingga mengganggu persinyalan pada reseptor insulin. Karena sinyal reseptor insulin terganggu maka diperlukan banyak insulin untuk bisa memasukkan glukosa ke dalam sel tubuh. Untuk menghasilkan banyak insulin tersebut, maka organ pankreas akan bekerja sangat keras. Hal ini menyebabkan tubuh mengalami kelebihan insulin atau biasa disebut dengan“hiperinsulinemia”. Kondisi ini juga disebut sebagai “resistensi insulin”, yaitu terjadinya penurunan kepekaan atau sensitivitas reseptor sel terhadap keberadaan insulin yang ada dalam darah.
Apabila hal ini berlangsung lama, maka reseptor insulin akan menjadi semakin tidak peka terhadap keberadaan hormon insulin, padahal jumlah insulin yang dihasilkan oleh pankreas sudah dalam keadaan berlebih. Hal ini menyebabkan glukosa menjadi semakin tidak mampu masuk ke dalam sel yang akhirnya banyak menumpuk di aliran darah dan menyebabkan terjadinya "hyperglikemia".
Timbunan lemak yang menutupi reseptor insulin terjadi karena metabolisme lemak dalam tubuh tidak dapat berjalan secara sempurna. Tubuh kehilangan kemampuan untuk memecah dan memetabolisme lemak yang berasal dari makanan yang kita makan. Padahal kita ketahui bahwa hampir semua makanan yang kita makan mengandung minyak atau lemak.
Hampir 100% lemak yang dimakan, akan masuk ke peredaran darah dalam bentuk trigliserida. Trigliserida adalah jenis lemak yang dibawa di dalam aliran darah sebagai hasil konversi sebagian besar jenis lemak yang ada di dalam tubuh. Namun karena molekul trigliserida berukuran besar sehingga belum bisa masuk ke dalam sel. Agar bisa masuk ke dalam sel, maka trigliserida harus dipecah terlebih dahulu ke dalam bentuk yang lebih sederhana, yaitu menjadi asam lemak dan gliserol. Selanjutnya asam lemak akan masuk ke dalam sel dan akan dimetabolisme menjadi energi untuk kehidupan sel. Untuk memecah trigliserida menjadi asam lemak dan gliserol diperlukan enzim lipase.
Dari uraian di atas, kita menjadi tahu bahwa untuk mengembalikan fungsi reseptor insulin agar kembali menjadi normal, maka timbunan lemak harus segera dihilangkan. Untuk menghilangkannya, maka metabolisme lemak dalam tubuh harus bisa berjalan sempurna. Enzim lipase harus tersedia cukup di dalam tubuh agar bisa memecah molekul lemak menjadi bentuk yang lebih sederhana sehingga dapat diserap oleh sel. Dari mana enzim lipase diperoleh oleh tubuh?
Enzim lipase dibuat dari berbagai asam amino yang diperoleh karena proses pencernaan makanan yang mengandung protein, seperti daging, telor, tahu dan tempe. Apabila enzim lipase jumlahnya kurang maka lemak menjadi tidak bisa dimetabolisme secara sempurna oleh sel, dan menjadi timbunan lemak di pembuluh darah.
Asam amino diperoleh dari hasil proses pencernaan makanan yang mengandung protein. Proses pemecahan protein menjadi asam amino tersebut terjadi di organ lambung, oleh asam lambung. Apabila terdapat masalah pada organ lambung, atau asam lambungnya tidak berfungsi sebagaimana mestinya karena telah dinetralkan oleh obat penetral asam lambung seperti obat maag atau air alkali, maka bisa dipastikan kalau protein yang kita makan menjadi tidak bisa sempurna terurai menjadi asam amino. Sehingga tubuh menjadi kekurangan asam amino untuk membuat enzim lipase yang diperlukan untuk memecah molekul lemak. Karena lemak tidak termetabolisme secara sempurna maka lemak akan banyak menumpuk di peredaran darah dan menyebabkan terjadinya plak pada pembuluh darah. Selain itu, sebagian dari timbunan lemak tersebut juga akan menutupi reseptor insulin yang menyebabkan gangguan pada kinerja hormon insulin sehingga sel menjadi tidak bisa menyerap glukosa yang ada dalam darah secara optimal.
