Seperti Lambung Bayi

Bisa Jadi Penderita Gangguan Lambung kondisi Lambungnya kembali seperti lambung bayi

Sudah tidak dipungkiri lagi, penanganan gangguan Lambung yang tuntas adalah dengan cara merekonstruksinya, bukan dengan cara menetralkan atau mereduksi produksi asam lambung yang akhirnya menimbulkan permasalahan baru. 

Lambung dengan berbagai susunan jaringannya adalah organ tubuh yang terdiri dari otot, mukosa dan asam lambung. Ketiganya bekerja saling menunjang dan saling menopang. Jika proses pemeliharaannya baik yaitu selalu dipelihara dengan teratur disiplin dan terus menerus maka organ lambung tidak akan mengalami kerusakan dan  gangguan.

Lambung yang mengalami gangguan sangat menentukan tingkat  kesehatan manusianya, semakin baik lambungnya semakin menjamin  manusianya hidup sehat. Menjaga dan memelihara kesehatan lambung harus dilakukan setiap hari, setiap saat selama manusia yang bersangkutan ingin hidup lebih sehat dan bisa melakukan semua aktifitasnya dengan normal.

Kunci dalam memelihara dan menjaga keseimbangan organ lambung adalah memelihara tingkat kekuatan otot lambung + mukosa lambung dan mengendalikan keberadaan asam lambungnya. Makan teratur dan menghindari stres negatif berlebihan akan membuat otot lambung dan mukosanya sangat kuat, dari sini keberadaan asam lambung bisa dikendalikan dan asam lambung justru bisa dimanfaatkan menjadi bagian yang sangat penting untuk menjalankan fungsinya dalam mencerna makanan menjadi nutrisi yang sempurna.

Namun sayangnya kebanyakan orang tidak mengerti akan hal ini dan ujung-ujungnya lebih dari 90% manusia dewasa mengalami gangguan kerusakan organ lambung pada usia 20 tahun ke atas. Menunda makan, tidak makan teratur, stres dan pemakaian obat-obatan antinyeri adalah faktor yang sering menyebabkan kerusakan organ lambung.

Ironisnya jika organ lambung mengalami kerusakan, akhirnya keberadaan asam lambung justru dianggap sebagai biang masalah, lalu berbagai upaya dilakukan untuk meniadakan asam lambung ini. Dan akhirnyapun semua berakibat fatal: asam lambung ditiadakan, proses mencerna makanan tidak sempurna dan semua penyakit degeneratif segera bermunculan.

Proses Rekonstruksi Lambung ini tidak bisa berjalan linier (mulus tanpa masalah), karena dalam perjalanannya selalu saja ada kendala. Proses rekonstruksi lambung dalam perjalanannya terkadang mengalami gejala membaik sebentar kadang memburuk lalu membaik lagi memburuk membaik lagi dan seterusnya seperti roller coaster, hingga akhirnya tanpa terasa akhirnya lambung benar-benar membaik selamanya. 

Pada orang yang kurang mengerti akan hal ini maka bisa saja proses perjalanan rekonstruksi lambungnya bisa putus di tengah jalan dan proses rekonstruksinya bisa gagal total jika seseorang kurang tahu akan hal ini, karena semua orang jika sakit selalu menuntut diobati dan efek kerja obat kerjanya cepat dan mulus tanpa naik turun,tanpa pasang-surut dan segera bebas dari gangguan.

Untuk menuntaskan proses rekonstruksi dari awal hingga akhir, diperlukan pemahaman yang lengkap dan detail tentang bagaimana bentuk, sifat dan susunan organ lambung. Pada Lambung yang sudah bermasalah bisa saja bentuk, sifat dan susunannya mengalami perubahan ke arah kemunduran dan kembali seperti kondisi lambung seorang bayi yang lemah, yaitu tidak bisa makan makanan yang pedhas, keras, kecut/masam, peka terhadap obat-obat tertentu dsb.

Oleh karena itu seseorang yang mengalami gangguan lambung dan sedang melakukan pengobatan dengan rekonstruksi lambung dalam perjalanannya akan mengalami hal-hal yang disebut anomali yaitu kadang merasa enakan, kemudian mengalami gejala buruk seperti nyeri ulu hati, bahkan kadang mengalami gangguan  seperti muntah dsb. Hal ini persis seperti perkembangan fisik seorang bayi yang saat baru lahir hanya bisa minum ASI, kemudian makan bubur, menangis mungkin karena perutnya mules, diare dst yang akhirnya tahu-tahu bayi tersebut tumbuh semakin besar.

Penerapan Konsep karnus pada penanganan gangguan lambung adalah murni melakukan proses rekonstruksi lambung dengan menggunakan AG sereal  dan Algatea. AG sereal dengan komposisi berupa kolagen tipe 3 dengan ukuran < 3000 dalton adalah asam amino yang sangat cepat untuk merekonstruksi jaringan yang koyak. Pati resisten pada Alga Gold Cereal adalah zat unik yang akan membentuk mukosa pertahanan lambung saat bertemu dengan HCl lambung sedangkan bekatul, oat, mineral alga dan coklat adalah komposisi untuk melengkapinya agar AG sereal makin sempurna dalam merekonstruksi kembali jaringan lambung yang rusak.

Untuk menjaga agar dinding pertahanan lambung tetap terjaga kuat hal ini perlu ditunjang dengan menjaga sirkulasi darah agar senantiasa lancar, karena kualitas mukosa lambung  tergantung dari kelancaran aliran darahnya. Semakin lancar aliran darahnya maka semakin baik kualitas mukosa lambungnya dan dari sini dinding pertahanan lambung dalam mengendalikan ganasnya asam lambung akan semakin baik.

Alga Tea dengan komposisi Teh hijau matcha, kolagen dan serbuk bunga rosella ketiganya akan berfungsi menjadi antioksidan, antikoagulan, antikanker yang akan bekerja melancarkan aliran darah. Dari sini kombinasi antara Alga Gold Cereal dan Alga Tea keduanya akan bekerja saling mendukung (sinergis) dalam merekonstruksi lambung yang mengalami gangguan, dengan perjalanan yang bervariasi seperti halnya perkembangan pertumbuhan lambung pada anak. 

Ingin lambung tetap terjaga sehat? Maka lakukan pola hidup sehat menjaga lambung dengan cara makan teratur, tidak terlambat makan, Olahraga rutin, hindari stress negatif dan jangan biasakan konsumsi obat atau jamu antinyeri. Lakukan hal ini sebelum Lambung kita mengalami berbagai masalah. Namun jika sudah mengalami masalah, don’t worry Alga Gold Cereal dan Alga Tea siap merekonstruksi lambung anda dan siap-siaplah proses penyembuhannya perlu waktu bertahap up and down dan bisa jadi seperti merawat lambung seorang bayi.