Waktu baca ± 5 menit
Asam amino adalah senyawa organik penyusun protein yang mengandung gugus amino (NH₂), gugus asam karboksilat (COOH), dan satu gugus lain. Rumus dasar asam amino adalah NH₂CHRCOOH. Terkadang, asam amino juga disebut dengan asam amino karboksilat. Akan tetapi, orang-orang cukup dengan menyebut asam amino saja. Asam amino merupakan senyawa yang sangat penting bagi organisme termasuk manusia. Oleh karena itu, cukup penting untuk mempelajari asam amino.
Pada prinsipnya, protein harus dihancurkan hingga menjadi asam amino agar dapat diserap oleh tubuh dan menjalankan fungsinya dalam tubuh.
Pertama, pengolahan protein biasanya sudah terjadi sejak makanan belum dimakan, yakni saat dimasak. Memasak membantu melembutkan jaringan ikat pada daging. Kondisi ini akan membantu makanan lebih mudah dikunyah selama pencernaan di dalam tubuh.
Ketika Anda makan, sumber protein (misalnya daging ayam) pertama kali dihancurkan oleh gigi dan masuk ke dalam lambung. Saat masuk ke lambung, lambung akan merespon dengan pengeluaran asam lambung yang diikuti oleh pengeluaran enzim yang bernama pepsin.
Pepsin akan mulai memecah protein menjadi lebih sederhana tapi tidak sepenuhnya memisahkan seluruh protein jadi asam amino di fase ini. Hanya beberapa ikatan peptida dalam protein yang dipecah.
Selanjutnya, makanan dari lambung yang sudah menjadi bentuk yang disebut chyme ini dialirkan keluar dari lambung menuju usus 12 jari.
Saat memasuki usus 12 jari, chyme akan memicu organ pankreas untuk mengeluarkan enzim berikutnya. Ada beberapa enzim yang dikeluarkan yakni tripsin, carboxypeptidase, dan chimotrypsin. Ketiga enzim ini akan membantu menghancurkan protein lebih sederhana lagi hingga berbentuk asam amino.
Asam amino ini di usus akhirnya bisa diserap ke sel-sel usus. Asam amino kemudian di bawah ke hati melalui aliran darah vena porta. Dari hati, asam amino-asam amino akan disalurkan ke seluruh sel-sel di tubuh yang membutuhkan asam amino.
Dari sinilah asam amino akan digunakan selanjutnya untuk segala kebutuhan dalam tubuh.
Sebenarnya, ada lebih dari 300 jenis asam amino yang terdapat di alam. Namun, hanya 20 jenis asam amino yang merupakan penyusun protein di dalam tubuh manusia dan organisme mamalia lainnya. Ada beberapa sudut pandang dalam membagi jenis asam amino. Namun, pembagian jenis asam amino yang paling dikenal adalah berdasarkan segi pembentukannya atau fungsi biologisnya, yaitu asam amino nonesensial dan asam amino esensial.
Asam amino nonsensial adalah jenis asam amino yang bisa disintesis di dalam tubuh melalui proses transaminasi. Beberapa makanan tertentu juga mengandung asam amino nonesensial. Dari 20 asam amino yang ditemukan pada manusia, 10 diantaranya merupakan asam amino nonesensial. Berikut ini adalah nama-nama asam amino nonesensial:
Asam amino esensial adalah jenis asam amino yang tidak bisa disintesis di dalam tubuh dan hanya terdapat di dalam makanan saja. Anda harus mengonsumsi makanan yang mengandung asam amino. Hal ini dikarenakan selain tidak bisa diproduksi sendiri di dalam tubuh, asam amino esensial ini cukup diperlukan oleh tubuh di dalam metabolisme protein. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui apa saja sumber asam amino esensial. Berikut ini adalah nama-nama asam amino esensial yang perlu Anda ketahui:
Masih ada lagi beberapa pembagian jenis asam amino, yakni seperti berdasarkan rantai samping, berdasarkan struktur kimia, dan lainnya. Berikut ini adalah pembagian jenis asam amino menurut sudut pandang yang lain.
Berdasarkan rantai samping, jenis asam amino ada 4, yaitu:
Berdasarkan struktur kimia, jenis asam amino ada 2, yaitu:
Asam amino sebagai senyawa penting di dalam tubuh tentunya memiliki beberapa fungsi vital. Anda perlu tahu beberapa fungsi asam amino. Namun, sebenarnya, fungsi asam amino dipengaruhi oleh jenis asam amino itu sendiri. Berikut ini adalah beberapa fungsi asam amino:
Sumber asam amino bisa berasal dari hewani atau nabati. Daftar makanan yang mengandung asam amino penting untuk Anda ketahui, terutama sumber asam amino esensial.
Berikut ini adalah sumber asam amino dari hewani:
Berikut ini adalah sumber asam amino dari nabati:
Eddy Suprayitno dan Titik Dwi Sulistiyati. 2017. Metabolisme Protein. Malang: UB Press
Damin Sumardjo. 2008. Pengantar Kimia Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran. Jakarta: EGC
Denise R. Lippincott’s Illustrated Reviews Biokimia Edikis ke-6, Jilid Satu. Alih bahasa: Winarsi Rudiharso, dkk. Tangerang Selatan: Binarupa Aksara
IPB: Tinjauan Pustaka (Asam Amino). https://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59251/6/BAB%20II%20Tinjauan%20Pustaka.pdf [diakses pada 9 April 2019]
UNY: Asam Amino dan Protein. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Protein-kuliah%20ko2.pdf [diakses pada 9 April 2019]
Unila: Tinjauan Pustaka (Asam Amino). http://digilib.unila.ac.id/12561/3/BAB%20II.%20TINJAUAN%20PUSTAKA.pdf [diakses pada 9 April 2019]
Bukit Aprilliawan. 2017. Asam Amino Esensial dan Non Esensial. Kendari: Universitas Haluoleo. https://www.academia.edu/32445616/Asam_amino_esensial_dan_non_esensial [diakses pada 9 April 2019]