Jadi akar dari masalah penyakit diabetes sesungguhnya adalah karena terjadinya GANGGUAN PADA RESEPTOR INSULIN yang tertutup oleh timbunan LEMAK. Timbunan Lemak terjadi karena metabolisme lemak dalam tubuh tidak dapat berjalan sempurna, karena tubuh kekurangan enzim lipase. Kekurangan enzim lipase dalam tubuh dapat diatasi dengan MENYEHATKAN ORGAN LAMBUNG sehingga asam lambung dapat bekerja secara optimal untuk mengurai makanan menjadi berbagai nutrisi yang dibutuhkan tubuh, seperti glukosa, asam amino, asam lemak, gliserol dan berbagai ion vitamin dan mineral. Dengan organ lambung yang sehat, jumlah ketersediaan asam amino yang dibutuhkan untuk pembuatan ENZIM LIPASE menjadi cukup tersedia. Kalau enzim lipase tersedia cukup maka timbunan lemak yang menutupi reseptor sel akan dipecah dan dapat dimetabolisme oleh sel.
"Dengan organ lambung yang sehat, metabolisme lemak akan berjalan sempurna sehingga akan mengurangi resiko timbunan lemak yang menutupi reseptor insulin"
Oleh karena itu untuk menyembuhkan penyakit diabetes secara tuntas, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengembalikan fungsi organ lambung menjadi sehat dan optimal agar METABOLISME LEMAK bisa berjalan secara sempurna. Selain melalui perbaikan organ lambung, OPTIMASI METABOLISME LEMAK juga dapat dilakukan melalui pengaturan pola makan, peningkatan penyerapan metabolisme lemak oleh sel otot melalui aktivitas fisik dan lainnya sehingga tidak ada lagi timbunan lemak yang menutupi pada reseptor insulin.
Kita sudah membahas bahwa penyebab utama terjadinya resistensi insulin adalah karena banyaknya lemak (trigliserid) yang tidak termetabolisme dengan baik sehingga menutupi reseptor sel insulin. Gagalnya metabolisme lemak tersebut karena kurangnya enzim lipase yang bertugas untuk mengurai lemak.
Berikut beberapa langkah solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi penyakit diabetes secara tuntas, yaitu:
Beta oksidasi merupakan proses kimiawi yang mengubah lemak (asam lemak) menjadi ATP (Adenosin Triphospat), hal tersebut dapat dilakukan dengan 8 langkah dari Konsep Karnus, yaitu:
Mohon diingat: untuk mengukur tingkat kesuksesan pengobatan penyakit diabetes parameter tingkat keberhasilan yang diukur BUKAN HANYA TURUNNYA GULA DARAH. Tapi semua parameter kesehatan bisa kembali menjadi normal kembali, seperti misalnya:
Lamanya timbunan gula dan lemak dalam darah menyebabkan darah menjadi kental dan berpotensi terjadinya plak pada dinding pembuluh darah. Untuk memecah plak tersebut, supaya aliran darah bisa kembali menjadi lancar, bisa dengan memanfaatkan pangan fungsional yang mengandung senyawa EGCG & antioksidan tinggi.
Selain memanfaatkan pangan fungsional dari pati resisten, kolagen dan nutrisi yang mengandung antioksidan tinggi dan EGCG, beberapa nutrisi fungsional lainnya yang diketahui memiliki efek penyembuhan terhadap penyakit diabaetes, diantaranya adalah sebagai berikut:
Kami mempunyai sebuah program Karnus BOT1, yaitu program yang memadukan aplikasi monitoring data vital tubuh, pemberian nutrisi yang tepat, dan supervisi dari dokter dan health advisor. Silahkan kunjungi link berikut untuk info lebih detil: