Tukak lambung adalah luka yang berkembang sepanjang garis bagian bawah esofagus, atau beberapa bagian dari perut, atau usus kecil. Tukak di esofagus disebut tukak esofagus, di perut disebut tukak perut. Jika berada pada bagian awal usus kecil atau duodenum, disebut tukak duodenum.
Ketika makan, lambung memproduksi cairan pencerna yang sangat asam (asam lambung) untuk membantu mencerna makanan. Lalu makanan dilewatkan ke duodenum untuk pencernaan lebih lanjut dan penyerapan ke dalam aliran darah. Untuk melindungi organ dari efek korosif asam lambung, ada lapisan lendir yang melapisi lambung dan duodenum. Ketika lapisan lendir pelindung luruh, asam lambung dapat merembes ke lapisan perut atau duodenum dan menyebabkan luka/tukak.
Hampir semua tukak perut disebabkan oleh bakteri Helicobacter pylori, atau lebih dikenal sebagai H pylori. Para ilmuwan menduga bakteri ini bisa masuk ke dalam tubuh melalui makanan yang terkontaminasi, air, atau kontak fisik dengan orang yang terinfeksi. Begitu masuk ke dalam tubuh, mereka akan bersarang pada lapisan lendir perut atau duodenum. Seiring dengan pertumbuhannya, mereka merusak lapisan lendir dan mengakibatkan asam lambung mengenai dinding lambung atau duodenum. Bersama-sama, asam lambung dan bakteri menyebabkan tukak perut.
Beberapa kasus tukak perut berkaitan dengan penggunaan berlebih obat anti radang non-steroid (NSAID), di antaranya aspirin dan ibuprofen. Obat ini mengurangi kemampuan lambung dan duodenum untuk melindungi diri mereka dari efek asam lambung.
Dokter mungkin meresepkan satu atau kombinasi obat untuk merawat tukak perut. Jika H pylori adalah penyebabnya, antibiotik akan diberikan untuk membunuhnya. Jika disebabkan oleh NSAID, dokter akan menganjurkan berhenti atau mengurangi dosisnya. Untuk tukak lambung, dokter akan memberikan proton pump inhibitor (PPI), untuk mengurangi produksi asam lambung. Untuk tukak duodenum, akan diresepkan antagonis reseptor histamin tipe 2 atau H2 blocker untuk mengurangi jumlah asam yang dikeluarkan oleh perut.
Sebagai tambahan, dokter akan menganjurkan pengobatan untuk melapisi dan melindungi dinding lambung dan duodenum sampai tukak sembuh, diantaranya:
Operasi mungkin dibutuhkan untuk tukak yang tidak bisa sembuh setelah diobati, atau untuk tukak yang sudah sembuh setelah diobati, tetapi kembali lagi. Operasi juga mungkin dibutuhkan untuk tukak yang berdarah. Bila tukak merobek atau melubangi dinding lambung atau duodenum, operasi diperlukan untuk memperbaikinya. Operasi juga mungkin diperlukan untuk tukak yang menghalangi makanan untuk berpindah dari lambung.
Bila ada salah satu dari komplikasi di atas, dokter akan menganjurkan satu dari 3 prosedur operasi: Vagatomi, Antrektomi dan Piloraplasti.
Pada Vagatomi, dokter bedah akan memotong bagian dari syaraf vagus. Lewat syaraf ini, otak memerintahkan lambung untuk melepaskan asam lambung. Setelah dokter bedah memotong syaraf, lambung akan mengeluarkan lebih sedikit asam lambung.
Pada Antrektomi, dokter bedah akan memotong bagian bawah lambung yang disebut antrum. Antrum memberi sinyal pada lambung untuk melepas asam lambung. Setelah dipotong, lambung akan melepaskan lebih sedikit asam lambung.
Bila tukak menghalangi jalan keluar makanan dari lambung, dokter bedah akan melakukan piloraplasti. Pada prosedur ini, dokter bedah akan melebarkan pilorus, yaitu katup antara lambung dan duodenum, sehingga makanan bisa lewat lebih mudah.
Selama penyembuhan tukak, alkohol dan rokok harus dihindari, karena dapat memperlambat proses penyembuhan dan membuat tukak bertambah parah. Beberapa minggu setelah perawatan, dokter akan melakukan endoskopi, yaitu prosedur untuk melihat ke dalam daerah pencernaan bagian atas untuk memastikan tukak sudah sembuh.