Waktu baca ± 5 menit
Assalamu'alaikum Sahabat Karnus,
Luka lama sembuh ditandai dengan luka yang tidak kunjung sembuh setelah lebih dari 12 minggu. Kondisi ini disebut sebagai luka kronis, dan dapat disebabkan oleh berbagai hal. Luka lama sembuh terjadi saat proses penyembuhan luka terhambat. Beberapa hal yang turut berkontribusi terhadap lamanya penyembuhan luka, mulai dari riwayat penyakit yang diderita seperti diabetes, hingga penerapan pola hidup yang tidak sehat seperti kurangnya asupan makanan bernutrisi dan kebiasaan merokok.
Luka merupakan cedera yang melibatkan rusaknya jaringan tubuh dan umumnya terjadi di kulit. Kulit adalah organ tubuh terbesar pada manusia dan berperan dalam melindungi tubuh dari mikroba (virus, jamur, bakteri). Apabila kulit mengalami luka, kuman dapat dengan mudah masuk ke dalam kulit dan menimbulkan infeksi.
Baret, tusukan, sayatan, dan terbakar merupakan bentuk-bentuk luka. Selain itu, bekas jahitan operasi juga tergolong ke dalam luka. Penyebab luka yang paling umum adalah terkena benda tajam, jatuh, tersiram air panas, dan kecelakaan. Luka-luka tersebut bisa terjadi di bagian tubuh mana pun, termasuk lutut.
Luka dapat sembuh dengan sendirinya melalui perawatan secara mandiri di rumah. Perawatan luka secara mandiri bisa dilakukan jika luka tidak terlalu dalam, tidak berada di bagian tubuh berbahaya, misalnya di wajah, dan pendarahan berhenti dalam waktu singkat atau sekitar 10 menit saja.
Proses penyembuhan luka membutuhkan beberapa tahap, yaitu:
Pada tahap awal proses penyembuhan luka, pembuluh darah akan menyempit untuk menghentikan pendarahan. Trombosit (sel yang berperan dalam pembekuan darah) menggumpal di area luka. Setelah pembekuan selesai, pembuluh darah akan melebar untuk mengalirkan darah ke area luka. Inilah alasan mengapa luka terasa hangat, membengkak, dan kemerahan.
Kemudian, sel darah putih (salah satunya basofil) membanjiri daerah tersebut untuk mencegah infeksi, dengan cara menghancurkan bakteri dan mikroba lainnya. Sel darah putih juga memproduksi senyawa kimia yang membantu memperbaiki jaringan yang rusak. Selanjutnya sel-sel kulit yang baru tumbuh sehingga menutup area luka.
Tahap ini merupakan tahap pembentukan jaringan parut setelah luka. Pada tahap penyembuhan luka ini, kolagen mulai tumbuh di dalam luka. Kolagen merupakan serat protein yang memberi kulit kekuatan. Keberadaan kolagen mendorong tepi luka untuk menyusut dan menutup. Selanjutnya, pembuluh darah kecil (kapiler) terbentuk di luka untuk memberi asupan darah pada kulit yang baru terbentuk. Pada tahap ini, biasanya akan terbentuk koreng atau bekas luka.
Produksi kolagen terus bertambah sehingga jaringan yang rusak pulih perlahan-lahan. Proses pematangan bisa mktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Inilah mengapa semakin lama bekas luka semakin memudar.
Agar luka dapat sembuh dengan baik, dibutuhkan perawatan luka yang memadai. Bila perlu, beberapa jenis luka mungkin membutuhkan perban. Setelah jaringan yang rusak benar-benar pulih, kulit akan menjadi sama kuatnya seperti sebelum mengalami luka. Meski demikian, penampilan kulit bekas luka mungkin berbeda dengan kulit normal. Hal ini karena kulit tersusun atas dua protein, yakni kolagen yang memberi kekuatan kulit, dan elastin yang memberi kelenturan kulit. Pada bekas luka, kulit tidak dapat memproduksi elastin baru, sehingga bekas luka seluruhnya terbuat dari kolagen. Kulit pada bekas luka ini kuat, namun kurang lentur daripada kulit di sekitarnya.
Ada beberapa kondisi yang menyebabkan luka sulit sembuh yaitu:
Diabetes juga merupakan salah satu kondisi yang menyebabkan luka sulit sembuh. Luka pada penderita diabetes cenderung lebih sulit sembuh. Bahkan luka kecil pun dapat memburuk dengan cepat dan menjadi infeksi borok atau infeksi berbahaya jika tidak segera diobati. Luka di kaki adalah luka yang paling umum terjadi pada penderita diabetes. Pada kasus yang sudah parah, tindakan amputasi kaki harus dilakukan agar infeksi tidak menyebar.
Proses penyembuhan luka yang lambat disebabkan oleh kadar gula darah yang tinggi. Gula darah yang terlalu tinggi akan menurunkan aliran darah, menghambat sel mendapatkan nutrisi dan oksigen, mengganggu sistem imun, serta meningkatkan risiko peradangan. Kondisi ini tentunya akan menghambat proses pemulihan luka.
Sebagian jenis luka yang lebih sulit untuk sembuh, biasanya dikaitkan dengan kondisi penyakit tertentu. Beberapa jenis luka yang bersifat kronis antara lain:
Salah satu jenis luka yang durasi kesembuhannya lebih lama adalah ulkus diabetikum. Beberapa faktor seperti penyumbatan pembuluh darah tepi dan kerusakan saraf tepi yang sering dialami penderita diabetes, menjadi penyebab terjadinya ulkus diabetikum yang sulit untuk sembuh.
Ulkus dekubitus adalah luka yang terbentuk akibat adanya tekanan berkepanjangan pada kulit atau tonjolan tulang. Tekanan ini menyebabkan gangguan aliran darah, sehingga pasokan oksigen dan nutrisi ke kulit menjadi terganggu. Kondisi ini kemudian menyebabkan jaringan kulit rusak dan membentuk borok atau ulkus.
Umumnya luka ini terjadi pada pasien yang membutuhkan perawatan di atas tempat tidur dalam waktu lama, seperti pasien dengan kelumpuhan atau dalam keadaan koma. Kedua kondisi tersebut menjadikan seseorang tidak mampu merasakan atau tidak bisa melakukan perubahan posisi tubuh dalam waktu lama, sehingga menciptakan tekanan yang menyebabkan luka yang tak kunjung sembuh.
Ada cara cepat dengan Alga Tea untuk mempercepat penyembuhan luka:
Sedangkan untuk luka kering, tambahkan air secukupnya pada 1 sachet Alga Tea hingga menjadi pasta lalu oleskan pada luka.
Proses penyembuhan luka akan lebih efektif jika menerapkan Konsep Karnus setiap hari.