Waktu baca ± 2 menit
Mengapa kita perlu mengenal tubuh manusia untuk pengobatan? Dalam tubuh manusia sudah diatur sistem kompleks yang sangat luar biasa yang diatur oleh Sang Pencipta. Dengan memahami sistem tubuh, pengobatan akan menjadi lebih mudah dan sederhana. Penyakit timbul karena adanya penyimpangan dari pengaturan yang super canggih tersebut. Kalau paham pengaturannya, tinggal mengarahkan ke aturan semula.
Bayangkan pada sebuah mobil, bila ada montir yang tidak mengerti cara kerja mobil, apa akibatnya kalau disuruh memperbaiki mobil rusak? Mungkin mobil hanya bisa normal sebentar, lalu rusak lagi. Atau montir akan berkata, mobilnya tidak bisa diperbaiki, tetapi bisa menjaga supaya tidak menjadi lebih parah, dan masih bisa dipakai. Mungkin ada yang mengalami hal yang sama ketika sakit, lalu dokter bilang hal seperti di atas? Diabetes tidak bisa disembuhkan. Asam urat tidak bisa disembuhkan. Dan lain-lain.
Tubuh manusia adalah organisasi yang terdiri dari triliunan sel-sel, dimana sel-sel tersebut membentuk organ yang saling berhubungan, dan akhirnya membentuk tubuh manusia. Sel-sel yang mempunyai sifat, bentuk dan karakter yang sama akan membentuk organ, seperti pendengaran, jantung, usus, kulit, dll. Organ-organ bekerja sama membentuk sistem organ, misalnya sistem pernafasan, sistem pencernaan, sistem peredaran darah, dll. Dan tubuh manusia terdiri dari sistem-sistem organ yang saling bekerjasama.
Untuk mengatur tingkah laku semua organ-organ ini, ada aturan yang dibuat oleh Maha Pencipta dalam bentuk DNA. DNA mempunyai fungsi yang sangat kompleks:
Dengan adanya organ yang lengkap dan aturan yang dibuat dalam bentuk DNA, maka secara sistematis tubuh manusia mempunyai sifat dan karakter sebagai berikut:
Semua makhluk bernyawa dalam menjalankan roda kehidupannya membutuhkan energi. Sistem kehidupan semua makhluk sesungguhnya adalah siklus perpindahan energi dari unsur rendah energi yang dibentuk menjadi polimer tinggi energi, lalu dimetabolisme menjadi energi dan unsur rendah energi. Contoh unsur rendah energi adalah CO₂, C, N₂, H₂, unsur logam mineral. Oleh makhluk berklorofi (tumbuhan), dengan sumber energi dari matahari, dibentuklah bahan organic berupa polimer yang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, sterol dan senyawa mikro lainnya, dimana polimer ini akan masuk ke rantai makanan sebagai sumber energi mulai herbivora sampai manusia. Hasil metabolit akhir dari polimer organik tersebut adalah energi, CO₂, H₂O dan sampah organik yang akan didekomposisi menjadi unsur hara yang akan digunakan kembali oleh tumbuhan untuk mensintesa polimer energi tinggi.
Dalam tubuh manusia, sumber energi adalah ATP (adenosin trifosfat), yang diperoleh dari metabollisme polimer makanan (karbohidrat, protein, dan lemak) dari hewan maupun tumbuhan. Proses yang canggih ini dilakukan oleh tubuh secara sistematis dan bertahap, semuanya dilakukan di dalam semua sel, tepatnya di bagian sel yang disebut mitokondria.
Apabila proses pembangkitan energi di dalam mitokondria pada sel tubuh terganggu, maka tubuh akan menjadi sakit, rentan terhadap infeksi akibat antibodi yang sangat lemah, sampai sindroma metabolik yang gagal dipecahkan sehingga timbul keputusasaan para ahli kesehatan baha penyakit degeneratif tidak bisa disembuhkan. Bila dirunut mulai dari pembangkitan energi sel sampai ke makanan yang masuk ke tubuh kita, maka akan bisa ditemukan di mana penyimpangannya, dan dikembalikan lagi ke algoritma yang sudah ditentukan oleh Sang Pencipta.