Waktu baca ± 4 menit
Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya "hidup" dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus fungsi yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal.
Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik. Vitamin tersebut antara lain vitamin A, C, D, E, K, dan B (tiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenat, biotin, vitamin B6, vitamin B12, dan folat). Walau memiliki peranan yang sangat penting, tubuh hanya dapat memproduksi vitamin D dan vitamin K dalam bentuk provitamin yang tidak aktif. Sumber berbagai vitamin ini dapat berasal dari makanan, seperti buah-buahan, sayuran, dan suplemen makanan.
Vitamin adalah nutrisi tambahan yang diperlukan bagi tubuh untuk bisa menunjang kinerja tubuh. Umumnya, vitamin berasal dari makanan dan buah-buahan yang bersifat organik. Tubuh manusia membutuhkan vitamin, hal ini dikarenakan tubuh manusia mungkin saja kurang dalam produksi vitamin yang dibutuhkan tersebut. Seperti contohnya ketika kita sedang berjemur di pagi hari, sinar matahari pagi membantu produksi vitamin D pada tubuh kita.
Selain itu, karena tidak semua vitamin dapat di produksi oleh tubuh kita, maka manusia tetap membutuhkan vitamin sebagai nutrisi tambahan. Jika kita tidak mendapatkan kadar vitamin yang cukup, kondisi tersebut bisa menimbulkan beberapa gejala penyakit. Seperti contohnya jika kita defisit vitamin C, maka gejala awal yang umum terjadi, kita akan terkena gusi berdarah (sariawan).
Suplemen diartikan sebagai zat aditif yang mengandung nutrisi baik bagi tubuh. Jika vitamin bersifat organik dan berasal dari makanan atau buah-buahan, suplemen umumnya di produksi secara mekanik. Suplemen yang diolah secara mekanik ini (olahan pabrik) biasanya berbentuk pil, tablet, kapsul, ataupun berbentuk cairan. Karena di produksi, suplemen umumnya mengandung lebih dari tiga macam vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh.
Suplemen akan menjadi substansi yang berbahaya jika dikonsumsi melebihi takaran atau dosis yang sudah ditentukan. Hal tersebut tentu saja disebabkan oleh banyaknya mineral dan vitamin yang terkandung di dalam suplemen. Beberapa kalangan membutuhkan vitamin, seperti vegetarian yang mengalami kekurangan vitamin B12 atau B5. Selain itu, sebagian orang yang tidak menyukai sayuran atau buah atau memiliki alergi juga dianjurkan untuk mengonsumsi suplemen.
Ada 13 vitamin yang diketahui memiliki fungsi penting bagi tubuh. Berikut ini adalah ketigabelas vitamin tersebut berikut manfaatnya:
Vitamin A berfungsi untuk menjaga kesehatan mata. Vitamin ini membantu mata untuk melihat dalam cahaya yang redup dan membedakan warna benda. Selain itu, vitamin A juga berperan dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu sistem imun melawan infeksi.
Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan penyakit rabun senja yang membuat penderitanya sulit melihat ketika malam hari atau dalam cahaya yang redup. Selain itu, kekurangan vitamin A juga bisa menyebabkan keratomalasia, yaitu kekeringan pada kornea mata.
Kebutuhan vitamin A sekitar 0,5-0,6 mg per hari. Sumber vitamin A antara lain hati, wortel, minyak ikan kod, kentang, bayam, telur, dan keju.
Ada 8 jenis vitamin B dengan fungsi yang berbeda-beda, yaitu:
Kekurangan vitamin B dapat menyebabkan terganggunya berbagai proses metabolisme. Selain itu, penyakit yang dapat timbul akibat kekurangan vitamin ini adalah beriberi, dermatitis, diare, dan anemia.
Sesuai dengan jenisnya, jumlah vitamin B yang dibutuhkan setiap hari berbeda-beda. Rinciannya adalah sebagai berikut:
Beragam makanan yang dapat dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan vitamin B adalah:
Vitamin C atau ascorbic acid dibutuhkan tubuh untuk memproduksi kolagen. Kolagen sendiri merupakan salah satu serat protein yang berperan dalam menjaga kekenyalan kulit, membantu penyembuhan luka, serta memperkuat pembuluh darah. Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam produksi norepinefrin dan serotonin, yaitu zat kimia otak (neurotransmitter) yang berfungsi untuk mengirim sinyal antar saraf.
Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan anemia, gusi berdarah, gangguan sistem saraf, dan penurunan massa otot, serta membuat luka sulit sembuh dan rentan terinfeksi.
Kebutuhan vitamin C setiap harinya adalah 50-90 mg. Sumber vitamin C antara lain buah dan sayur seperti jeruk, kentang, tomat, brokoli, bayam dan stroberi.
Vitamin D berfungsi untuk membantu penyerapan kalsium guna pertumbuhan tulang, terutama pada anak-anak. Selain itu, vitamin ini juga membantu sistem imun dalam melawan infeksi. Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan pelunakan tulang (osteomalacia), rakitis, dan rentan terkena infeksi.
Kebutuhan tubuh terhadap vitamin D adalah sebanyak 15-20 mikrogram setiap harinya. Vitamin ini dapat diproduksi oleh kulit ketika terpapar sinar matahari. Meski demikian, tetap disarankan untuk memperoleh asupan vitamin D dari makanan, dengan cara mengonsumsi minyak ikan, telur, jamur, dan hati sapi.
Vitamin E adalah antioksidan yang dibutuhkan oleh tubuh untuk melindungi sel-sel dari kerusakan. Selain itu, vitamin E juga memiliki fungsi untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh, membantu pembentukan sel darah merah, memperlambat penuaan, serta mengurangi risiko penyakit katarak dan radang sendi. Meski jarang terjadi, kekurangan vitamin E dapat menyebabkan anemia hemolitik.
Vitamin E yang dibutuhkan oleh tubuh adalah 11-15 mikrogram per hari. Pemenuhannya bisa didapat dari mengonsumsi beragam makanan sumber vitamin E, seperti buah kiwi, alpukat, telur, susu, dan kacang-kacangan.
Vitamin K merupakan vitamin yang berperan penting dalam proses pembekuan darah, dan menjaga kekuatan tulang. Kekurangan vitamin K dapat meningkatkan resiko mengalami perdarahan dan patah tulang.
Kebutuhan vitamin K adalah sebanyak 35-65 mikrogram setiap harinya. Vitamin ini dihasilkan oleh bakteri Escherichia coli yang terdapat di dalam usus. Meski demikian, mengkonsumsi sayuran berdaun hijau, alpukat, dan kiwi dapat menjaga kecukupan asupan vitamin K, terutama jika sedang menggunakan obat pengencer darah.