Waktu baca ± 3 menit
Istilah skinny fat mungkin masih terdengar asing di telinga Anda. Meski memiliki berat badan yang normal, namun orang dengan kondisi ini juga memiliki banyak lemak di tubuhnya. Hal tersebut membuatnya berisiko mengalami berbagai masalah kesehatan. Inilah berbagai hal mengenai skinny fat yang perlu Anda perhatikan.
Skinny fat adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang dengan indeks massa tubuh yang normal, namun persentase lemak dalam tubuhnya lebih tinggi dari kisaran yang sehat. Jadi, meski Anda terlihat kurus tapi ternyata dalam tubuh Anda terdapat banyak lemak yang tersembunyi.
Terdapat dua jenis lemak yang tersimpan dalam tubuh, yaitu lemak subkutan dan lemak visceral. Lemak subkutan disimpan di bawah kulit sehingga lemak itulah yang membuat seseorang terlihat gemuk. Sementara, lemak visceral letaknya tersembunyi, namun utamanya terdapat di sela-sela dan sekeliling organ yang ada di bagian tengah tubuh.
Memiliki persentase lemak tubuh yang tinggi dikaitkan dengan risiko berbagai penyakit, seperti diabetes tipe-2, kanker, penyakit hati, penyakit jantung, dan penurunan kesehatan otak.
Bahkan satu studi yang diterbitkan dalam Annals of Internal Medicine menemukan bahwa orang dengan berat badan normal yang memiliki banyak lemak di tengah tubuh memiliki risiko tinggi mengalami kematian dini dibanding dengan orang yang kelebihan berat badan.
Terdapat beberapa faktor yang bisa menyebabkan Anda memiliki kondisi skinny fat, di antaranya:
1. Jarang atau tidak berolahraga
Olahraga dapat membantu Anda membakar lemak dalam tubuh. Jika Anda jarang atau tidak berolahraga sama sekali, maka lemak pun tidak akan terbakar. Hal ini menyebabkan lemak yang ada di tengah tubuh juga tetap terkumpul sehingga menimbulkan skinny fat.
2. Mengonsumsi makanan yang tak bergizi
Apa yang Anda konsumsi juga berkontribusi terhadap skinny fat. Lebih banyak mengonsumsi makanan yang tak bergizi, seperti junk food atau minuman yang mengandung pemanis buatan dapat meningkatkan jumlah lemak visceral dalam tubuh Anda.
3. Genetik
Genetik juga dipercaya memainkan peran akan skinny fat. Professor Jimmy Bell, kepala dari Molecular Imaging Group di Medical Research Council’s London Imperial College menyatakan bahwa dua pria dengan usia dan BMI yang sama memiliki jumlah lemak yang berbeda hingga 3 liter. Bahkan professor Bell juga telah memeriksa orang-orang yang tergolong underweight, tapi memiliki lemak yang tinggi hingga 7 liter.
Memiliki berat badan yang normal membuat orang-orang dengan skinny fat tidak menyadari kondisinya tersebut. Namun, ada tanda-tanda skinny fat yang dapat Anda perhatikan, seperti:
1. Lingkar pinggang lebar
Jika lingkar pinggang Anda lebih dari 88 cm ada kemungkinan Anda memiliki lemak berlebih. Pasalnya lemak visceral cenderung mengendap di bagian tengah tubuh sehingga membuat lingkar pinggang menjadi lebar.
2. Perut buncit
Ketika kancing celana menjadi sulit untuk dipasang padahal tubuh cenderung kurus, maka Anda perlu waspada. Sebab skinny fat memungkinkan Anda memiliki perut yang buncit meski berat badan normal. Terkumpulnya lemak di tengah tubuh tersebut bisa mengganggu dan berbahaya.
3. Kesulitan melakukan push-up
Orang yang mengalami skinny fat juga akan kesulitan untuk push-up karena lemak yang ada di tengah tubuhnya. Padahal latihan tersebut dapat membantu Anda meningkatkan metabolisme dan membakar lemak.
Akan tetapi, pemeriksaan ke dokter sangat diperlukan untuk memastikan apakah Anda benar-benar memiliki kondisi skinny fat atau tidak. Dokter akan melakukan beberapa tes untuk melihat persentase lemak dalam tubuh Anda.
Informasi mengenai kondisi skinny fat ternyata juga memiliki mitos-mitos yang perlu Anda pahami. Berikut adalah beberapa mitos mengenai skinny fat yang perlu Anda ketahui:
1. Kurus artinya sehat
Kondisi skinny fat sama berbahaya dengan obesitas. Nyatanya, seseorang yang memiliki badan kurus belum tentu sehat. Dilansir dari laman Women’s Health, seseorang yang mengalami kondisi skinny fat justru memiliki risiko gangguan kesehatan yang serupa dengan seseorang yang mengalami obesitas.
Lemak yang terdapat dalam tubuh skinny fat akan meningkatkan risiko gangguan kesehatan yang cukup parah, seperti diabetes, penyakit hati, kanker, jantung, hingga penurunan kualitas otak.
2. Pengidap skinny fat rutin olahraga
Rutin berolahraga tentunya dapat memiliki berat badan yang ideal. Namun, meskipun kurus, pengidap skinny fat, nyatanya tidak rutin melakukan olahraga.
Jarang melakukan olahraga membuat lemak yang ada di dalam tubuh sulit dibakar sehingga terjadi penumpukan pada beberapa bagian tubuh, contohnya perut yang menjadi buncit dan paha yang besar.
Dalam mengatasi skinny fat tentu Anda harus mengikuti gaya hidup yang lebih sehat. Adapun hal-hal yang harus Anda lakukan, yaitu:
Tak ada kata terlambat untuk melakukan gaya hidup sehat. Bukan hanya dapat membantu mengatasi skinny fat, hal tersebut juga dapat membuat tubuh Anda menjadi lebih sehat.
Sumber: Sehatq