Waktu baca ± 3 menit
Halo Sahabat Karnus,
Siapa sih yang tidak suka dengan makanan manis? Makanan manis bahkan menjadi makanan favorit bagi beberapa orang, mulai dari permen, es krim, hingga coklat. Terkadang makanan manis juga menjadi incaran saat kamu merasa butuh cemilan kan?
Sebenarnya tidak ada yang salah dengan mengonsumsi makanan manis. Hanya saja, kadar gula yang masuk ke dalam tubuh kamu tetap harus dibatasi untuk menjaga kesehatan kamu. Menurut World Health Organization (WHO), per harinya, tubuh kamu boleh mengonsumsi gula sebanyak 5 persen dari keseluruhan kalori yang kamu konsumsi. Batas asupan gula bagi orang dewasa disarankan sebanyak 50 gram atau setara dengan dua belas sendok teh per orang setiap harinya.
Bukan hanya diabetes, beberapa dampak buruk bisa saja mengincar kamu jika berlebihan mengonsumsi makanan manis:
Gula darah tinggi merusak sel dalam dan hati ginjal sehingga tidak bisa bekerja efektif.
Gula juga meningkatkan hormon androgen sehingga minyak dan sebum menumpuk dan memicu radang pada kulit. makanan manis ini dapat memancing timbulnya jerawat karena makanan manis meningkatkan hormon pada tubuh.
Dr Conny Melly Rosdiana, SpKK dari Bamed Skin menjelaskan, hormon akan merangsang kelenjar minyak berlebih yang akan merangsang pembentukan sel kulit mati. “Prinsipnya makanan manis akan meningkatkan hormon. Hormon merangsang produksi kelenjar minyak, pembentukan sel kulit mati, jadi jerawat,” papar dr Conny saat ditemui di acra Bamed Skin beberapa waktu lalu. Terlebih bagi yang memiliki kulit berminyak, konsumsi makanan manisnya harus sangat diperhatikan agar produksi minyak tidak semakin bertambah.
Tubuh kamu memerlukan glukosa yang terdapat di dalam kandungan gula sebagai energi untuk aktivitas kamu sehari-hari. Namun, tanpa kamu mengonsumsi gula untuk mendapatkan glukosa, tubuh kamu mampu memproduksi kandungan gula dari sumber lain seperti lemak maupun protein. Sehingga, saat kamu mengonsumsi gula secara berlebihan, maka risiko penyakit kanker akan meningkat dan salah satunya adalah kanker kerongkongan. Kadar gula tinggi menyebabkan hormon estrogen naik dan memicu tumbuhnya tumor (miom, kista, atau kanker) terutama sekitar payudara dan rahim.
Semakin banyak kadar gula yang kamu konsumsi, jika tidak langsung menjadi energi, kadar gula akan menumpuk dan menjadi lemak pada tubuh kamu. Nah, jika tidak langsung ditangani, maka bukan tidak mungkin ke depannya akan menyebabkan obesitas. Terlalu banyak mengonsumsi gula bisa membuat nafsu makan tidak terkontrol sehingga tubuh gampang lapar dan susah kenyang.
Saat berat badan Anda bertambah, lemak tubuh akan memproduksi hormon lebih banyak yang membutuhkan lebih banyak insulin untuk dapat memetabolisme glukosa secara lebih efektif. Kebutuhan insulin yang meningkat ini, sering kali tidak dapat diimbangi oleh kemampuan pankreas untuk memproduksinya sehingga menimbulkan diabetes.
Kegemukan juga dapat membuat sel tubuh menjadi tidak sensitif terhadap insulin, sehingga meski banyak diproduksi, insulin menjadi tidak terpakai dan menumpuk. Akhirnya glukosa pun tidak dapat dimetabolisme.
Terlalu banyak mengonsumsi makanan manis ternyata bisa mengancam kesehatan gigi kamu. Karies gigi salah satunya. Karies gigi terjadi ketika bakteri di mulut mencerna sisa makanan manis yang kamu konsumsi, kemudian bakteri tersebut akan membusuk dan memproduksi asam yang dapat menghancurkan enamel.
Makanan manis selama ini dianggap bisa mengurangi tingkat stres. Namun siapa sangka, terlalu banyak mengonsumsi makanan manis ternyata bisa menambah tingkat stres seseorang. Dilansir dari Dailymail, sebuah penelitian dilakukan di Emory University di Atlanta, Amerika Serikat, menemukan fakta bahwa semakin banyak kamu mengonsumsi makanan manis, tidak hanya berat badan kamu yang bertambah, tapi juga tingkat stres kamu ikut bertambah. Menurut Constance Harrell, makanan yang mengandung gula cukup tinggi akan merangsang bagian di otak yang memengaruhi cara kamu menanggapi stres. Nah, mulai sekarang, jika kamu merasa depresi atau stres, sebaiknya alihkan dengan aktivitas fisik atau aktivitas luar. Dengan begitu, kamu tidak perlu mengonsumsi terlalu banyak makanan manis.
Tekanan darah tinggi biasanya dikaitkan dengan makanan asin, lalu apakah mengonsumsi makanan manis bisa menyebabkan tekanan darah tinggi atau hipertensi? Jawabannya adalah iya. Menurut penelitian yang dilakukan oleh James J. DiNicolantio, gula dapat memengaruhi tekanan darah dengan cara memicu disfungsi metabolik dan meningkatkan variabilitas tekanan darah, kadar kebutuhan oksigen, dan denyut jantung.
Mau makan manis tapi tetep sehat? InsyaAllah Konsep Karnus bisa wujudkan itu 😍